• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • News
  • Happy International Food Day: Yuk kepoin terkait fenomena food waste

Happy International Food Day: Yuk kepoin terkait fenomena food waste

  • News
  • 17 October 2025, 10.53
  • Oleh: pse
  • 0

Contributor: Naga Pamungkas

Editor: Naga Pamungkas

Food Waste atau fenomena pembuangan makanan merupakan fenomena yang sudah dianggap lumrah walau pun bisa dibilang tidak baik pada dasarnya. Namun, tau kah bahwa sebenarnya fenomena ini terjadi sangat masif di Indonesia. Data  dari goodstats.id mengatakan bahwasanya food waste di indonesia mencapai 115-184 kg perkapita pertahun  dalam kurun 2000-2019 yang mana dapat mencukupi gizi 61-125 juta warga Indonesia. Disamping itu, berdasarkan data hasil laporan Think Eat Save yang merupakan bagian dari Food Waste Index Report 2024, Indonesia menempati posisi pertama dalam bidang food waste di antara negara-negara Asia Tenggara dengan 14,73 Ton per tahun.

Dalam bidang energi Food waste juga turut menyumbang andil negatif seperti penyumbangan emisi gas rumah kaca dengan rata-rata 7,29% per tahun dan juga penyebab pemanasan global. Disamping itu, apabila dikelola dengan baik, Food waste dapat memberikan kontribusi positif dalam bidang energi seperti dibawah ini.

Pertama, sisa makanan dapat menjadi bahan baku pembuatan biogas. Dengan bantuan reaksi fermentasi anaerobik, sisa sayur, buah dan makanan basi dapat diolah menjadi biogas (campuran metana dan karbon dioksida). Biogas ini nantinya dapat digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, penerangan, bahkan pembangkit listrik. Kedua, dapat dijadikan bahan baku bioetanol. Beberapa sisa makanan yang memiliki kandungan karbohidrat atau gula seperti nasi atau sisa buah dapat difermentasikan oleh mikroorganisme untuk menghasilkan bioetanol. Bioetanol ini nantinya dapat dijadikan sebagai alternatif untuk bahan bakar kendaraan maupun campuran bahan bakar fosil. Ketiga, sisa makanan juga dapat dijadikan bahan baku biomassa. Setelah diolah dan dikeringkan, sisa makanan dapat dijadikan bahan bakar  padat atau biomassa yang dapat dibakar untuk menghasilkan energi panas dan listrik.

Jadi Walaupun bisa dibilang negara dengan food waste terbanyak indonesia, sisa sisa makanan di indonesia ini sangat berpotensi untuk mendukung indonesia untuk memproduksi clean energy. Jadi akan sangat baik apabila kita dapat memanfaatkan kondisi ini dengan baik.

Referensi

Astuti, M.D., & Prasetyo, A. H. (2017). Pemanfaatan limbah organik untuk produksi biogas: studi kasus sisa makanan rumah tangga. Jurnal Energi dan Lingkungan, 8 (1), 45-53.

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY