• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • News
  • Renewable Energy
Arsip:

Renewable Energy

UGM Kenalkan Teknologi Desalinasi Tenaga Surya Atasi Kelangkaan Air Bersih di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Climate ChangeHukum dan KebijakanNewsRenewable Energy Saturday, 25 May 2024

Universitas Gadjah Mada (UGM), diwakili oleh peneliti Pusat Studi Energi (PSE), Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) , Fakultas Teknik dan Fakultas Geografi bekerja sama dengan Artha Graha Peduli (AGP) dan Forum Peduli Mangrove Bali (FPM-B) menggelar workshop Side Event World Water Forum (WWF) ke-10 yang bertajuk “Water-Energy Nexus, Achieving SDGs” di Telaga Waja, di Tanjung Benoa Mangrove Rehabilitation Area, Bali, Kamis (23/5).

Kegiatan ini diikuti oleh peserta 6 negara diantaranya dari Pakistan, Nigeria, Malaysia, Filipina, Slovakia, Indonesia. Dalam workshop tersebut menghadirkan tiga orang pembicara yakni peneliti Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Dr. Rachmawan Budiarto, Peneliti Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) dan Fakultas Geografi UGM, Dr. Lintang Nur Fadlillah, M.Sc., Ir. Novias Nurendra selaku Senior Advisor PT Hutama Karya dan Ir. Nyoman Sweet Juniartini dari Forum Peduli Mangrove-Bali yang dipandu oleh Dr. Intan Supraba dosen Fakultas Teknik UGM.

Lintang mengatakan cakupan layanan air minum di Indonesia sekarang ini telah mencapai 91,05% dan akses terhadap sanitasi telah meningkat sebesar 80,92%, namun masih banyak daerah terpencil di Indonesia khususnya wilayah pesisir masih memiliki keterbatasan akses terhadap air bersih dan air minum.

“Pulau-pulau kecil seringkali menghadapi tantangan penyediaan air bersih dan air minum,” ungkap peneliti Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Gadjah Mada, Dr. Lintang Nur Fadlillah.

Rachmawan Budiarto mengenalkan teknologi desalinasi air dengan tenaga solar panel atau dikenal dengan nama Photovoltaics Sea Water Reverse Osmosis (PV-SWRO). Menurutnya, konsep desalinasi merupakan pilihan yang makin perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan air minum karena fitur teknologinya. “Kombinasi teknologi SWRO dan produksi energi menggunakan teknologi bertenaga surya saat ini telah tersedia di pasar untuk diterapkan di wilayah pesisir,“ terangnya.

Penggunaan teknologi PV-SWRO ini akan diterapkan di pulau-pulau melalui SALT Project dengan gagasan penyelarasan Water-Energy Nexus. Menurut Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik UGM ide dari proyek ini adalah memasok air minum dengan jumlah yang cukup dan kualitas air baik, dengan didukung oleh energi terbarukan dan dengan harga terjangkau. “Proyek ini juga menekankan pendekatan transdisiplin dalam menawarkan solusi,” katanya.

Dikatakan Rachmawan, pelaksanaan proyek ini bertujuan untuk menerapkan teknologi PV-SWRO ke pulau-pulau terpencil terpilih di Indonesia, memastikan keberlanjutan operasional dan finansial proyek, serta akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Workshop yang dihadiri puluhan peserta dari enam negara ini diharapkan dapat menghasilkan gagasan baru dari para pegiat muda Indonesia dan luar negeri dalam penyelesaian permasalahan air terutama di pulau kecil dan wilayah kering lainnya. Workshop ini juga berupaya untuk memperkuat dan meluaskan kolaborasi internasional.

Workshop ini dihadiri oleh Bapak I Ketut Subandi selaku Kepala UPTD Tahura Bali dan ditinjau oleh Duta Besar Indonesia untuk UNESCO. Pemilihan lokasi workshop di area mangrove untuk memberikan pesan kepada peserta tentang pentingnya mangrove sebagai coastal protection, mengurangi seawater intrusion, meningkatkan kualitas air yang mana mangrove mampu menyerap nutrisi seperti nitrogen dan phospat penyebab algae bloom termasuk sedimen, dan juga mitigasi perubahan iklim.

Penulis: Gusti Grehenson

PSE Berkolaborasi dalam Net Zero Carbon Communities (NZCC) Application In Makassar City

Climate ChangeNewsRenewable EnergySosial Energy Tuesday, 7 May 2024

Pusat Studi Energi (PSE) UGM berkolaborasi dengan beberapa universitas dalam dan luar negeri pada proyek Net Zero Carbon Communities (NZCC). Proyek ini melibatkan sejumlah peneliti dari berbagai institusi antara lain : Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Pennsylvania State University, University of Colorado – Boulder, dan Pemerintah Kota Makassar. Rangkaian proyek ini didanai oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, U.S. National Science Foundation (NSF) dan Pemerintah Kota Makassar bekerjasama dengan Pennsylvania State University dan University of Colorado – Boulder.

Proyek ini akan berupaya untuk mengintegrasikan sistem energi terbarukan ke dalam masyarakat untuk mengurangi emisi karbon di Kota Makassar, Indonesia melalui kolaborasi sinergis antara tim Amerika dan Indonesia serta kemitraan erat dengan Kota Makassar. Makassar berupaya menjadi kota kelas dunia yang layak huni bagi 1,7 juta orang dengan populasi beragam dan berkembang pesat. Berbagai program yang sedang berlangsung di kota ini bertujuan untuk meningkatkan kelayakan hidup kota, diukur berdasarkan faktor-faktor termasuk kualitas udara, indeks panas, ketahanan pangan, dan interaksi sosial.

Proyek ini mengambil pendekatan holistik menuju komunitas rendah emisi karbon dengan mempertimbangkan konsumsi energi, emisi karbon, keterlibatan masyarakat, pariwisata, dan ekonomi lokal. Melalui penerapan energi terbarukan di beberapa komunitas, emisi karbon dapat dikurangi dan pembangunan dapat dijalankan secara lebih berkelanjutan.

Pemodelan tingkat lanjut menunjukkan diperlukannya pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan air-energi-makanan yang berkaitan dengan pengurangan emisi karbon. Kolaborasi dengan kota Makassar menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk memperluas komunitas net zero menjadi kota net zero.

Proyek ini merupakan salah satu aktivitas dari Centre for Development of Sustainable Energy (CDSR) dalam PSE UGM.

Tautan : https://sites.psu.edu/sbslab/research/city/net-zero-carbon-community-nzcc/

Pusat Studi Energi UGM Kunjungi Direktorat Jenderal EBTKE ESDM

NewsRenewable Energy Thursday, 28 March 2024

Pada tanggal 27 Maret 2024, PSE UGM mengunjungi Direktorat Jenderal EBTKE ESDM. Prof Sarjiya menyampaikan selamat kepada Prof Eniya atas jabatan baru terkait dengan Dirjen EBTKE serta menyampaikan juga bahwa PSE UGM melakukan beberapa kerjasama dengan Direktorat EBTKE ESDM terkait kajian hydrogen yang menjadi topik menarik di PSE UGM.

Pak Arfie menyampaikan beberapa kajian terkait dengan hydrogen, dari mulai potensi aplikasi pemanfaatan hydrogen, kemudian skema supply chain mana yang paling tepat. Mengingat harga distribusi hydrogen masih menjadi perhatian sehingga memunculkan skema transmisi listrik hijau menjadi sumber supply energy hydrogen.

Prof Sarjiya juga menyampaikan permohonan terhadap Prof Eniya untuk dapat berkenan dalam membuka agenda Summer School Hydrogen Valley dan memberikan materi pengantar yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2024.

Prof Deen menyampaikan bahwa PSE UGM telah melakukan kajian terkait pemanfaatan biomassa dalam teknologi co-firing sejak tahun 2018. Kajian tersebut mempertimbangkan dari sisi supply chains, sosial, legal dan ekonomi. Dari sisi supply, potensi kebutuhan biomassa dapat terpenuhi. Pak Arfie juga mengatakan bahwa terkait mekanisme carbon trading harus mempertimbangkan skema yang akan digunakan apakah carbon trading atau carbon tax serta nilai carbon harus memiliki nilai yang berdampak.

PT. PLN dan PSE UGM Jalin Kerjasama Dalam Kaian Waste to Energy

Climate ChangeNewsRenewable Energy Friday, 8 December 2023

PT. PLN dan PSE UGM Jalin Kerjasama Kajian Engineering Design untuk Standarisasi Pembangkit Listrik Jenis Waste to Energy.

Semakin lama, kehidupan manusia mengarah ke hal yang lebih kompleks. Sejalan dengan itu, persentase penumpukan sampah terus bertambah setiap harinya. Kenaikan jumlah sampah disebabkan karena populasi manusia yang terus bertambah.

Pada tahun 2022, rata-rata banyak sampah yang dihasilkan per orang di Indonesia adalah 0,7 kg/hari dengan total per harinya mencapai 85000 ton, dan diperkirakan akan mencapai 150000 ton/hari pada tahun 2025.

Berdasarkan jurnal (Rawlins et al., 2014), Indonesia menghasilkan 64 Mt (megaton) sampah padat setiap tahunnya. Lebih dari dua per tiga dari jumlah tersebut dikirimkan ke 380an tempat pembuangan akhir di Indonesia, beberapa dari TPA tersebut hampir melebihi kapasitasnya. 

Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan untuk pemenuhan pasokan energi nasional serta turut mendukung transisi energi dan mencapai target National Determined Contributions (NDC) Indonesia.

Pemanfaatan sampah tersebut salah satunya adalah Waste to Energy. Waste to Energy adalah pemanfaatan pembuangan sampah yang sudah mencapai tempat pembuangan akhir untuk menjadikannya sumber energi Listrik.

Oleh karena itu, PT. PLN dan Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama kajian engineering design untuk standarisasi pembangkit istrik jenis Waste to Energy pada tanggal 7 Desember 2023.

PSE Berpartisipasi dalam Workshop The Inequalities – Environment Nexus: Just Green Transition

Climate ChangeNewsRenewable Energy Friday, 3 November 2023

Pada tanggal 2 dan 3 November 2023 telah dilaksanakan Acara The Inequalities – Environment Nexus: Just Green Transition Workshop di Bogor. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan Center for International Cooperation, University New York (NYU CIC) dan GIZ IKI-JET. Workshop ini dibuka oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Bappenas, Ibu Dr. Vivi Yulaswati, MSc. Dalam sambutannya, Ibu Vivi memaparkan, fakta bahwa capaian Bauran energi baru dan terbarukan yang baru mencapai 12,3%, yakni sekitar separuh dari target 23% pada tahun 2025, menimbulkan adanya urgensi percepatan proses transisi energi. Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dalam mendukung pelaksanaan Visi Indonesia Emas 2045, yang dibagi menjadi 4 bagian. Lebih jauh, transisi yang ada harus merupakan transisi yang berkeadilan (Just transition).

Just transition yang dimaksud adalah adanya keseimbangan dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Transisi yang disertai pembukaan lapangan pekerjaan yang inklusif, mendukung konservasi lingkungan dan keadilan dalam akses energi. Pilar utama dalam Just transition adalah tidak meninggalkan siapapun di belakang dalam konteks inklusifitas dan aspek keberlanjutan dan serta kehandalan. Pilar ini didasarkan pada hak asasi manusia, kesetaraan dan pemberdayaan gender serta akuntibilitas. Pilar-pilar ini kemudian yang menyusun Kerangka Transisi berkeadilan (Just transition framework). Just transition framework secara komprehensif akan mengidentifikasi sejumlah bidang sosial ekonomi dan lingkungan yang terkena dampak investasi transisi energi. Berdasarkan praktik terbaik di tingkat internasional untuk mencegah timbulnya kesenjangan dan permasalahan sosial lainnya. Sehingga penting untuk menyiapkan instrumen pengukuran kebijakan sebagai mitigasi dan mengelola risiko. Demi menjalankan transisi energi yang adil bagi semua.
Workshop ini diselenggarakan selama 2 hari dengan menghadirkan beberapa narasumber dan trainer. Pembicara yang dihadirkan diantaranya adalah Bapak Ade Cahyat dari IKI JET, GIZ; Bapak Nizhar Marizi, ST, M.Si, Ph.D., Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan, Bappenas; Bapak Qatro Romandhi dari Kementerian ESDM, Bapak Wahyu Gatut dari Bappeda Kaltim; Ibu Vivi Alatas dari Pathfinders dan Denise Gareau dari Women and Gender Equity, Kanada.

Selain pemaparan materi oleh para pembicara juga ada workshop dan pelatihan mengenai 3 metode pengukuran kebijakan oleh para trainer. Metode tersebut adalah Distributional impact assessment, Intersectionality-based Policy Analysis (IBPA) dan Social dialogue. Metode-metode ini diterapkan untuk mengkaji apakah suatu kebijakan sudah mempertimbangkan aspek keberlanjutan, keadilan dan inklusif. Trainer didatangkan langsung dari Center on International Cooperation (Pathfinders initiative), New York University, Yaitu Dr. Roshni Menon dan Paula Sevilla.

Workshop ini ditutup oleh Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan, Bappenas, Bapak Nizhar Marizi, ST, M.Si, Ph.D. pada tanggal 3 November 2023.

PSE hadiri World Hydropower Congress 2023

Climate ChangeHukum dan KebijakanNewsRenewable Energy Wednesday, 1 November 2023

Pada tanggal 31 November 2023, Pusat Studi Energi UGM memenuhi undangan untuk hadir dalam Opening Ceremony of World Hydropower Congress 2023 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa saat ini bumi sedang sakit. “PBB menyebutkan saat ini bukan lagi global warming, tapi sudah masuk ke global boiling. Kenaikan suhu bumi jika dibiarkan mencapai lebih dari 1,5 derajat Celsius, maka diprediksi akan mengakibatkan 210 juta orang mengalami kekurangan air, 14 persen populasi akan terpapar gelombang panas dan 290 juta rumah akan terendam akan terendam banjir pesisir dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen dan ini ancaman yang nyata bagi kita semuanya” ujarnya.

Untuk itu, Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan oemanfaatam green energy di Indonesia. Jokowi mengungkapkan lebih dari 4.400 sungai potensial sebagai sumber listrik. “Dan 128 di antaranya adalah sungai besar seperti Sungai Mambramo yang memiliki potensi 24 ribu MW, Sungai Mambramo ini di Papua. Kemudian Sungai Kayan memiliki potensi 13 ribu MW, ini di Kalimantan Utara yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk green industrial park di Kalimantan. Sekali lagi ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,” paparnya.

Pada kegiatan ini, Jokowi didampingi oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif serta Malcolm Tumbull, President of International Hydropower Association and former Prime Minister of Australia.

PSE Selenggarakan FGD Studi Pemutakhiran dan Pemetaan Data Potensi Teknis Bioenergi

Climate ChangeNewsRenewable Energy Friday, 27 October 2023

Pekanbaru, Riau | Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan Direktorat Bioenergi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam melaksanakan kegiatan FGD untuk Studi Pemutakhiran dan Pemetaan Data Potensi Teknis Bioenergi sebagai Dasar Pengembangan Bioenergi Berbasis Loka. Kegiatan FGD ini dihelat di Fox Hotel, Pekanbaru yang dilaksanakan selama 1 (satu) hari penuh pada tanggal 26 Oktober 2023. Peserta dari kegiatan FGD ini, diantaranya OPD Provinsi Riau, Industri Bioenergi di Provinsi Riau, dan Kementerian ESDM.

Pada sesi awal, beliau, Bapak Moristanto sebagai Ketua Penyusunan Studi dari Kementerian ESDM, beliau menyampaikan urgensi dari studi pemutakhiran data potensi bioenergi. Kajian ini telah diawali dari tahun 2013 untuk memetakan kajian potensi lahan/umum dan potensi teknis dari limbah industri. Kajian dilanjutkan pada tahun 2019 terkait pembuatan peta jalan bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit hingga targen indonesia emas pada tahun 2045. Dan harapannya pada tahun 2023 akan dilakukan kajian pemutakhiran dan pemetaan data potensi teknis bioenergi sebagai dasar pengembangan bioenergi berbasis lokasi.

Selanjutnya, acara dimoderatori oleh salah satu Tenaga Ahli PSE UGM, Bapak Tommy Listyanto, Ph.D. Pada sesi awal, telah dilakukan penyampaian materi pemantik yang dibuka oleh Prof. Samsul Kamal, dimana beliau menyampaikan setidaknya terdapat 4 parameter yang harus diperhatikan di dalam pengimplementasian bioenergi sebagai pembangkitan energi listrik, diantaranya: Sustainability, Quality, Price, dan Manageability. Keempat parameter ini akan menjadi menjamin keberlanjutan dari penerapan program bioenergi di Indonesia.

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Ekrar Winata, M.Sc yang menyampaikan update perhitungan potensi teoritis dan potensi teknis bioenergi di Indonesia terutama di Provinsi Riau. Dari perhitungan potensi bioenergi yang dilakukan di Provinsi Riau, dapat dipetakan sebaran potensi yang terdiri atas potensi dari komoditas kelapa sawit dengan luas lahan sebesar 2.1 juta Ha, pemanfaatan hutan produksi seluas 2.34 juta Ha, pemanfaatan sekam padi dari luas sawah sebesar 59.97 ribu Ha, Potensi dari perkebunan karet seluas 373 Ha, dan potensi dari limbah sapi sebesar 209 ribu ekor.

Acara yang dimulai pukul 9.30 pagi berjalan sangat baik, tentunya dengan konsep diskusi yang santai namun tetap serius. Di dalam kegiatan tersebut, OPD dari pemerintah Riau yang meliputi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Dinas Lingkungan Hidup, serta dari industri bioenergi seperti PTPN V, PT Arara Abadi, dan PT Indah Kiat turut menyampaikan potensi bioenergi yang ada di Provinsi Riau.

 

Diakhir acara, Dit Bioenergi, Kementerian ESDM meminta OPD Provinsi Riau untuk mendukung Studi Pemutakhiran dan Pemetaan Data Potensi Teknis Bioenergi sebagai Dasar Pengembangan Bioenergi Berbasis Lokasi, hal ini dilakukan agar semua dokumen perencanaan di Provinsi Riau memiliki target yang inline satu dengan yang lainnya.

Kepala PSE Sampaikan Kuliah Umum Peran Migas Dalam Transisi Energi.

Climate ChangeHukum dan KebijakanNewsRenewable Energy Sunday, 22 October 2023

Kepala PSE UGM, Prof Sarjiya, pada tanggal 20 Oktober 2023 di Auditorium FISIPOL UGM menyampaikan kuliah umum dengan materi peran migas dalam transisi energi. Pada paparannya beliau menyampaikan pentingnya peran industri migas dalam mendukung integrasi energi terbarukan dalam kerangka perencanaan sistem ketenagalistrikan menuju NZE 2060.

Hal ini didasari bahwa potensi energi terbarukan terbesar Indonesia adalah solar PV dan dalam RUKN bauran energi surya yang paling besar diantara jenis EBT lainnya. Dengan karakteristiknya yang intermittent, pemanfaatan Solar PV harus didukung dengan pembangkit dengan fleksibilitas tinggi yaitu pembangkit listrik tenaga gas. Apalagi dengan bauran energi dari batubara yang harus semakin berkurang karena beberapa PLTU sudah dipersiapkan menuju phase out dan phase down, maka pembangkit berbasis bahan bakar gas harus mampu menggantikan peran PLTU sebagai pembangkit beban dasar dan sebagai sumber inersia untuk mendukung stabilitas sistem.


Kegiatan kuliah umum ini diselenggarakan sebagai rangkaian penandatangan MoU antara UGM dengan Exxon Mobile Indonesia. Pembicara lain yang menyampaikan materi adalah Muhammad Nurdin, Senior Vice President Production Exxon Mobil Indonesia dan Prof Poppy Sulistyaning Winanti, dosen FISIPOL UGM.

PSE UGM Gelar FGD dan Penyampaian Kajian RUED Provinsi Papua Barat Daya

NewsRenewable EnergySosial EnergyTraining Workshop Tuesday, 10 October 2023

PSE UGM Melaksanakan Kegiatan Focus Group Discussion sekaligus Penyampaian Laporan Kajian Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Papua Barat Daya Tahun 2023 – 2050

Sorong, Papua Barat Daya | Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disnakertrans ESDM) dalam melaksanakan kegiatan FGD untuk Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Papua Barat Daya Tahun 2023 – 2050. Kegiatan FGD ini dihelat di Swiss-belHotel Sorong yang dilaksanakan selama 1 (satu) hari penuh pada tanggal 10 Oktober 2023. Peserta dari kegiatan FGD ini, diantaranya OPD Provinsi Papua Barat Daya, BUMN dan perwakilan Industri 6 Kab/Kota.

Pada sesi awal, beliau, Prof. Ir. Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., IPU sebagai kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan energi yang memenuhi aspek trilema energi yaitu security, affordability, dan sustainability untuk mendorong perekonomian daerah dimasa transisi energi. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi jangka panjang, sesuai ketentuan UU No 30 tahun 2007 tentang Energi, setiap pemerintah propinsi harus memiliki perencanaan energi jangka panjang yang dinyatakan dalam dokumen Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Papua Barat Daya sebagai salah satu proponsi termuda di Indonesia yang baru berdiri bulan November 2022, perlu menyusun RUED tersebut sebagai acuan dalam pengembangan infrastruktur energi periode 2023-2050. Masukan dari para pemangku kepentingan sangat dibutuhkan PSE UGM dalam proses kajian untuk memastikan tersedianya data kondisi eksisting, data potensi energi, potensi demand, dan aspirasi rencana pembangunan ekonomi Propinsi Papua Barat Daya sebagai dasar penyusunan RUED Papua Barat Daya.

Selanjutnya, acara dibuka oleh Kadis Disnakertrans ESDM Provinsi Papua Barat Daya, Suroso, S.IP., M.A. Dalam sambutannya menyampaikan rasa optimismenya terhadap kemajuan pengembangan dan pengelolaan energi kedepan jika semua pemangku kepentingan bekerja sama dalam merumuskan perencanaan penyediaan energi dengan menjunjung keefektifan, efisiensi dan kekompakan.

Bapak Suroso mengungkapkan bahwa untuk menjadi salah satu provinsi terbaik terutama dalam hal penyiapan dokumen Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Papua Barat Daya, hal yang paling utama yang harus kita miliki adalah kedetailan data supply-demand energi di Provinsi Papua Barat Daya. Data tersebut didapatkan dari semua pemangku kepentingan baik dari sektor hulu seperti (Pertamina, Petrogas, PLN) maupun dari sektor hilir seperti (rumah tangga, industri, dan transportasi). Sehingga kedetailan dan informasi yang diberikan akan menjadi kunci keberhasilan dalam penyediaan energi yang berkeadilan bagi semua masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya.

Acara yang dimulai pukul 9.30 pagi berjalan sangat baik, tentunya dengan konsep diskusi yang santai namun tetap serius. Di dalam kegiatan tersebut, tim peneliti PSE UGM yang diwakili oleh Bapak Ardyanto Fitrady, S.E., M.Si., Ph.D, kemudian memaparkan progress penyampaian penyusunan dokumen RUED Provinsi Papua Barat Daya sekaligus memantik para pemangku kepentingan terkait urgensi ketersediaan data yang baik. Di dalam paparannya, Bapak Arfie juga menyampaikan terkait kondisi sosio-ekonomi Provinsi Papua Barat Daya terhadap kondisi nasional. Berdasarkan data Statistik Ketenagalistrikan (ESDM, 2022), masih terdapat 18 desa di Papua Barat Daya yang belum terlistriki sehingga rasio elektrifikasi di provinsi ini masih pada angka 87,67%. Sementara itu, Provinsi Papua Barat Daya memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat melimpah, diantaranya potensi energi hidro sebesar 1,01 GW, potensi energi biomassa sebesar 0,95 GW, potensi energi surya sebesar 5,89 GW, dan potensi energi angin sebesar 0,009 GW. Disisi lain, Pertamina EP Asset 4 juga menyampaikan ketersediaan cadangan minyak dan gas bumi sebesar ~2 MBOPD dan ~1,9 BCF. Sehingga ketersediaan potensi energi primer dapat menjadi tonggak pemenuhan kebutuhan energi di Provinsi Papua Barat Daya.

Kadis Disnakertrans ESDM Papua Barat Daya juga meminta OPD Kab/Kota untuk mendukung studi penyusunan dokumen RUED ini dalam hal penyiapan visi, misi, tujuan pengelolaan energi di Provinsi Papua Barat Daya, hal ini dilakukan agar semua dokumen perencanaan di Provinsi Papua Barat Daya memiliki target yang inline satu dengan yang lainnya.

Sharing Session ICT-PEP 2023 Bahas Decarbonizing Electric Power Sector

NewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Tuesday, 3 October 2023

Sharing Session ICT-PEP 2023. Penyelenggaraan ICT-PEP 2023 yang merupakan kerjasama antara Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan PT PLN Puslitbang pada hari kedua diisi dengan kegiatan sharing session. Tema dari ICT-PEP 2023 adalah tentang Decarbonizing Electric Power Sector : Challenges and Opportunities for Renewable Energy Integration. Pelaksaan sharing session diawali dengan sambutan pembukaan oleh Kepala PSE UGM yang sekaligus sebagai Ketua Streering Committee ICT-PEP 2023. Selanjutnya sambutan juga disampaikan oleh Ir. Isvan Prahastanto selaku GM PT PLN Puslitbang, Prof Gamantya sebagai Ketua IEEE Indonesia Section and Prof Nizam sebagai Plt Dirjen DIKTI yang menyambut baik pelaksanaan kegiatan untuk mendukung pembahasan isue seputar sustainability.

Para pembicara yang menyampaikan materi adalah Prof Robin Preece dari University of Manchaster yang menyampaikan beberapa hal penting terkait pentingnya menjaga operasi sistem dengan penetrasi variable renewable energy skala besar dengan memperhatikan aspek reliability dan stability. Pembicara kedua adalah Prof. Gregor Verbic dari The University of Sydney yang menyampaikan materi tentang bagaimana operasi dan perencanaan distributed generation. Prof. F Danang Wijaya dari Teknik Elektro UGM juga menyampaikan materi tentang trend global penelitian seputar microgrid dan implementasinya di Indonesia.

Sesi sharing terakhir disampaikan oleh Dr Kamia Handayani dari PLN Pusat yang menyampaikan materi tentang Powering Future Indonesia: Just Energy Transition Pathway for the electricity sector.

 

123…7

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

Pusat Studi Energi

  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY