Pada tanggal 3-5 September 2024, PSE UGM mengadakan International Conference on Technology and Policy in Electric Power & Energy (ICT-PEP 2024). Kegiatan ini merupakan kerjasama antara PSE UGM dengan Puslitbang PLN dan IT PLN yang diselenggarakan di Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali. Pada tahun ini tema yang diangkat adalah Resilient Power Systems: Navigating the Clean Energy Transition. Terdapat 277 paper yang masuk pada kegiatan ICT-PEP 2024 yang berasal dari para peneliti dan engineer di Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Namun, hanya 104 makalah yang telah dipilih untuk dipresentasikan dalam konferensi ini. Hal ini berarti tingkat penerimaan paper hampir 37%.
Kegiatan conference ini dibuka dengan mendengarkan sambutan dari ketua panitia ICT-PEP 2024, Dr. Roni Irnawan dan GM Puslitbang PLN, Muhammad Soleh. Acara di sesi pagi kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari beberapa pembicara, yaitu Prof. Huang-Jen Chiu dari National Taiwan University o Science and Technology, Dr. Kazi N Hasan dari RMIT Melbourne, Australia dan Prof. Ir. Sarjiya, S.T., M.T., PH.D., IPU. dari Universitas Gadjah Mada. Pada sesi siang terdapat workshop oleh David Firnando Silalahi dari The Australian National University.
Pada hari kedua, terdapat lima ruangan terpisah bagi para presenter untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka. Lima ruangan ini terbagi atas 10 topik yang berbeda pada sesi pagi dan siang. Seputluh topik tersebut adalah (1) Resilence and Reliability in Modern Grid , (2) Storage and Electric System Advancements , (3) Power Plant Efficiency and Optimization , (4) Cutting-Edge High Voltage Transmission, dan (5) Renewable Energy and Distributed Generation, (6) Distribution Grid Enhancement , (7) Smart Photovoltaic and Wind Solutions , (8) Insulation Technology and Maintenance , (9) Electric Vehicle Innovations, dan (10) Focused Analysis and Comparative Study.
Pada hari ketiga dilakukan kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Muara Nusa Dua. PLTS terapung ini berkapasitas 100 kWp dan diresmikan pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022. PLTS ini memiliki 228 panel surya yang dikelola melalui inovasi Smart Grid. Inovasi tersebut merupakan salah satu program dari transformasi PLN yang menggunakan teknologi sistem digital untuk memonitor dan mengelola pasokan energi listrik sesuai dengan kebutuhan beban. Indonesia Power mengelola PLTS terapung ini sebagai bentuk komitmen dalam upaya menurunkan gas rumah kaca.