Yogyakarta | Pusat Studi Energi (PSE) UGM melakukan pemetaan sosial terkait pemanfaatan biomassa di lokasi penanaman tanaman energi di Kabupaten Gunungkidul, Minggu (9/6/2024). Tim peneliti diantaranya Ekrar Winata, Alfikri Ikhsan, Windi Sari, Anindya Putri Rahman, Ayu Aishya Putri, dan Theofillius Kristanto. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji keterlibatan masyarakat dalam rantai pasok biomassa dan manfaat ekosistem biomassa bagi mereka. Kajian ini diharapkan dapat menjadi model best practice yang bisa menjadi panduan bagi daerah lain yang ingin mengembangkan program serupa.
Kegiatan kunjungan juga dibersamai Direktur Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Bapak Antonius Aris Sudjatmiko. Beliau mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas perhatian yang besar dari berbagai pihak terhadap program ekosistem biomassa ini. Beliau menyampaikan Pemanfaatan limbah dan lahan kritis bukan hanya menumbuhkan energi terbarukan, tetapi juga mengembangkan circular economy dan green economy.
Selanjutnya tim kajian melakukan kunjungan ke PLTU Pacitan untuk berdiskusi terkait pelaksanaan co-firing di PLTU Pacitan. Dari hasil kunjungan tim dapat merumuskan beberapa tantangan dan peluang agar pelaksanaan co-firing dapat menjadi viable option untuk mengurangi emisi CO2 pada PLTU, diantaranya:
Tantangan:
- Permintaan semakin tinggi namun bahan baku semakin sulit didapatkan
- Fenomena persaingan harga untuk kebutuhan pasokan biomassa
- Kontestasi dalam penggunaan limbah kayu, yaitu selain dijadikan sawdust, masyarakat terbiasa menggunakan limbah kayu sebagai bahan baku pembakaran industri genteng
- Masih kurangnya keterlibatan masyarakat dalam ekosistem ini. Sehingga masyarakat menjadi entitas yang rentan
Peluang:
- Peningkatan perekonomian masyarakat yang sangat menjanjikan jika terlibat dalam rantai pasok sawdust untuk cofiring
- Keterlibatan kelompok rentan dalam kegiatan perekonomian
- Adanya basis komoditas dan industri kayu di kawasan sekitar PLTU
- Solusi pemecahan masalah pengurangan tumpukan sawdust di lingkungan masyarakat