• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 2
Pos oleh :

pse

PSE UGM Menjadi Pembicara dalam Acara Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2024

News Thursday, 7 November 2024

Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2024 diselenggarakan oleh Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) dan Institute for Essential Services Reform (IESR) yang digelar berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). IETD ini berlangsung pada tanggal 4-6 November 2024 dengan tema “Mewujudkan Transisi Energi yang Berkeadilan dan Tertata”.

IETD 2024 dapat menjadi wadah penting bagi para pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan mencari solusi sebagai upaya mempercepat transisi energi di Indonesia menuju keberlanjutan yang lebih hijau. Transisi energi berkeadilan harus menjadi prinsip utama untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat, sekaligus mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Wangi Pandan Sari, Ph.D dari PSE UGM yang menjadi salah satu pembicara dalam acara IETD 2024 mengatakan bahwa pengembangan hidrogen hijau merupakan salah satu upaya dalam mendukung transisi energi.  Faktor penting dalam pengembangan hidrogen hijau adalah value chain. Value chain pengembangan hidrogen yang ada saat ini terhambat oleh besarnya biaya distribusi hidrogen melalui pipa ataupun truk. PSE UGM memberikan alternatif value chain hidrogen hijau untuk menekan biaya distribusi.

Alternatif 1 adalah penggunaan green certificate yang menjamin listrik untuk produksi hidrogen bersumber dari energi terbarukan (EBT). Pabrik H2 dibangun di fasilitas pengguna dan diproduksi menggunakan listrik yang dihasilkan oleh energi terbarukan (divalidasi dengan sertifikat hijau) yang didistribusikan menggunakan transmisi yang sudah ada.

Alternatif 2 adalah Pabrik H2 dibangun di fasilitas pengguna dan diproduksi menggunakan listrik yang dihasilkan oleh energi terbarukan yang didistribusikan menggunakan transmisi khusus (harus dikembangkan jika belum ada).

Alternatif 3 adalah Pabrik H2 dibangun di fasilitas pengguna dan diproduksi menggunakan listrik yang dihasilkan oleh energi terbarukan yang didistribusikan menggunakan transmisi khusus (harus dikembangkan jika belum ada). Sertifikat hijau tidak diperlukan untuk alternatif ini.

PSE UGM Melakukan Kunjungan ke FABLAB dan Pengembangan Desa Hidrogen di Serangan Bali

News Wednesday, 6 November 2024

PSE UGM melakukan kunjungan ke FabLab serta melakukan survey pengembangan desa hidrogen di Serangan Bali. Desa Serangan menjadi lokasi percontohan Desa Hidrogen Hijau yang bertujuan untuk memperkenalkan inovasi hidrogen ramah lingkungan yang mudah diakses, dan aman digunakan bagi masyarakat pesisir di Bali.

Desa Hidrogen Hijau berperan sebagai model untuk pusat inovasi dan produksi hidrogen hijau berbasis masyarakat yang menawarkan masyarakat dengan pengetahuan dan alat untuk mandiri diiringi dengan memperbaiki lingkungan sekitarnya, menciptakan jalan baru untuk ekowisata dan tujuan pendidikan.

Inisiatif ini juga didukung oleh Viriya ENB dan sejalan dengan tujuan Pemerintah Provinsi Bali untuk mencapai Bali Net Zero Emission pada tahun 2045 yang diwujudkan melalui upaya kolaboratif dari WRI Indonesia, IESR, New Energy Nexus, Fab Lab dan CAST Foundation.

Berdasarkan kunjungan, Wakil Kepala Ardyanto Fitrady dan Tim Kajian Hidrogen Pusat Studi Energi UGM, Tomas Diez Executive Director dari Fab City Foundation mengatakan bahwa fokus dari Fablab ini adalah mencoba membuat frugal prototype teknologi produksi dan pemakaian hidrogen. Pendekatan sosial masih menjadi yang utama untuk mendapatkan kepercayaan dari komunitas Banjar dan Desa Serangan. Kedepannya akan ada rencana penggunaan fuel cell.

PSE UGM sebagai Narasumber dalam Pemutakhiran Data Potensi Teoritis dan Potensi Teknis Bioenergi di Indonesia

News Tuesday, 29 October 2024

Bogor | Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan Direktorat Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM dalam melaksanakan kegiatan Diseminasi untuk Pemutakhiran Data Potensi Teoritis dan Potensi Teknis Bioenergi di Indonesia. Kegiatan Diseminasi ini dihelat di IPB Convention Center, Bogor yang dilaksanakan selama 1 (satu) hari penuh pada tanggal 25 Oktober 2024. Peserta dari kegiatan Diseminasi ini, diantaranya Dewan Energi Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PT PLN (Persero), PT PLN Nusantara Power, PT PLN Energi Primer Indonesia, Perhutani, PTPN dan BRIN.

Pada sesi awal, beliau, Bapak Edi Wibowo sebagai Direktur Bioenergi, memberikan sambutan terkait urgensi melakukan pemutakhiran potensi bioenergi nasional. Dengan dilakukannya revisi terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Kebijakan Energi Nasional, maka sasaran energi final biomass pada tahun 2030 menjadi 15.8 – 21.9 juta ToE. Untuk sektor transportasi di tahun 2030, ditargetkan penggunaan bioetanol sebesar 4% dan 35% dari biodiesel. Sehingga pendataan terkait potensi bioenergi di Indonesia dapat membantu dalam perumusan target penggunaan bioenergi di Indonesia.

Selanjutnya, Bapak Prof. Sarjiya sebagai kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM memberikan sambutan terkait potensi bioenergi yang memiliki porsi yang sangat besar dalam pemenuhan target bioenergi nasional. Untuk itu, perlu pemahaman terkait bagaimana melakukan pemetaan potensi bioenergi secara teoritis dan teknis di Indonesia. Terdapat 14 komoditas bioenergi dengan menggunakan sumber data dari Badan Pusat Statistik, Badan Informasi Geospasial, Global Forest Watch, Earth Explorer dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dapat digunakan untuk menghitung potensi bioenergi teoritis dan teknis di Indonesia. Sehingga dengan adanya database potensi bioenergi di Indonesia dapat memberikan masukan dalam melakukan pemenuhan target bauran energi nasional dari potensi bioenergi.

Acara yang dimulai pukul 09:00 pagi berjalan sangat baik, tentunya dengan konsep diskusi yang santai namun tetap serius. Di dalam kegiatan tersebut, tim peneliti PSE UGM yang terdiri dari lintas disiplin mencakup aspek teknis dan finansial menyampaikan hasil kajian pemutakhiran potensi bioenergi di Indonesia. Aspek teknis yang diwakili oleh Tomy Listyanto, Ekrar Winata dan Windi Sari menyampaikan metodologi dan hasil perhitungan dari pemutakhiran potensi bioenergi di Indonesia.

Setelah sesi penyampaian hasil kajian oleh PSE UGM, sesi berikutnya merupakan sesi penanggap yang disampaikan oleh beberapa narasumber dari Dewan Energi Nasional (DEN), PLN, dan Perhutani. Pada kesempatan pertama, Bu Lisa dari DEN menyampaikan concern terkait Terkait biomassa, biogas, dan bioethanol menjadi sumber energi yang penting dalam PP KEN. Terdapat program pemerintah yang mendukung strategi pemerintah untuk melakukan pemanfaatan potensi bioenergi. Selanjutnya hasil perhitungan potensi ini sangat baik untuk ditingkatkan hingga level potensi market. Sehingga hasil perhitungan potensi langsung dapat digunakan untuk perencanaan yang lebih detail. Pada kesempatan berikutnya, dari PT PLN (Persero) menyampaikan kesiapan untuk mendukung pengembangan bioenergi di Indonesia dimana saat ini secara total PLN telah mengoperasikan 590 MW pembangkit bioenergi di Indonesia.  

