Summer Course on Hydrogen’s Role in Energy Transition: Perspective and Challenges is a joint collaboration between PSE UGM and University of Groningen.
Event
Pengembangan Kota Rendah Emisi Karbon di Indonesia
Menggagas Demokrasi Energi ala Indonesia
Pusat Studi Energi (PSE) UGM merupakan salah satu pusat studi di Universitas Gadjah Mada yang berdiri melalui semangat mencari solusi dari permasalahan energi di Indonesia seperti halnya berkurangnya cadangan minyak bumi, serta pasokan listrik dan sumber daya
alam lainnya. Diusianya yang sudah lebih dari 20 tahun, banyak kegiatan pendidikan,
penelitian, pelayanan masyarakat, maupun aplikasi dari teknologi yang telah dilaksanakan.
Dengan berbekal pada pengalaman penyelesaian isu-isu energi di Indonesia, PSE UGM
telah menjadi mitra bagi beberapa BUMN, Perusahaan Swasta, Instansi Pemerintah,
Lembaga Penelitian maupun Perguruan Tinggi.
Selain itu, PSE UGM juga mempunyai komitmen untuk meningkatkan angka publikasi
penelitian dalam jurnal yang terindex scopus terutama bagi Universitas Gadjah Mada.
Usaha untuk mewujudkan PSE UGM menjadi pusat studi dengan angka publikasi
penelitian pada jurnal terindex scopus memang tidak mudah. Kelemahan utama disebabkan
oleh motivasi tim ahli dan asisten untuk meneliti hanya dikaitkan dengan usaha
penyelesaian laporan akhir dari suatu studi. Sivitas akademika PSE UGM merupakan
sumber daya yang juga dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih dari peneliti biasa
karena kapasitasnya yang lebih intens berinteraksi dengan ilmu pengetahuan. Hal tersebut
sudah sepatutnya termanivestasi untuk mampu mengaktualisasikan kompetensinya bukan
sekedar kegiatan penelitian, tetapi mampu untuk menulis hasil penelitian tersebut dalam
medua publikasi yang terindex scopus.
Dalam hal ini, Pusat Studi Energi UGM bermaksud untuk mengadakan pelatihan penulisan
jurnal yang diperlukan dalam peningkatan pengetahuan untuk menulis artikel ilmiah
internasional. Sehingga pada akhirnya sivitas akademika di PSE UGM dapat berkontribusi positif bagi permasalahan dan kesejahteraan bangsa melalui penulisan hasil penelitian
dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi.
Tujuan Kegiatan
Tujuan utama kegiatan ini untuk membangkitkan motivasi pentingnya publikasi ilmiah,
memberikan tips dan trik dalam menembus publikasi pada jurnal internasional bereputasi,
dan membantu proses/pendampingan untuk menulis, mengirim, dan
menjawab/menanggapi hasil review pada jurnal ilmiah internasional bereputasi. Adapun
tujuan dari kegiatan ini adalah :
a. Memberikan pengetahuan bagi para peneliti yang belum berpengalaman dalam
menulis artikel ilmiah di jurnal internasional, khususnya bagi dosen/peneliti muda
di lingkungan PSE UGM
b. Mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan kualitas penulisan artikel ilmiah
bagi para dosen/peneliti
c. Menjalin hubungan yang erat antara para peneliti di masing-masing rumpun bidang
penelitian
d. Mendorong dan meningkatkan jumlah publikasi hasil riset para dosen/peneliti.
Peserta :
Workshop pendampingan
penulisan jurnal internasional ditargetkan untuk dosen dan peneliti di lingkungan PSE
UGM
Rangaian Acara :
Seismic data processing is the most important steps to deliver information about subsurface potential resource. Young geoscientists should have the ability to process seismic data and present the result through interpretation. In order to provide a chance for college student to process seismic data, Pusat Studi Energi (PSE) UGM presents a Seismic Processing Training (SPT). Beside that, the purpose of the course is to provide a basic understanding of the seismic method. Thus we want this course to be a guidance for practicing geoscientists. Seismic Processing Training, officially abbreviated as SPT 2016, is organized by Pusat Studi Energi (PSE) UGM which targets geoscience major student. SPT 2016 will be held for 3 days starting at October 8th 2016 and is intended for seismic processing using Paradigm software (Echos). This training will take place at Pusat Studi Energi (PSE), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Event Outline
- Basic Theory
- Epos System Administration and Database Management and Epos Data Management For Technologist
- Echos – Seismic Data Processing With Echos using Synthetic Data and Real Data
Important Dates
- Registration : September 1st – September 20th, 2016
- Technical Meeting : October 7th, 2016
- Main Event : October 8th – 10th, 2016
Pricing
Registration Type | Fee |
UGM Student | Rp. 500.000 |
Non UGM Student | Rp. 750.000 |
Contact Person
Ekrar Winata
+628 238 324 0154
SPTUGM2016@GMAIL.COM
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
“Keterjaminan dan Keamanan Pasokan Energi Listrik Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah”
Tenaga listrik sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat pada umumnya dan dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi pada khususnya. Kegiatan ekonomi selalu berkaitan dengan produksi dan konsumsi. Sebagian besar proses produksi dan konsumsi membutuhkan energi dan tenaga listrik. Dalam implementasinya, setiap kegiatan pengembangan ekonomi yang umumnya berkaitan dengan pembangunan atau investasi, tersedianya tenaga listrik selalu menjadi syarat yang diminta oleh investor. Oleh karena itu bagi negara yang sedang berkembang, perekonomian tidak akan tumbuh kalau jaminan energi dan pasokan tenaga listrik (security of supply) tidak tersedia.
Di sisi lain, keamanan pasokan energi listrik telah menjadi bagian tak terpisahkan sebagai faktor untuk mendukung pertahanan keamanan nasional. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali menjadi sumber pasokan utama energi listrik untuk kawasan strategis nasional di ibukota negara maupun di daerah sekitar dan bagaimana peran strategis posisi Pulau Jawa dalam bidang pertahanan keamanan nasional. Maka dari itu, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, mencakup tumbuhnya industri kecil dan menengah, peranan industri besar, serta benefit bagi sektor pendidikan dan kesehatan, dibutuhkan keamanan pasokan energi yang memadai, khususnya energi listrik. Adanya pasokan listrik yang memadai akan memudahkan kelancaran operasional produksi bagi industri, maupun keperluan skala rumah tangga.
Salah satu upaya yang dapat mendukung adalah pembangunan infrastruktur kelistrikan, yang berfungsi untuk menjamin kualitas dan kuantitas penyaluran tenaga listrik. Dengan tingkat keandalan yang lebih tinggi dan kualitas suplai yang lebih baik, diharapkan energi listrik yang disuplai ke beban memiliki dampak ikutan berupa tumbuhnya industri yang digerakkan oleh tersedianya energi listrik di kawasan sepanjang saluran Jalur Jawa-Bali, khususnya bagian selatan. Dalam hal ini, pemanfaatan energi listrik diharapkan dapat menjadi faktor pendorong ekonomi sekaligus faktor penarik aktivitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan akan mendorong peningkatan pendapatan perkapita sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Dalam rangka memberikan masukan yang akan disampaikan kepada Pemerintah, Pengambil Kebijakan, dan PLN untuk menjamin pasokan listrik bagi pertumbuhan ekonomi daerah serta data/information sharing terkait benefit yang dirasakan Pemerintah Daerah terhadap pasokan energi listrik, Sebuah kajian akademis sedang dilakukan oleh Pusat Studi Energi (PSE) UGM yang didasari oleh keilmuan dalam bidang teknik, sosial, hukum, ekonomi, dan sosiologi yang dimaksudkan untuk mengkaji bagaimana penjaminan pasokan energi listrik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, industri, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam perkembangannya, diperlukan data empiris yang berkaitan serta masukan/saran terkait permasalahan nyata yang mungkin terjadi.
Melalui acara Focus Group Discussion (FGD) ini, diharapkan dapat menambah masukan, aspirasi, saran, termasuk juga data kuantitatif yang akan berkontribusi pada hasil kajian akademis yang yang akan disampaikan kepada Pemerintah, Stakeholders, dan PLN, dari sisi Teknis, Sosial, Hukum, Ekonomi, dan Sosiologi. Hasil FGD ini akan memperdalam analisis dengan adanya expert and practical judgment dari peserta FGD yang merupakan pelaku maupun stakeholder terkait di lapangan.
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan kajian ini adalah untuk memperdalam framework kajian akademis mengenai Keterjaminan dan Keamanan Pasokan Energi Listrik Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah sudut pandang ilmu Teknik, Sosiologi, Hukum, dan Ekonomi.
Lingkup diskusi, mencakup beberapa hal sebagai berikut:
a. Diskusi dan review mengenai benefit adanya peningkatan pasokan energi listrik terhadap pertumbuhan ekonomi, industri, dan kesejahteraan masyarakat
b. Data sharing dan diskusi terkait permasalahan nyata, best practice, serta expert judgement baik dari praktisi, tokoh masyarakat, dan stakeholder sebagai peserta diskusi
c. Sharing (diskusi) mengenai faktor sosial dan kemasyarakatan terkait peningkatan pasokan energi listrik pada sistem Jawa-Bali dalam rangka peningkatan ekonomi dan kesejahteraan daerah.
Sudut pandang diskusi akan mencakup sisi Teknis, Ekonomi, dan Sosial-Hukum-Kemasyarakatan.
Kegiatan berupa forum diskusi sebagai wahana penyampaian aspirasi, saran, dan tanggapan dari stakeholders terkait peningkatan keamanan pasokan energi listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Melalui peningkatan infrastruktur listrik yang baik akan juga mendorong tumbuhnya industri dan pertumuhan ekonomi di sekitarnya.
Kajian awal telah telah dilakukan oleh tim Pusat Studi Energi (PSE) UGM. Kegiatan FGD diselenggarakan dengan format diskusi yang dipandu oleh moderator, dengan diawali paparan mengenai objek diskusi.
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) akan diselenggarakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 30 Juni 2016
Jam : 12.00 – 17.00 WIB
Tempat : Hotel University Club (UC) UGM
Jl.Pancasila No.2, Bulak Sumur, Kampus UGM, Yogyakarta
[:id]Untuk meningkatkan kemampuan teknis mahasiswa dalam aplikasi mikrokontroller di bidang instrumentasi energi PSE menyelenggarakan pelatihan arduino dari nol sampai bisa. Pelatihan ini difokuskan kepada mahasiwa agar mampu membuat piranti alat ukur bidang energi kususnya energi listrik. Untuk gelombang kegua akan dilaksanakan pada tanggal 22 -26 Februari 2016.
[:]
Pusat Studi Energi UGM Berikan Pemikiran
Untuk Tata Kelola Hilir Gas Nasional
Hotel Aryaduta Jakarta, 10-11 September 2015
Gas bumi telah menjadi sumber energi yang memegang peranan penting dalam mendorong ketahanan energi di Indonesia. Oleh karena itu, kebijakan terkait alokasi dan prioritas penggunaannya serta infrastruktur dan bentuk aggregator (badan usaha penyangga) menjadi isu penting dalam pengelolaan gas bumi di sektor hilir. Dalam konteks Indonesia, pengelolaan gas bumi sebagai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak tunduk pada Pasal 33 Undang-Undang Negara Republik Indonesia 1945. Dua hal yang harus dipegang teguh menurut Pasal 33 UU NRI adalah penguasaan negara terhadap gas dan pengelolaannya sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Menilik kondisi Indonesia yang saat ini krisis energi, Pusat Studi Energi (PSE) UGM melakukan penelitian dan kajian terhadap ide kehadiran aggregator gas dari aspek teknis dan hukum yang dipercaya dapat menjadi panacea. Berdasarkan hasil penelitian, secara hukum kehadiran badan penyangga telah memenuhi alasan teoritis, konstitusional dan sosiologis untuk mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pemaparan hasil kajian dilakukan oleh Dr. Deendarlianto, Dr. Adhika Widyaparaga, Irine Handika, LL.M. dan Mailinda Eka Yuniza, LL.M, para peneliti kluster gas bumi dari PSE UGM.
Dari hasil telaah kajian dan penelitian tim Pusat Studi Energi UGM, pada umumnya badan serupa di beberapa negara, terdapat alternatif bentuk badan penyangga: single aggregator supply demand, aggregator supply terpisah dari aggregator demand dan aggregator kewilayahan. Dari ketiganya terdapat kelebihan dan kekurangan, namun yang dipandang paling cocok untuk mengintegrasi pasar gas Indonesia, mengurangi disparitas harga dan mendorong pembangunan infrastruktur sebagaimana pesan Pasal 33 adalah format dimana aggregator supply nasional terpisah dari aggregator demand nasional.
Dikatakan oleh Dr. Deendarlianto, Kepala Pusat Studi Energi UGM dalam acara Diseminasi Hasil Kajian Tata Kelola Gas Bumi di Sektor Hilir yang diadakan UGM di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (10/09), bahwa “Untuk mengintegrasi pasar gas Indonesia, mengurangi disparitas harga dan mendorong pembangunan infrastruktur sebagaimana pesan Pasal 33 adalah format di mana aggregator supply nasional terpisah dari aggregator demand nasional,” paparnya. Pada prinsipnya konsep aggregator gas, disampaikan Deendarlianto, bertujuan untuk menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau, serta bisa menjamin keamanan pasokan.
“Karena kalau kita mengacu draft kebijakan energi nasional dalam PP Nomor 79 Tahun 2014 itu dinyatakan bahwa energi adalah modal dasar pembangunan, bukan merupakan sebuah bentuk penghasilan negara lagi,” tegasnya.
Hal ini juga ditegaskan oleh tim Kajian Gas Bumi dari Pusat Studi Energi UGM, Irine Handika, Adhika Widyaparaga, dan Mailinda Eka Yuniza bahwa “Peran aggregator supply terbatas hanya mengumpulkan gas, sementara aggregator demand untuk bagian penyaluran gasnya kepada pengguna, dan terakhir, untuk level lokal akan ada Local Distribution Company (LDC). Peran LDC bisa diambil alih oleh BUMD maupun BUMN, tergantung siapa yang mampu. Tidak perlu khawatir perannya akan hilang jika diberlakukan konsep aggregator gas” jelasnya.
Deendarlianto juga mendorong perang swasta untuk ikut membangun infrastruktur gas. Peran swasta selama ini dalam industri gas sebenarnya tidak terlalu banyak bermain. “Levelnya hanya trader-trader saja kan,” tuturnya. “Kita tidak ingin itu terjadi. Kalau pun (swasta) bermain di LDC, coba kembangkan infrastrukturnya juga. Artinya berbisnis tidak hanya modal kertas tapi bermodal teknologi dan infrastruktur,” sambungnya.
Dalam rangkaian acara Diseminasi Hasil Kajian, Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada telah mengadakan kajian akademis dalam lingkup nasional pada Kamis, 10 September 2015 yang dihadiri secara meriah oleh stakeholder migas Indonesia. Sebagai wujud kelanjutan diskusi secara mendalam serta sosialisasi yang lebih efektif kepada para perumus kebijakan, pemangku kepentingan, badan usaha, dan komunitas migas secara lebih intensif. Pusat Studi Energi UGM juga mengembangkan alat pembantu pengambilan keputusan (decision support tool) yang dapat digunakan oleh perencana energi untuk mengevaluasi alokasi gas optimal di satu waktu evaluasi dan satu kriteria tujuan sebagai basis.
Dalam acara ini, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna P. Sugarda berkenan membuka acara ini. Sebagai Keynote Speakers adalah Harry Purnomo – Anggota Komisi VII DPR RI dan Dr. Tumiran- Anggota Dewan Energi Nasional. Selain itu, hadir sebagai Narasumber adalah Susyanto, M.Hum.- Sekretaris Dirjen Migas, Dr. Muhammad Saptamurti – Deputi Perundang-Undangan Kementerian Sesneg, dan Sunandar – Kasubdit Migas Kementerian PPN/BAPPENAS. Dimoderatori oleh Rachmawan Budiarto, M.T. dan Akmal Irfan Majid, M.Eng. para peneliti dari Pusat Studi Energi UGM.
Pembahasan lebih intensif mengenai konsep tata kelola hilir gas bumi dilakukan pada hari kedua, Jumat, 11 September 2015 dalam forum Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Legal and Technical Factor dalam Pengelolaan Gas Bumi di Sektor Hilir”. Topik utama yang dibahas dalam acara ini yaitu panel diskusi Aggregator dan panel diskusi Infrastruktur serta Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi. Diskusi ini juga bermaksud untuk mensosialisasikan lebih dalam konsep dan usulan dari Pusat Studi Energi UGM mengenai pengelolaan gas bumi di sektor hilir dari sisi teknis dan hukum. Yang juga anggapan stakeholder terhadap hasil kajian yang telah dilakukan oleh tim Pusat Studi Energi UGM.
Dalam sesi aggregator dan infrastruktur, dibahas mengenai komparasi aggregator dan peluang sinkronisasi dengan hukum Indonesia, skenario teknis peluang mewujudkan security of supply melalui pembentukan aggregator, pertimbangan teknis dan skenario akselerasi infrastruktur gas bumi, serta legal review pelaksanaan kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa. Dalam sesi tersebut juga dijaring pandangan dan pendapat para pihak terkait keberadaan aggregator serta konsep yang diusung dalam pengelolaan gas bumi di Indonesia. Hadir di sesi ini, diantaranya yaitu perwakilan dari Pertamina, PGN, SKK Migas, Indonesian Petroleum Association (IPA), Indonesian Natural Gas Trader Association (INGTA), Elnusa, KPPU, dan Prof. Hikmahanto Juwana (Guru Besar Universitas Indonesia), Ahmad Yuniarto serta Harry Karyuliarto, para praktisi senior Migas Indonesia
Dalam sesi alokasi pemanfaatan, dibahas mengenai prioritas alokasi gas bumi yang didasarkan sinkronisasi dengan subtansi peraturan perundang-undangan terkait. Alokasi gas bumi sangat diperlukan pada kondisi dimana jumlah permintaan (demand) tidak diikuti dengan pasokan (supply) yang cukup. Oleh karena itu, diperlukan desain urutan prioritas alokasi gas bumi, agar gap tidak semakin besar. Aspek yang penting adalah pertimbangan kebutuhan industri yang menjadi rasionalisasi penetapan kebijakan alokasi dan pemanfaatan gas bumi agar gas bumi dapat menjadi modal pembangunan nasional yang berkelanjutan. Sesi ini dihadiri oleh Aryo Djojohadikusumo (anggota komisi VII DPR RI), Dr. Hanan Nugroho (BAPPENAS), Dr. Djoni Hartono (Universitas Indonesia), dan perwakilan dari Pertamina, PGN, PLN, PT Badak NGL, pewakilan trader dan BUMD Migas, serta para stakeholder migas nasional.
Dalam laporannya, Koordinator Diseminasi Kajian, Akmal Irfan Majid, M.Eng. mengatakan “Selama dua hari, kegiatan Diseminasi Hasil Kajian dari PSE UGM mendapat respon menarik dari para hadirin serta stakeholder migas nasional. Kami berterima kasih atas respon yang sangat antusias. Harapannya framework pemikiran dan hasil kajian ini dapat berkontribusi dalam tata kelola hilir gas nasional.”
Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Sumber daya alamnya sangat melimpah. Namun saat ini minyak, batubara dan gas yang ada di indonesia mulai menyusut. Beberapa diskusi kritis telah dilakukan oleh Pusat Studi Energi, Universitas Gadjah Mada selama tahun 2013 – 2014. Temuan mendasar adalah ketertinggalan Indonesia dalam teknologi energi, yang diakibatkan kurangnya penelitian energi. Oleh karena itu, Pusat Studi Energi UGM telah melaksanakan Focus Group Discussion tentang Audit Impor Teknologi Energi yang dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal : Rabu/ 10 Juni 2015
Jam : 08.00 – 13.30 WIB
Tempat : Ruang Meeting Pusat Studi Energi UGM
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Tujuan FGD ini antara lain :
1. Mendapatkan masukan dari praktik terbaik teknologi import teknologi energi
2. Evaluasi resistensi birokrasi
3. Implementasi skema investasi taktis
Peserta FGD perwakilan dari :
- Dewan Energi Nasional (DEN)
- PT. Kaltimex
- KADIN
- PLN – SOE Electricity Company
- Bureau of Planning & Cooperation, Secretariat General, Minister of Energy & Mineral Resources (MEMR) – Kementerian ESDM
- Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM
- Center of Energy Study, University of Indonesia
- Center of Energy Study, Gadjah Mada University
- Center of Energy Study, Institute of Bandung Technology
- Center of Energy Study, Institute of Surabaya Technology
- Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral DIY
- PT. Citrakaton Dwitama
- PT. Amythas
- KIS Group
- PT. INDO ELECTRIC Instruments