National Energy Festival (NEF) merupakan sebuah rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menyambut dan memeriahkan Hari Energi Dunia yang bertepatan dengan tanggal 22 Oktober 2022. Pelaksanaan NEF bermaksud untuk menyambut dan memeriahkan hari energi, memberikan edukasi energi kepada masyarakat umum, menyalurkan bakat dan minat dalam inovasi energi, dan mengapresiasi karya energi dari Dewan Energi Mahasiswa UGM.
News
Jakarta – Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) menggelar seminar bertajuk “Visi Hidrogen Hijau untuk Indonesia” pada 14 Desember 2022 di Four Points by Sheraton, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk mendalami potensi dan tantangan pengembangan hidrogen sebagai sumber energi masa depan di Indonesia.
Dalam sambutannya, Prof. Sarjiya, Kepala PSE UGM, menekankan pentingnya transisi menuju energi terbarukan. Ia menyoroti bahwa meskipun Indonesia telah mencapai 12% penggunaan energi terbarukan, negara ini tetap memiliki target ambisius sebesar 25% pada 2025. Hidrogen, khususnya green hydrogen, dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengatasi tantangan oversupply energi di Indonesia. Sektor transportasi dan penyimpanan energi diidentifikasi sebagai dua sektor potensial yang bisa memanfaatkan gas hidrogen.
Pada tanggal 21 – 23 Desmeber 2023 tim peneliti Modernizing Cities via Smart Urban Farming with Application of Artificial Intelligence (AI) and Machine Learning (ML) in Makassar City melakukan diskusi dengan apak Walikota Makassar serta dan kunjungan pada beberapa lokasi lorong wisata / garden alley. Kolaborasi yang dimulai tahun 2017 dan terus berlanjut dan berkembang sejak tahun 2020 – 2023 bersama Penn State Univ, UC Boulder , Virginia Tech, dengan dukungan kuat Pemerintah Kota Makassar, ITB dan UGM menjadi tim dalam memperkuat urban farming (garden alley) sebagai program tambahan utk ikut mengembangkan Makassar.
Sesuai dengan salah satu misi Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang energi bagi kemandirian dan kesejahteraan bangsa, Pusat Studi Energi UGM melakukan bimbingan praktik kerja lapangan (PKL) kepada Siswa SMK Negeri 5 Kupang. Kegiatan praktik kerja lapangan ini dimulai tanggal 12 September–30 November 2022. Praktik kerja lapangan fokus untuk mempelajari tentang energi terbarukan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pengenalan sistem pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH).
Gresik – Tim dari Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan dan pengamatan langsung terhadap supply chain dan infrastruktur gudang PT Petrokimia Gresik pada 13-14 Oktober. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan umum proses logistik internal dan mengkaji berbagai aspek terkait dengan kegiatan logistik dan infrastruktur gudang yang ada.
Salah satu fokus utama dari pengamatan ini adalah pada proses inbound logistic bahan baku, di mana tim melakukan analisis kondisi existing berdasarkan data historis dalam kurun waktu dua tahun terakhir (2021-2022). Pengkajian ini mencakup berbagai elemen kegiatan logistik, termasuk biaya yang terlibat di dalamnya.
Ulubelu, Tanggamus – Tim dari Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar survei lapangan di area panas bumi Ulubelu, milik PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE), pada 30 September 2023. Kunjungan ini merupakan bagian dari eksplorasi dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia, dengan fokus pada optimalisasi sumber daya panas bumi.
Tim PSE UGM disambut hangat oleh kolega dari PGE yang telah memaparkan overview mengenai area Ulubelu, yang berlokasi di Kabupaten Tanggamus, Kecamatan Ulubelu. Wilayah ini sudah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang terdiri dari Unit 1 dan 2 dengan kapasitas masing-masing 55 MW, serta Unit 3 dan 4 yang juga memiliki kapasitas serupa.
PENGEMBANGAN HIDROGEN HIJAU SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN INDONESIA
Jakarta, 22 September 2022 – Dalam upaya mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060 oleh pemerintah Indonesia, PSE UGM membentuk sebuah Fokus Group Discussion (FGD) tentang “Pengembangan Sistem Hidrogen Hijau sebagai Penopang Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia” diadakan di Hotel Ashley, Jakarta. Acara ini menyoroti urgensi hidrogen sebagai storage atau carrier energi, yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi.
Kepala PSE UGM, Prof. Sarjiya mengungkapkan harapan besar dari FGD ini sebagai sarana mendapatkan dukungan dan masukan terkait tantangan hidrogen dalam industri. Sarjiya menekankan kesenjangan yang ada saat ini dalam upaya mencapai target NZE dan bagaimana potensi energi terbarukan di Indonesia, khususnya hidrogen, dapat dimanfaatkan dengan baik.
Jakarta – Dalam sebuah seminar yang diadakan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Prof. Sarjiya memaparkan pentingnya percepatan bauran energi untuk mencapai target pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Pemerintah menargetkan bauran energi Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025 dan meningkat menjadi 31% pada tahun 2050. Namun, pada tahun 2021, pencapaian bauran energi baru mencapai 11,5%.
Salah satu solusi percepatan bauran energi adalah dengan memanfaatkan bio fuel, khususnya A20, sebagai alternatif bahan bakar untuk transportasi. Transformasi menuju kendaraan listrik memang menjadi harapan, namun masih banyak kendala yang perlu diatasi.
Pengembangan Sistem Hidrogen Hijau sebagai Penopang Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia
Jakarta – Fokus Group Discussion (FGD) oleh PSE UGM, mengenai potensi dan tantangan pengembangan hidrogen di Indonesia digelar di Aryaduta Hotel Jakarta, pada 30 Juni 2022. Dalam kata sambutannya, Prof. Deendarlianto selaku perwakilan dari PSE UGM mengatakan bahwa PSE UGM telah bekerja sama dengan Kementrian ESDM dan Pertamina Energy Institute untuk membangun roadmap terkait energi baru dan terbarukan, salah satunya green hydrogen.
Pusat Studi Energi Berkontribusi dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) summit (COP26 dan COP27)
The Climate Compatible Growth (CCG) adalah sebuah program yang didanai oleh UK’s Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO) untuk mendukung energi berkelanjutan dan sistem transportasi yang menjadi prioritas pembangunan negara di daerah selatan (Global South). CCG juga mendukung persiapan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) summit (COP26), yang dilaksanakan di Glasgow pada November 2021. Kegiatan ini menjembatani gap antara penelitian akademik dengan kebutuhan kebijakan yang dibutuhkan pemerintah. Untuk memfasilitasi hal ini, CCG mengajak akademisi untuk menulis bukti akademik terkait dengan topik-topik kritis yang berhubungan langsung dengan transisi energi. Artikel akan dipublikasikan sebagai policy brief berseries yang diinisiasi oleh CCG. Proses pemilihan dan review policy brief dilakukan seperti review pada artikel akademik.