Di akhir sesi kegiatan diseminasi ini, Pak Moristanto dari Direktorat Bioenergi menyampaikan bahwa pemutakhiran potensi bioenergi di Indonesia untuk terus dapat dilakukan termasuk prioritisasi pengembangan bioenergi di salah satu lokasi yang potensial karena potensi bioenergi masih menjadi tumpuan kedepannya. Biomassa masih menjadi cukup signifikan dalam pemenuhan bauran energi di Indonesia.

PSE UGM, Centre for Development of Sustainable Region (CDSR) dan Pemkot Makassar Bekerja Sama dalam Program Net Zero Carbon Communities (NZCC)

News Wednesday, 16 October 2024

Pusat Studi Energi UGM berkunjung ke Makassar dalam rangka program Net Zero Carbon Communities (NZCC) yang dilaksanakan pada tanggal 4-10 Oktober 2024. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan, didampingi Plt Kadis Kominfo Makassar, Ismawaty Nur, Kabag Kerja Sama, Zulfitra, serta perwakilan dari SKPD terkait lainnya. Pertemuan ini membahas berbagai paparan seperti ASEAN Smart City Program, Proyek Ketahanan Iklim, kemajuan Lorong Wisata (Smart Garden Alley), dan inisiatif Net Zero Energy Community. Dalam sambutannya, Andi Irwan Bangsawan menyampaikan bahwa pemerintah kota menyambut baik hal tersebut karena sangat sejalan dengan program Low Carbon City yang telah dicanangkan saat Rakorsus. Dr. Rachmawan Budiarto selaku leader Tim Zero Carbon dari UGM menyatakan bahwa saat ini Program Zero Carbon Community sangat layak dikembangkan di Kota Makassar melihat berbagai potensi yang ada.

Kegiatan ini didanai oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, NSF Amerika Serikat dan Pemerintah Kota Makassar. Program NZCC ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan di kota serta meresmikan instalasi panel surya (PV) di tiga lokasi di Makassar yakni Kelurahan Tanjung Merdeka, Kelurahan Bira serta Kelurahan Buntusu. Dengan adanya instalasi panel surya, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon.

PSE UGM Menjadi Keynote Speaker dalam Acara International Seminar for Technology of Information and Communication (iSemantic) 2024

News Tuesday, 15 October 2024

Seminar internasional dengan tajuk International Seminar on Application for Technology of Information and Communication (Isemantic) merupakan wadah bagi para peneliti dunia untuk berbagi ilmu dan gagasan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang digelar selama dua hari pada 21-22 September 2024. Mengusung tema ‘Smart and Emerging Technology for Better Life’, Isemantic tahun ini berhasil menarik perhatian para akademisi dan profesional, dengan lebih dari 200 makalah yang diajukan.

Para peserta akan mempresentasikan hasil penelitian mereka dalam berbagai sesi paralel yang diadakan selama seminar. Berbagai negara turut berkontribusi mengirimkan gagasannya melalui jurnal, yakni negara India, Malaysia, Irak, Jepang dan USA.

Seminar ini juga menghadirkan empat pembicara utama yang ahli di bidang masing-masing, antara lain Dean Sharafi selaku perwakilan Strategic Advisor – Energy Transition dari Australian Energy Market Operator (AEMO), Celia Shahnaz dari IEEE WIE Committee Chair-Elect, Dr. Muljono dari Universitas Dian Nuswantoro, dan Prof. Ir. Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., IPU dari Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada.

PSE UGM Berkolaborasi dengan TUV Nord Mengadakan Sharing Session dengan Tema “Sertifikasi Hidrogen Hijau/Bersih”

News Tuesday, 15 October 2024

Sebagai salah satu upaya dalam mendorong ekosistem hidrogen hijau di Indonesia, Pusat Studi Energi UGM mengadakan kegiatan sharing session dengan tema “Sertifikasi Hidrogen Hijau/Bersih” yang dilaksanakan selama dua hari di tanggal 3 sampai 4 Oktober 2024. Acara sharing session tersebut dilaksanakan di Bandung dengan mengundang 2 pembicara dari TUVNord yaitu Satrio Swandiko Prilianto dan Oliver Glatow. Acara tersebut dihadiri oleh pelaku industri, BUMN, hingga lembaga pemerintahan dan Kementerian terkait.

Satrio Swandiko Prilianto membuka materi dengan menekankan pentingnya peran hidrogen, baik sebagai sumber energi maupun komoditas. Ia kemudian menjelaskan konsep taksonomi hidrogen, yang krusial untuk mempermudah penyusunan kebijakan, regulasi, perdagangan, dan kerja sama global. Saat ini, taksonomi tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan intensitas karbon, sumber energi, atau keduanya. Pemilihan taksonomi hidrogen di setiap negara akan sangat bergantung pada arah kebijakan yang ingin dicapai. Pemilihan taksonomi hidrogen selanjutnya akan dibuktikan melalui sertifikasi hidrogen. Sertifikasi hidrogen akan menjadi bukti bahwa hidrogen telah diproduksi sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Hal ini akan sangat bermanfaat terutama dalam praktek perdagangan internasional.

Selanjutnya, Oliver Glatow menjelaskan pentingnya harmonisasi peraturan dan standar antara Indonesia dan kancah internasional. Melalui harmonisasi ini, Indonesia dapat memanfaatkan peluang pasar untuk menjadi net exporter hidrogen dengan menyinkronkan standar dengan negara-negara net importer. Selain itu, Proof of Origin dan transparansi dalam rantai pasok hidrogen menjadi keharusan yang harus diperhatikan oleh publik, pemerintah, serta pengusaha, guna membuktikan integritas perhitungan emisi karbon dioksida dari setiap proses produksi.

PSE UGM dan PT Pertamina Geothermal Energy Kolaborasi Studi Potensi Green Hydrogen di Panas Bumi

News Friday, 29 March 2024

Jakarta — Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, tim ahli dari Program Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) berkunjung ke kantor pusat PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk membahas potensi pengembangan green hydrogen dari sumber panas bumi. Tenaga Ahli PSE UGM oleh Prof. Sarjiya, Prof. Deendarlianto, Prof. Bambang Riyanto, Prof. Agung Harijo, Dr. Ardyanto Fitrady, Dr. Adhika Widyaparaga, Dr. Khasani dan disambut oleh Direktur Utama PGE, Zulfi Hadi.

Acara ini diawali oleh sambutan dari Bapak Zulfi Hadi, yang kemudian dilanjutkan oleh Prof Sarjiya dalam pemaparan profile dan kapasitas PSE UGM dalam riset energi terbarukan. Diskusi kemudian dilanjutkan oleh Dr. Ardyanto Fitrady, yang membahas tentang komitmen global dalam Kesepakatan Paris dan bagaimana green hydrogen dapat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan peluang di sektor energi.

Diskusi belanjut dalam pembahasan teknis oleh Dr. Adhika Widyaparaga yang memaparkan tentang berbagai aplikasi hydrogen hijau, klasifikasi hydrogen berdasarkan warna, dan perannya sebagai pembawa energi, bahan bakar, dan media penyimpanan. Beliau juga mendetailkan tentang opsi distribusi hydrogen, alternatif rantai nilai, dan skema produksi hydrogen geotermal.

Prof. Bambang Riyanto kemudian menambahkan dengan mempresentasikan kerangka kerja dan metodologi dalam pengembangan green hydrogen, yang sangat penting dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas implementasi.

Kunjungan tersebut diakhiri dengan pernyataan bersama tentang komitmen untuk melanjutkan kerjasama dalam bentuk studi pra-kelayakan hidrogen hijau dan turunannya, yang menunjukkan potensi besar dalam pemanfaatan energi panas bumi untuk inovasi energi hijau di Indonesia

12

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

Pusat Studi Energi

  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY