Dwi Novitasari S.T., M.Sc. selaku asisten di Pusat Studi Energi UGM diundang sebagai narasumber dalam acara talkshow yang bertemakan “Energi Baru Terbarukan DIY – Solusi Penyediaan Energi dari Sumber Tak Terbatas” pada tanggal 12 Juni 2024.
Talkshow ini diharapkan sebagai langkah sosialisasi dan pemahaman baik kepada masyarakat maupun aparatur negara di DIY, terhadap pentingnya pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan. Terlebih lagi, DIY mempunyai potensi besar dalam pengembangan EBT untuk pemenuhan energi daerah.
Energi terbarukan adalah energi dari sumber lain yang lebih cepat proses pembaruannya dibandingkan dalam menghabiskannya. Sinar matahari dari angin adalah contoh dari sumber energi yang terus menerus dapat terbarukan, yang mana terdapat banyak sekali sumber energi terbarukan yang tersedia di bumi. Energi terbarukan menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah dibandingkan penggunaan bahan bakar fosil, lebih murah dan menciptakan lapangan kerja lebih banyak tiga kali daripada bahan bakar fosil.
Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai potensi sumber daya energi terbarukan yang melimpah. Berdasarkan data pada RUPTL 2018-2027, Afnan menyampaikan DIY memiliki potensi panas bumi yang diperkirakan mencapai 10 Mwe di lokasi Parangtritis dan Gunungkidul. Selain itu juga terdapat potensi energi angin sebesar 50 MW di Wates dan di Bantul sebesar 70MW. Apalagi hal ini dimanfaatkan tentunya akan selaras dengan kebijakan ketenagalistrikan nasional sebagaimana tertuang dalam RUKN 2019-2038.
Pemda DIY menjadi yang pertama di Indonesia, yang memiliki Peraturan Daerah (Perda) Energi Terbarukan melalui Perda No. 15/2018 tentang Energi Terbarukan, sebagai komitmen dalam mengusahakan pengembangan sektor ini. Sebagai langkah nyata, DIY memiliki beberapa kegiatan energi terbarukan sepeeti project Bribin yakni perekayasaan pemompaan air sungai bawah tanah dan project Temuireng yakni pemompaan air dengan PV direct submersible pump.