Bogor | Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan Direktorat Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM dalam melaksanakan kegiatan Diseminasi untuk Pemutakhiran Data Potensi Teoritis dan Potensi Teknis Bioenergi di Indonesia. Kegiatan Diseminasi ini dihelat di IPB Convention Center, Bogor yang dilaksanakan selama 1 (satu) hari penuh pada tanggal 25 Oktober 2024. Peserta dari kegiatan Diseminasi ini, diantaranya Dewan Energi Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PT PLN (Persero), PT PLN Nusantara Power, PT PLN Energi Primer Indonesia, Perhutani, PTPN dan BRIN.
Pada sesi awal, beliau, Bapak Edi Wibowo sebagai Direktur Bioenergi, memberikan sambutan terkait urgensi melakukan pemutakhiran potensi bioenergi nasional. Dengan dilakukannya revisi terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Kebijakan Energi Nasional, maka sasaran energi final biomass pada tahun 2030 menjadi 15.8 – 21.9 juta ToE. Untuk sektor transportasi di tahun 2030, ditargetkan penggunaan bioetanol sebesar 4% dan 35% dari biodiesel. Sehingga pendataan terkait potensi bioenergi di Indonesia dapat membantu dalam perumusan target penggunaan bioenergi di Indonesia.
Selanjutnya, Bapak Prof. Sarjiya sebagai kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM memberikan sambutan terkait potensi bioenergi yang memiliki porsi yang sangat besar dalam pemenuhan target bioenergi nasional. Untuk itu, perlu pemahaman terkait bagaimana melakukan pemetaan potensi bioenergi secara teoritis dan teknis di Indonesia. Terdapat 14 komoditas bioenergi dengan menggunakan sumber data dari Badan Pusat Statistik, Badan Informasi Geospasial, Global Forest Watch, Earth Explorer dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dapat digunakan untuk menghitung potensi bioenergi teoritis dan teknis di Indonesia. Sehingga dengan adanya database potensi bioenergi di Indonesia dapat memberikan masukan dalam melakukan pemenuhan target bauran energi nasional dari potensi bioenergi.
Acara yang dimulai pukul 09:00 pagi berjalan sangat baik, tentunya dengan konsep diskusi yang santai namun tetap serius. Di dalam kegiatan tersebut, tim peneliti PSE UGM yang terdiri dari lintas disiplin mencakup aspek teknis dan finansial menyampaikan hasil kajian pemutakhiran potensi bioenergi di Indonesia. Aspek teknis yang diwakili oleh Tomy Listyanto, Ekrar Winata dan Windi Sari menyampaikan metodologi dan hasil perhitungan dari pemutakhiran potensi bioenergi di Indonesia.
Setelah sesi penyampaian hasil kajian oleh PSE UGM, sesi berikutnya merupakan sesi penanggap yang disampaikan oleh beberapa narasumber dari Dewan Energi Nasional (DEN), PLN, dan Perhutani. Pada kesempatan pertama, Bu Lisa dari DEN menyampaikan concern terkait Terkait biomassa, biogas, dan bioethanol menjadi sumber energi yang penting dalam PP KEN. Terdapat program pemerintah yang mendukung strategi pemerintah untuk melakukan pemanfaatan potensi bioenergi. Selanjutnya hasil perhitungan potensi ini sangat baik untuk ditingkatkan hingga level potensi market. Sehingga hasil perhitungan potensi langsung dapat digunakan untuk perencanaan yang lebih detail. Pada kesempatan berikutnya, dari PT PLN (Persero) menyampaikan kesiapan untuk mendukung pengembangan bioenergi di Indonesia dimana saat ini secara total PLN telah mengoperasikan 590 MW pembangkit bioenergi di Indonesia.
Di akhir sesi kegiatan diseminasi ini, Pak Moristanto dari Direktorat Bioenergi menyampaikan bahwa pemutakhiran potensi bioenergi di Indonesia untuk terus dapat dilakukan termasuk prioritisasi pengembangan bioenergi di salah satu lokasi yang potensial karena potensi bioenergi masih menjadi tumpuan kedepannya. Biomassa masih menjadi cukup signifikan dalam pemenuhan bauran energi di Indonesia.