Hidrogen hijau menjadi primadona energi bersih untuk mempercepat transisi energi. Seluruh dunia berlomba-lomba memproduksi sumber energi ramah lingkungan ini. PT. Pertamina – RTC dan PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) kini semakin serius dalam mengembangkan bahan bakar hydrogen hijau. Oleh karena itu, PSE UGM melakukan kajian terkait produksi hydrogen hijau di PLTP Ulubelu PGE.
Kajian ini terbagi menjadi 3 aspek yaitu aspek teknik, ekonomi serta analisis regulasi dan hukum. Dalam aspek teknik adalah pemilihan teknologi untuk produksi turunan hijau dari energi panas bumi mulai dari produksi, penyimpanan hingga proses penyaluran, serta melakukan analisis efisiensi, keselamatan, serta dampak lingkungan yang ditimbulkan dari produksi turunan hidrogen hijau dari energi panas bumi.Dalam aspek ekonomi adalah pemodelan keekonomian proyek dan optimasi bisnis hidrogen hijau dan turunannya, analisis pengembangan bisnis dan sustainable growth proyek hidrogen hijau dan turunannya, analisis dari kebutuhan ammonia dan methanol serta financial feasibility study hidrogen hijau dan turunannya. Pengembangan green ammonia tidak saja akan mendorong tumbuhnya permintaan domestic yang menjadi salah satu basis green economy, namun juga akan mendorong ekspor. Potensi permintaan pasar yang tinggi ini akan dapat dimanfaatkan apabila untuk mendorong diversifikasi. Agar dapat bersaing di pasar global, green ammonia harus kompetitif.
Dalam aspek regulasi adalah pemetaan regulasi nasional mengenai hidrogen dan turunannya, analisis regulasi yang ada terhadap usaha PGE dalam bidang hidrogen, analisis resiko intelejensi hukum atas regulasi yang akan datang dan langkah yang mungkin harus diambil, penyusunan rekomendasi kebijakan untuk pengembangan proyek hidrogen hijau dan turunannya berbasis panas bumi, serta penyusunan rencana bisnis dan strategi dalam pengembangan proyek hidrogen hijau dan turunannya berbasis panas bumi.