• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • Event
  • page. 2

Event

11 May

Pelatihan PLTS Terpusat untuk KKN

pelatihan plts kknKuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu program akademik di UGM yang bertujuan melatih mahasiswa dalam membantu permasalahan  nyata di masyarakat. Pengaplikasian ilmu yang di dapat di bangku kuliah diharapkan mampu membantu masyarakat khusunya di daeah tertinggal. Salah satu program yang akan dilaksanakan dalam KKN tahun ini adalah mengenai energi terbarukan khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Mahasiswa akan diterjunkan di lokasi PLTS terpusat di Pulau Nyamuk Karimunjawa untuk membantu masyarakat dalam memelihara dan meperbaiki serta mengatur operasional PLTS. Program ini diharapakan dapat memberikan nilai lebih  bagi masyarakat pengguna PLTS di Pulau Nyamuk.

Tanggal 10 April (kelas) dan 11 April (lapangan) berlangsung pelatihanaplikasi sel surya (photovoltaics) untuk mahasiswa UGM yang akan berangkat KKN dengan tema antara lain sel surya periode Juli – Agustus 2015. Pelatihan dilakukan atas kerjasama Pusat Studi Energi UGM dan GIZ EndevJerman. Untuk efektifitas, pelatihan ini menerima mahasiswa pendaftar hanya dalamjumlah terbatas. Sebanyak 33 mahasiswa peserta tersebut berasal dari 14 unit/lokasi KKN sbb: 1) Anggi Gida, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua, 2)Kabupaten Puncak, Papua, 3) Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, 4)Kabupaten Morotai, Maluku Utara, 5) Kecamatan Taluditi, Kab. Puhowato,Prop. Gorontalo, 6) Lewintana Kec. Soromandi Kab. Bima Nusa TenggaraBarat, 7) Kabupaten Kotawaringin, Kalimantan Tengah, 8) Desa Pulau Seliu,Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, 9) Pulau Sebira, Kepulauan Seribu, 10) Desa Kalisat Kidul Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, 11) Desa Karangsari, Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, 12) Kabupaten Blora, 13) Pulau Nyamuk, Karimunjawa, Kabupaten Jepara, 14) Pulau Karimun, Karimunjawa, Kabupaten Jepara.

11 May

Pelatihan Local Manufacturer PLTH

IMG_0240Proyek Wind Hybrid Power Generation (WHyPGen) merupakan proyek kerjasama antara Balai Besar Teknologi Energi – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (B2TE – BPPT) dengan United Nations Development Programme (UNDP) yang bertujuan untuk mempromosikan dan mendorong pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) berbasis energi angin di Indonesia.

Salah satu kegiatan Proyek WHyPGen  adalah  melakukan pelatihan terhadap para teknisi dan manager manufacturer PLTB di Indonesia. Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan  dalam pembuatan dan perawatan komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH), khususnya Pembangkit  Listrik Tenaga Bayu (PLTB) / Turbin Angin. Pelatihan ini akan diselenggarakan bekerjasama dengan Pusat Studi Energi – Universitas Gadjah Mada –  Jogjakarta dan Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi – BPPT .Pelatihan yang akan diselenggarakan pada :

Hari / Tanggal              :  Rabu-Jumat, 10 – 12 Desember 2014

Pukul                          :  09.00 s/d selesai

Lokasi                         :  Ruang Sidang Pusat Studi Energi – UGM

Pelatihan ini dikuti oleh teknisi PLTH, mahasiswa, dan praktisi pendidikan.

11 May

FGD Tata Kelola Gas Bumi


IMG_0135

Kondisi ketahanan energi Indonesia saat ini sudah memprihatinkan, ketergantungan terhadap minyak dalam pemenuhan energi domestik sudah mencapai titik akut dengan produksi minyak domestik yang terus turun dan kemampuan keuangan Negara yang sudah tidak mampu mengimbangi pemenuhan kebutuhan akan minyak tersebut. Defisit APBN setiap tahun semakin meningkat. Perencanaan pembangunan cadangan strategis nasional dan upaya penegakan kedaulatan energi nasional menjadi wacana yang sulit direalisasikan. Untuk mengatasi permasalahan energi tersebut diperlukan suatu visi dan kebijakan energi yang tepat sesuai dengan karakteristik energi, pasar dan tantangan spesifik Indonesia. Indonesia dengan sebaran ribuan pulau dan kebhinekaan potensi energi disetiap daerah menjadi bentuk afirmasi bahwa Indonesia bukan Negara yang dapat bergantung hanya pada satu jenis energi saja. Kasus pada ketergantungan akan minyak menjadi bukti empiris yang sudah cukup dan menjadi tanda diperlukan pendekatan yang berbeda dalam pengelolaan penyediaan energi Indonesia.

 

Pendekatan lain yang ditempuh adalah pengelolaan penyediaan energi Indonesia melalui bentuk energi bauran. Pengelolaan portofolio potensi energi nasional secara dominan yang secara sinergis akan menopang pencapaian ketahanan energi nasional. Bentuk dari pengambilan langkah ini adalah melalui penyusunan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang substansinya sudah disetujui oleh DPR dan dalam waktu dekat ini akan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah. Semangat dari KEN adalah pengelolaan bauran energi dengan pembukaan (unlocking) potensi energi yang dimiliki Indonesia. Postur bauran energi ideal yang diharapkan adalah pada tahun 2030 ketahanan energi nasional Indonesia ditopang oleh jenis energi Minyak, Gas Bumi, Batubara dan Energi Baru Terbarukan (EBT). Optimisme dan semangat pembangunan peran dari EBT direfleksikan dengan besar porsinya sebesar 20% dari seluruh total energi di tahun 2030. Terdapat peluang karena Indonesia memiliki potensi EBT yang besar dan menjadi tantangan karena eksploitasi potensi tersebut memiliki beberapa tantangan secara teknik dan komersial yang harus dijawab.

 

Dari postur energi bauran tersebut, peran dari gas bumi termasuk yang dominan. Hal ini menjadi hal yang sangat realistis dengan memperhatikan bahwa dengan cadangan terbukti gas bumi Indonesia yang mencapai 104 TCF, produksinya terus meningkat dan jauh meningkat dibandingkan dengan profil produksi minyak domestik. Saat konsumsi BBM mencapai 1,4 Juta barel per hari dan produksi minyak hanya disekitar 800 ribu barel perhari, gas diproduksi lebih dari 1,6 juta barel setara minyak per hari. Optimasi pemanfaatan gas bumi untuk menyokong pemenuhan energi domestik adalah hal yang sangat rasional. Namun bila dilihat realisasi pemanfaatan gas bumi produksi domestik, porsi ekspor masih begitu besar. Bahkan jauh lebih besar dari porsi pemanfaatan gas bumi domestik. Tingkat pemanfaatan gas bumi domestik begitu lambat. Keterbatasan infrastruktur menjadi salah satu alasan utama terhambatnya pemanfaatan gas bumi domestik. Saat ini infrastruktur gas berupa pipa hanya tersedia 20% dari seluruh yang direncanakan dan pertumbuhannya mengalami stagnansi sejak tahun 2007. Kondisi industri hilir menunjukan kondisi yang tidak kondusif dengan adanya kegiatan komersial yang tidak efektif. Permasalahan seperti penjualan bertingkat tanpa adanya nilai tambah oleh badan usaha niaga tanpa fasilitas atau trader terjadi dan menyebabkan kegagalan industri atau konsumen mendapatkan harga yang kompetitif. Atau mencuatnya polemic mengenai penerapan skema open access, unbundling atau skema liberalisasi menciptakan kondisi industri yang tidak berkembang. Investasi dalam pengembangan infrastruktur begitu minim dan kebanyakan karena tidak adanya skema penjaminan investasi yang memadai.

 

Berbagai indikasi tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia yang selama ini begitu fasih dalam mengeksploitasi minyak bumi masih gamang dalam pengelolaan gas bumi untuk domestik. Kedua komoditas tersebut yaitu minyak dan gas bumi, memiliki karakteristik yang berbeda dan pengelolaan gas dengan analogi pengelolaan minyak tidak selalu tepat. Dengan kondisi ketidakjelasan efektifitas tata kelola gas bumi tersebut, maka pencapaian tujuan kontribusi gas bumi dalam target energi bauran menjadi dipertanyakan. Diperlukan suatu percepatan pemanfaatan gas bumi domestik dengan tetap menjaga competitiveness dari gas bumi. Bentuk percepatan tersebut berarti adanya percepatan pengembangan infrastruktur, pembangunan dan perluasan pasar gas bumi dan dimilikinya skema komersial yang efektif dan efisien sehingga gas dapat mendukung pembangunan keunggulan daya saing nasional. Pertanyaan utamanya adalah apakah tata kelola gas yang ada sekarang mampu menjawab kebutuhan tersebut dan bagaimana bentuk tata kelola gas bumi Indonesia yang tepat untuk mencapai postur bauran energi ideal dalam upaya pencapaian ketahanan energi nasional?

 

Untuk menjawab permasalahan tersebut maka PSE UGM melakukan  Focus Group Discussion  yang melibatkan stakeholder pengelolaan gas bumi yang kompeten untuk dapat mengidentifikasi permasalahan dan memformulasikan kerangka tata kelola gas bumi yang ideal untuk Indonesia tersebut. FGD dlaksanakan pada tanggal 18 September 2014 bertempat di  Kampus Universitas Gadjah Mada Jakarta JL. Dr. Saharjo, No. 83, DKI Jakarta 12860, Indonesia. nara sumber dalam FGD tersebut antara lain :

Paparan: “Dukungan Kebijakan untuk Memenuhi Kebutuhan Gas Nasional”

Oleh: Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Paparan: “Tata Kelola Industri Hulu Gas Nasional“

Oleh: Kepala SKK Migas

Paparan: “Tata kelola Industri Hilir Gas Nasional”

Oleh: Kepala BPH Migas

Paparan: “Integrasi Suplai – Infrastruktur – Pasar – Harga Gas dalam Memperkuat Perekonomian Nasional”

Oleh: Montty Girianna, Kemenko Perekonomian

Paparan: “Optimalisasi Tata Kelola Bisnis Gas Untuk Sebesar-besar Manfaat Bagi Bangsa”

Oleh: DR. Darmawan prasojo, Pengamat Energi

 

Dari rangkaian acara FGD tersebut dihasilkan rekomendasi terkait pelaksanaan tata kelola Gas Bumi di indonesia.

11 May

Seminar Nasional Gas Alam



Seminar Nasional Pemanfaatan Gas Alam menuju Kedaulatan Energi Indonesia: Tinjauan Multidisiplin dari Aspek Industri, Aspek Hukum, dan Aspek Ekonomi

(Yogyakarta 25 Agustus 2014)

Indonesia adalah salah satu negara yang masih bergantung dari sumber energi fosil.  Dengan bergantinya Indonesia dari negara pengekspor minyak menjadi negara pengimpor minyak di tahun 2004, pemerintah Indonesia telah merencanakan dan mencanangkan program konversi BBM ke BBG baik pada sektor transportasi, industri, maupun pembangkit listrik untuk mengurangi beban fiskal karena subsidi BBM dan ketergantungan penggunaan BBM. Untuk memfasilitasi hal ini, dikeluarkanlah Peraturan Menteri ESDM nomer 3 dan nomer 19 tahun 2010 yang mengatur peningkatan pemanfaatan bahan bakar berbasis gas alam untuk transportasi dan  Peraturan Menteri ESDM No.03 Tahun 2010 tentang Alokasi pemanfaatan Gas Bumi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri. Beberapa program pemerintah seperti kendaraan berbahan bakar gas ternyata belum dapat dilaksanakan dengan baik dikarenakan infrastruktur gas yang terbatas.

seminar gas alam 2
Untuk mendukung program tersebut tentu saja dibutuhkan pengelolaan tata niaga gas yang optimal yang sesuai dengan kondisi Indonesia, baik dari sisi pasokan, infrastruktur,  ekonomi, maupun aspek legalitas/hukum yang berlaku di Indonesia. Oleh karenanya, untuk merumuskan strategi pengelolaan yang optimal dibutuhkan pendekatan secara sistem (systemic thinking) sehingga antara aspek yang satu dengan aspek yang lain sejalan dan tidak bertentangan. Beberapa aspek yang perlu dikaji dalam tata kelola gas niaga meliputi aspek rantai pasok (pasokan dan permintaan), aspek infrastruktur and teknologi,  aspek ekonomi, dan juga aspek hukum.

Beberapa alternatif strategi pengelolaan gas niaga telah diterapkan di beberapa negara.  Ada beberapa yang sukses dan ada juga yang tidak. Hal yang perlu disadari adalah bahwa tidak ada “one strategy fits all” sehingga tidak ada jaminan bahwa bahwa strategi yang paling banyak digunakan oleh banyak negara adalah strategi terbaik untuk Indonesia. Tantangan terbesar bagi Indonesia saat ini adalah merumuskan strategi yang cocok dan relevan dengan kondisi spesifik Indonesia dipandang dari aspek-aspek yang telah disebutkan di atas. Isu yang sekarang berkembang di Indonesia adalah terkait dengan strategi Open Access dan Unbundling apakah cocok atau tidak diterapkan di Indonesia.

Oleh karenanya, kegiatan Seminar Nasional Tata Kelola Niaga Gas Bumi menuju Kedaulatan Energi: Tinjauan Aspek Industri, Aspek Hukum, dan Aspek Ekonomi mengundang diseminasi informasi dan pengetahuan dan menfasilitasi komunikasi terkait tata kelola niaga gas bumi baik ditinjau dari berbagai perspektif. Dengan tinjauan dari berbagai aspek terhadap tata kelola niaga gas bumi diharapkan dapat melakukan tinjauan secara sistemik sehingga diharapkan mampu memformulasikan strategi tata kelola niaga gas bumi yang  optimal, konsisten (tidak ada pertentangan antara aspek satu dengan yang lain) dan relevan dengan kebutuhan dan situasi Indonesia saat ini.

seminar gas alamSeminar Nasional Tata Kelola Niaga Gas Bumi menuju Kedaulatan Energi: Tinjauan Aspek Industri, Aspek Hukum, dan Aspek Ekonomi bertujuan sebagai wadah diskusi dan bertukar pikiran tidak hanya dari berbagai latar belakang kompetensi tetapi juga dari berbagai unsur akademis, praktisi industri, pemerintah, dan masyarakat dalam rangka menemukan penyelesaian optimal dan relevan dalam mendukung kedaulatan energi di Indonesia.

Dari Seminar Nasional Tata Kelola Niaga Gas Bumi menuju Kedaulatan Energi: Tinjauan Aspek Industri, Aspek Hukum, dan Aspek Ekonomi diharapkan diperoleh:

–          Pertukaran dan penyebaran informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan pasokan gas, proyeksi permintaan dan potensi pencapaian target bauran energi menurut PERPRES 5/2006

–          Sosialisasi aspek hukum yang berlaku di Indonesia yang berkenaan dengan tata kelola gas bumi yang sesuai dengan perundang-undangan

–          Penyebaran pengetahuan tentang dampak ekonomi terhadap tata kelola gas niaga saat ini

–          Penyebaran pengetahuan tentang implementasi gas alam di dalam bauran energi Indonesia beserta teknologi relevan

–          Rekomendasi strategi yang relevan dengan kondisi Indonesia dari berbagai aspek mendukung kedaulatan energi

Pembicara dalam acara sebagai adalah berikut :

1. Dr. Zainal Arifin Mochtar, SH., LLM, Pusat Studi Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada
2. Bertha Maya Sopha, S.T., M.Sc.,Ph.D., Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
3. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA., Akt, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada
4. Sudadi, PT. Alamigas Mega Energi
5. Irene Handika Ikasari, S.H., LL.M.,, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
6. Mailinda Eka Yuniza, S.H., LL.M., Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
7. Prof.Ir. Arief Budiman, M.S., D.Eng, Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada
8. Dr. Ir. Bardi Murachman, S.U., DEA., Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Materi Seminar Nasional dapat di download disini.

11 May

Certified Energy Manager (CEM) Training

enenrgy managerenenrgy manager2Permasalahan yang terkait dengan manajemen energi seperti usaha-usaha penghematan energi, pengaturan emisi, dan efisiensi energi menjadi suatu isu krusial di masa kini. Dari sebuah data, didapatkan fakta bahwa Indonesia adalah The 3rd Largest Emitter of Green House Gasses (GHG), di bawah Amerika Serikat dan Tiongkok. Indonesia juga merupakan negara pengkonsumsi energi yang besar (memiliki 39,7 % energy demand).

Untuk menjawab pemasalahan tersebut, Pusat Studi Energi UGM bekerjasama dengan PT TUV NORD Indonesia mengadakan Certified Energy Manager (CEM) Training bagi para mahasiswa dan alumni yang menekuni bidang Konversi Energi. Acara dilaksanakan selama 5 (lima) hari, yaitu pada tanggal 2 ,3 ,4, 7, dan 8 Juli 2014 bertempat di Meeting Room Pusat Studi Energi UGM, Sekip K1-A, Bulaksumur.

Pada Jumat, 27 Juli 2014 digelar Kick-Off Meeting sebagai briefing pembekalan awal. Acara ini dibuka oleh Prof. Dr.Ing Harwin Saptoadi, selaku Project Manager CEM Training Batch I yang mewakili Ketua PSE UGM. Dalam sambutan awalnya, beliau menjelaskan bahwa pada periode I ini, acara diikuti oleh 20 orang peserta yang kebetulan semuanya terdiri dari full time student. Tujuan acara ini adalah sebagai bekal jika para mahasiswa tersebut nantinya bekerja dalam bidang energi, khususnya sebagai Manajer Energi. “Acara ini merupakan sebuah pelatihan yang membekali kalian-kalian para mahasiswa S1 dan S2, untuk menambah wawasan di bidang energi dan membekali jika nantinya Anda bekerja sebagai Manager di bidang energi, karena saat ini banyak diperlukan di perusahan-perusahan.”, ujar Prof. Dr. Ing. Harwin Saptoadi.

Eva Pitterling, Project Manager dari PT TUV NORD Indonesia menjelaskan beberapa latar belakang acara ini diselenggarakan dan juga beberapa kegiatan/proyek yang diinisiasi oleh TUV NORD Indonesia. Pada bulan Agustus 2010 sampai dengan Juni 2012, pernah diadakan program LEAP Indonesia yang berfokus pada implementasi ISO 50001 (Bidang Energy Management). Kemudian, program RAISE Indonesia juga pernah diadakan yang berfokus pada manajemen refrigerasi. Eva mengatakan, “TUV NORD Indonesia juga mengadakan program UPLIFT yang berfokus pada manajemen energi yang mencakup academic and technical traning untuk energy management professionals.”

Acara ditutup dengan penjelasan teknis oleh Dr. M. Kholid Ridwan, selaku Panitia penyelenggara. Dalam penjelasannya dibahas detail jadwal dan tata tertib bagi peserta. Acara akan diakhiri semacam post-test sebagai evaluasi atas materi pelatihan. Melalui acara ini, diharapkan akan menambah wawasan di bidang manajemen dan pengelolaan energy. Sebagai pemberi materi adalah: Prof. Dr. Ing. Harwin Saptoadi, Dr.Ing. Sihana, Dr. M. Kholid Ridwan, dan Indro Pranoto, S.T., M.Eng.

11 May

Simposium Internasional “Fukushima Nuclear Accident”

fukushima simposium 2Pada tanggal 19 Maret 2014 di University Club UGM telah diselenggarakan Simposium Internasional tentang kecelakaan reaktor nulir di Fukushima dan cara penanggulangannya. Acara ini  bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada publik mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir dan konsep kehandalannya serta menyebarluaskan pengetahuan tentang Fukushima accident, rekonstruksi pasca accident, dan pengaruhnya terhadap pengembangan PLTN di Indonesia serta permasalahan global.

Simposium ini dihadiri oleh ahli keselamatan nuklir, anggta Dewan Energi Nasionalpeneliti, dosen dan mahasiswa, diatara pembicara yang hadir dalam kesempatan tersebut antara lain :

1. Takehiko MUKAIYAMA(Project Adviser, JAIF International Cooperation Center)
2. Akimasa ONO (Energy Consultant, former Division General Manager, Mitsui & Co. Ltd)
3. Dr. Tumiran (National Energy Council of Republic of Indonesia)
4. Djarot Sulistio Wisnubroto(Head of National Atomic Agency of Indonesia (BATAN))
5. Yoshimitsu FUKUSHIMA(Senior safety officer, International Seismic Safety Center, IAEA)
6. Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto(Head of Nuclear Energy Regulatory Agency of Indonesia (BAPETEN))
7. Akira KANEUJI,(Former Executive Managing Director, Mitsubishi Heavy Industry)
8. Tadashi INOUE (Research Advisor, Central Research Institute of Electric Power Industry (CRIEPI))
9. Kazuko UNO (Divison Head, Louis Pasteur Center for Medical Research)
10. Dr. Deendarlianto (Head of Center for Energy Studies, Universitas Gadjah Mada-Indonesia)

Diskusi yang telah dilaksanakan tampak hidup dengan banyaknya pertanyaan dari peserta dan jawaban yang disampaian oleh operator.

11 May

Diskusi PSE – BAPETEN

pse-bapetenKerjasama dalam teknologi pengawasan tenaga nuklir telah diinisiasi PSE dengan  BAPETEN pada tanggal 20-21 Maret 2014 dengan diadakannya diskusi curah pendapat dan gagasan antara PSE dengan BAPETEN. Dalam kesempatan tersebut PSE diwakili oleh Dr. Deendarlianto selaku Kepala PSE dan BAPETEN diwakili oleh bidang kerjasama dan penelitian. Diskusi tersebut membahas arah kerjasama yang dapat dilakukan oleh oleh PSE dan BAPETEN.

11 May

Simposium Internasional “Fukushima Nuclear Accident”

simposiumEnergi alternatif merupakan istilah yang digunakan pada energi non-minyak bumi, yang dapat dikembangkan baik dari energi terbarukan maupun dari energi tak terbarukan Pemanfaatan energi baru dan terbarukan diarahkan untuk mengatasi permasalahan kelistrikan di Indonesia dengan tujuan mengurangi penggunaan BBM dan permasalahan cost-recovery pengembangan kelistrikan yang merupakan tanggung jawab PLN. Dari studi yang dilakukan oleh World Bank (2005) seperti yang terlihat pada tabel 2 disimpulkan bahwa rata-rata laju elektrifikasi di Indonesia adalah 67 %. Laju elektrifikasi tertinggi di pulau Bali (86%), sedangkan terendah adalah Papua (22%). Nilai ini masih jauh dari target pemerintah untuk menaikkan elektrifikasi rasio menjadi 90 % pada tahun 2020. Dengan mengacu kepada target pemerintah sebesar 90 % pada tahun 2020, World Bank (2005) memprediksi bahwa PLN harus menambah 1,3 juta sambungan baru setiap tahunnya. Dengan berpedoman pada tarif dasar listrik yang sama untuk semua pulau, maka pengembangan elektrifikasi ratio yang PLN akan menderita kerugian yang cukup signifikan. Oleh karena itu perlunya peningkatan elektrifikasi ratio di beberapa daerah dengan menggunakan energi alternatif berdasarkan potensi suatu wilayah. Salah satu energi alternatifyang sangat memungkinkan adalah penggunaan energi nuklir dalam sebuah pembangkit listrik.
Sistim pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pada dasarnya hampir sama dengan PLTU konvensional, dengan panas yang diambil dari hasil pembelahan inti fissil dalam sebuah reaktor daya. Karena tidak ada proses pembakaran, maka PLTN tidak menghasilkan polutan seperti pembangkit listrik berbahan bakar fosil (Minyak dan batubara). Limbah yang dihasilkan oleh PLTN berupa padatan bahan bakar bekas dapat didaur ulang untuk diambil kembali uranium dan plutoniumnya atau bahan bakar bekas tersebut disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama, 30-40 tahun.
Penggunaan PLTN sebagai pembangkit listrik sudah banyak digunakan di negara maju, seperti Perancis (77,68 % dari kebutuhan listrik nasionalnya), Jepang (±27%) dan Amerika serikat (19,86 %). Selanjutnya, pemerintah Republik Indonesia sudah memutuskan untuk membatasi penggunaan energi fosil pada tahun 2025, maka salah satu subtitusi yang ditawarkan adalah PLTN yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2016 dan 2017 dengan kapasitas 2 x 1000 MW. Walaupun energi nuklir ini sudah mencapai nilai keekonomisan terbaik dari semua sumber energi yang ada (4 US cent / kWh), namun karena pemerintah belum melakukan sosialisasi mengenai keuntungan penggunaan PLTN, maka aspek penerimaan masyarakat tentang resiko kecelakaan PLTN selalu menjadi hambatan dalam pelaksanaan proyek ini. Apalagi sejarah keilmuwan telah mencatat bahwa perkembangan keamanan reaktor juga dibayangi oleh catatan kecelakaan reaktor yang terjadi di masa lalu.
Kecelakaan reaktor di Three Mile Island (1979), Chernobyl (1986) dan yang terbaru di Fukushima (2011) telah menimbulkan pro dan kontra tentang kelayakan atau keamanan penggunaan PLTN, tidak terkecuali di Indonesia.Pengetahuan dalam bidang nuclear safety sangat penting menjadi pengetahuan bersama. Melalui acara International Symposium on Fukushima Nuclear Accident diharapkan akan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang keselamatan pada reactor nuklir (nulear safety) serta lebih khusus mengenai rekonstruksi pasca kecelakaan di reaktor Fukushima. Acara ini akan diselenggarakan oleh Pusat Studi Energi (PSE) dan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada yang berkolaborasi dengan Direktorat Energi Baru, Terbarukan, dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Republik Indonesia.

Tujuan:
1. Memberikan pengetahuan kepada publik mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir dan konsep kehandalannya.
2. Menyebarluaskan pengetahuan tentang Fukushima accident, rekonstruksi pasca accident, dan pengaruhnya terhadap pengembangan PLTN di Indonesia serta permasalahan global.

Tanggal dan Tempat Pelaksanaan:
Tanggal : Rabu, 19 Maret 2014
Jam : 08.00 – 16.00 WIB
Tempat : Gedung University Center (UC) Universitas Gadjah Mada
Kompleks Bulaksumur, Yogyakarta – Indonesia
Pembicara:
1. Takehiko MUKAIYAMA(Project Adviser, JAIF International Cooperation Center)
2. Akimasa ONO (Energy Consultant, former Division General Manager, Mitsui & Co. Ltd)
3. Dr. Tumiran (National Energy Council of Republic of Indonesia)
4. Djarot Sulistio Wisnubroto(Head of National Atomic Agency of Indonesia (BATAN))
5. Yoshimitsu FUKUSHIMA(Senior safety officer, International Seismic Safety Center, IAEA)
6. Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto(Head of Nuclear Energy Regulatory Agency of Indonesia (BAPETEN))
7. Akira KANEUJI,(Former Executive Managing Director, Mitsubishi Heavy Industry)
8. Tadashi INOUE (Research Advisor, Central Research Institute of Electric Power Industry (CRIEPI))
9. Kazuko UNO (Divison Head, Louis Pasteur Center for Medical Research)
10. Dr. Deendarlianto (Head of Center for Energy Studies, Universitas Gadjah Mada-Indonesia)

Tor Pelaksanaan Dapat didownload : TOR_International Symposium on Fukushima Accident

11 May

Dokumentasi Event Kongres Energi NasionalNational Energy Congress Documentation

baliho page 4


 

11 May

UGM SELENGGARAKAN KONGRES ENERGI

 

baliho page 4

 

“KONGRES NASIONAL KEDAULATAN ENERGI UNTUK KESEJAHERAAN RAKYAT INDONESIA”

 Di dalam sepuluh tahun terakhir, harga minyak mentah sudah mengalami kenaikan sampai lima kali lipat dari 23, 12 dollar per barrel pada tahun 2001 sampai 116,95 dollar per barrel pada bulan Mei 2012(Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), 2012).  Salah satu penyebabnya adalah karena dalam delapan tahun terakhir, produksi minyak dunia konstan sementara permintaan terus naik. Diperkirakan dalam dua sampai lima tahun mendatang akan terjadi decline yang diikuti kelangkaan minyak bumi (Bezdek, 2011).

Pada tahun 2010, Indonesia menempati posisi 18 dunia di dalam hal konsumsi minyak bumi dengan pemakaian sebesar 1,3 juta barrel minyak per hari (Central Intelligence Agency (CIA), 2012) dan pemakaian ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Perlu diketahui bahwa produksi minyak bumi Indonesia menurun terus sejak tahun 2000 dan semenjak tahun 2003, konsumsi minyak bumi Indonesia melebihi produksi sehingga menjadikan Indonesia sebagai net importer minyak bumi. Hal ini, disertai harga minyak bumi dunia yang sedemikian tinggi, menyebabkan membengkaknya APBN 2012 dimana subsidi bahan bakar minyak (BBM) adalah sebesar Rp 137 trilyun. Selain itu, menurut forecast dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Indonesia, produksi minyak Indonesia tidak akan bisa melebihi satu juta barrel per hari walaupun dilakukan pembukaan ladang minyak baru (PricewaterhouseCoopers, 2004).

Indonesia diperkirakan menghasilkan 146.7 juta ton biomassa per tahun yang berpotensi dimanfaatkan sebagai biofuel dalam wujud biodiesel dan bioethanol.  Jika biomassa ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi maka akan setara dengan 470 GJ per tahun energi terbarukan.  Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM nomer 32 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati, di Indonesia diwajibkan adanya pemanfaatan Biodiesel sampai 10% dan Bioethanol sampai 10% dari kebutuhan total bahan bakar PSO untuk transportasi pada tahun 2020.

Indonesia memiliki cadangan gas alam keempatbelas terbesar di dunia dengan cadangan terbukti (proven reserves) sebesar 108.1 Tcf (trillion cubic feet).  Pada tahun 2012, harga dari gas alam untuk energi ekuivalen dengan satu barrel minyak bumi adalah 12,33 dollar, hampir sepersepuluh dari harga minyak bumi. Mengingat dua hal diatas, pemanfaatan gas alam domestik dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak impor, mengurangi subsidi bahan bakar sekaligus meringankan biaya mobilitas di Indonesia. Untuk memfasilitasi hal ini, dikeluarkanlah Peraturan Menteri ESDM nomer 3 dan nomer 19 tahun 2010 yang mengatur peningkatan pemanfaatan bahan bakar berbasis gas alam untuk transportasi dan  Peraturan Menteri ESDM No.03 Tahun 2010 tentang Alokasi pemanfaatan Gas Bumi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri.

Agar realisasi dari pemanfaatan bahan bakar alternatif tersebut diatas dapat terwujud, beberapa permasalahan perlu diatasi sebelumnya. Misalnya pada sektor transportasi, implementasi CNG memerlukan biaya infrastruktur yang cukup besar dimana perlu dibuat infrastruktur pipa gas, mother station dan daughter station untuk pengisian ke kendaraan serta biaya konverter kit. Konversi mobil berbahan bakar minyak ke bahan bakar gas, jika dilakukan dalam skala besar dapat mengurangi pemakaian BBM secara drastis, namun modifikasi tidak standard semacam ini dapat meniadakan warranty dari distributor kendaraan bermotor. Kendala untuk implementasi biofuel adalah produksi biofuel yang masih terbatas. Selain itu, untuk pemanfaatan campuran bioethanol diatas 10% diperlukan modifikasi terhadap peralatan SPBU dan komponen kendaraan bermotor. Pemanfaatan listrik untuk electric vehicle (EV), yang juga dipandang sebagai energi alternatif untuk penggerak kendaraan, juga memerlukan infrastruktur baru seperti fast charging station serta pembangkit baru untuk memenuhi demand listrik bagi kendaraan bermotor.

Kegiatan Kongres Nasional Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia ditujukan sebagai  wadah komunikasi dan diseminasi informasi terkait alternatif bahan bakar serta efek dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam implementasinya. ketersediaan sumber daya alam, serta pembangunan infrastruktur fisik seperti prasarana distribusi dan pengisian bahan bakar dan permasalahan non-fisik seperti asuransi dan warranty untuk kendaraan dengan modifikasi berupa konverter BBG.

TUJUAN KEGIATAN

Kongres Nasional Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia bertujuan sebagai wahana diskusi dan bertukar pikiran dari berbagai unsur akademis, industri, pemerintah, dan masyarakat dalam rangka menemukan penyelesaian terbaik untuk menjamin ketersediaan suplai energi di Indonesia.

HASIL YANG DIHARAPKAN

Dari Kongres Nasional Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia diharapkan diperoleh:

  • Diseminasi pengetahuan dan pertimbangan aspek ketersediaan sumber daya, implementasi teknologi, penerimaan masyarakat atau aspek sosial dan faktor-faktor ekonomi yang dapat berpengaruh
  • Sosialisasi berbagai alternatif bahan bakar sebagai pengganti bahan bakar minyak beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing alternatif
  • Rekomendasi strategi implementasi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak untuk ketahanan energi transportasi jalan Indonesia

PEMBICARA DAN TOPIK DISKUSI SESI PLENO

Pembicara serta topik diskusi dalam acara sebagai adalah berikut :

1.  Wakil Presiden Prof. Dr. H.Boediono, B.Sc., M.Ec.

“Penguatan kedaulatan energi untuk mencapai kemandirian secara berkelanjutan sesuai dengan amanah konstitusi”

2.      Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ir. Jero Wacik, MM

“Peran Kementerian ESDM dalam Memperkuat Sustainabilitas Energi Indonesia ”

3.      Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia            Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, S.E., M.A.

  “Implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-    2019 terkait dengan infrastruktur energi dan kelistrikan”

4.      Direktur Utama PT PERTAMINA Ir. Karen Agustiawan

“Pandangan dan kebijakan Pertamina di dalam mengupayakan sustainabilitas penyediaan energi untuk road transportation di Indonesia”

5.      Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D. , Dewan Energi Nasional“Energi untuk road transport dalam skema Kebijakan Energi Nasional”

6.      Mr. Yoshihiko Matsuda, Managing Officer, Toyota Motor Corporation Japan

“Role of the Automotive Industry in supporting the sustainability of energy provision”

 7.      Kepala Pusat Studi Energi Dr.Eng. Deendarlianto (Universitas Gadjah Mada)

“Best Energy Mix for Road Transport in Indonesia”

 

SESI FOCUS GROUP DISCUSSION PARALEL 

Penguatan peran BUMN dalam pengelolaan minyak dan gas secara mandiri dan berkelanjutan sesuai dengan amanah konstitusi

  • Presiden Direktur PT PERTAMINA EP
  • Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN, Wahyu Hidayat
  • Presiden Direktur Perusahaan Gas Negara, Hendi Prio Santoso, B.B.A.
  •  Dr. Fahmy Radhi, M.B.A. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Moderator : Ir Samsul Kamal, M.Sc., Ph.D.

Pengembangan dan Implementasi energi baru dan terbarukan dari aspek teknis, keuangan dan hukum untuk mencapai kedaulatan energy

  • Chairman Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Sudirman M. Rusdi
  • Direktur Jenderal EBTKE , Ir. Rida Mulyana, M.Sc.
  • Wakil dari Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan
  • Sekretaris Jenderal APROBI,Paulus Tjakrawan

Moderator : Prof. Ir. Arief Budiman, MS, D.Eng

Menggagas Kedaulatan Energi berbasis lingkungan

  •  Ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim Prof. Rachmat Witoelar
  • Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Drs. M.R. Karlinasyah, M.S.
  • Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso
  • Dekan Fakultas Kehutanan,Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Agr.Sc.

Moderator : Prof.Dr.Ir. Siti Malkhamah, M.Sc.

 

SASARAN PESERTA

Sasaran peserta Kongres Nasional Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia adalah mereka yang ingin mengetahui tentang strategi, feasibility, dan realisasi implementasi bahan bakar alternatif untuk kesejahteraan rakyat di Indonesia, dimana pengetahuan terkait ketersediaan resource, pengadaan infrastruktur fisik maupun non-fisik serta pembangunan jalur distribusi yang efektif akan berperan penting.

Diantara yang akan mendapat manfaat dari materi seminar ini antara lain :

  •  Akademisi dan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia
  •  Pengusaha dan profesional di bidang transportasi dan energi
  • Pegawai dan pejabat pemerintah dari instansi terkait
  • Researcher dari lembaga penelitian
  • Lembaga swadaya masyarakat dan ormas

DAFTAR MENJADI PESERTA KLIK DISINI

 

PELAKSANAAN

Hari/Tanggal                                            : 16 -17 Desember 2013

Waktu                                                       : Pukul 08.30 – 16.00 WIB.

Tempat                                                     : Balai Senat Universitas Gadjah Mada,

                                                                    Kantor Pusat UGM Sayap Timur Lantai II,

                                                                    Bulaksumur, Yogyakarta 55281

CONTACT PERSON

  • Indha Lesmana(081578082241)
  • Deendarlianto (deendarlianto@ugm.ac.id, 082 12 389 7987)
  • Adhika Widyaparaga (adhika@ugm.ac.id, 081 23 933 0962)

 

 

SUSUNAN ACARA

Hari pertama, Senin 16 Desember 2013

NO WAKTU ACARA KETERANGAN
1 08.00 – 09.00 Registrasi peserta Panitia
2 09.00 – 09.20 Welcome Speech Rektor UGM
3 09.20 – 10.05 Keynote Speech oleh Wakil Presiden Prof. Dr. H.Boediono, B.Sc., M.Ec. Wakil Presiden Republik Indonesia
4 10.05 – 10.20 Coffee Break

SESI 1

5 10.20 – 10.40 Presentasi Menteri Negara Energi dan Sumber Daya Mineral Ir. Jero Wacik, MM Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
6 10.40 – 11.00 Presentasi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia            Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, S.E., M.A. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia
7 11.00 – 11.20 Presentasi Direktur Utama PT PERTAMINA Ir. Karen Agustiawan PT PERTAMINA
8 11.20 – 12.20 Diskusi Sesi 1
9 12.20 – 13.20 ISHOMA

SESI 2

10 13.20 – 13.50 Presentation from  Mr. Yoshihiko Matsuda, Managing Officer, Toyota Motor Corporation Japan Toyota Motor Corporation Japan
11 13.50 – 14.20 Presentasi Kepala Pusat Studi Energi UGM Dr.Eng. Deendarlianto Universitas Gadjah Mada
12 14.20 – 14.50 Presentasi Ir. Tumiran, M.Eng. Ph.D. Dewan Energi Nasional
13 14.50 –  15.50 Diskusi Sesi 2
14 15.50 – 16.05 Pemaparan Hasil Perumusan Diskusi Sesi 1 dan 2

 

 

Hari kedua, Selasa 17 Desember 2013

NO WAKTU ACARA KETERANGAN
1 08.00 – 09.00 Registrasi peserta Panitia

SESI 3

2 09.00 – 12.30 Focus Group Discussion sesi paralel :

  • Penguatan peran BUMN dalam pengelolaan minyak dan gas secara mandiri dan berkelanjutan sesuai dengan amanah konstitusi
  • Pengembangan dan Implementasi energi baru dan terbarukan dari aspek teknis, keuangan dan hukum untuk mencapai kedaulatan energi
  • Menggagas Kedaulatan Energi berbasis lingkungan
3 12.30 – 13.30 ISHOMA

SESI 4

4 13.30 – 16.00

 

Poster session penelitian Universitas Gadjah Mada dalam bidang Kedaulatan Energi

 

123

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

Pusat Studi Energi

  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY