Pada Hari Selasa tanggal 21 Maret 2017, bertempat di Gedung Kemenristekdikti Bapak Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi meluncurkan program Sustainable Higher Education Research Alliances (SHERA) yang merupakan kerjasama antara Kemenristekdikti dan United States Agency for International Development (USAID).
Hingga selama empat tahun ke depan (hingga awal tahun 2021), program ini mendanai lima proposal pendirian Centers for Collaborative Research (CCR). Kelimanya dipilih melalui seleksi bertahap yang dimulai sejak November tahun lalu. Melalui CCR tersebut akan dijalankan kerjasama penelitian antara berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan mitra-mitranya, termasuk diantaranya adalah perguruan tinggi di Amerika Serikat. Melalui program ini akan dilakukan penguatan kapasitas institusi perguruan tinggi Indonesia dalam melakukan dan mengelola penelitian kelas dunia dan meningkatkan peringkat perguruan tinggi Indonesia di jajaran 500 top dunia.
Salah satu dari lima yang diputuskan untuk didanai sebesar sekitar tiga juta dollar AS (setara sekitar tiga puluh sembilan milyar rupiah) adalah proposal yang disusun oleh Pusat Studi Energi (PSE) UGM bersama berbagai mitranya. Tim ini mengusulkan CCR dengan nama Centre for Development of Sustainable Region (CDSR), yang akan didirikan dan dikembangkan selama empat tahun ke depan guna menjalankan berbagai kegiatan multidisiplin. CDSR bertujuan utk mengimplementasikan sistem energi hibrid dan efisiensi energi beserta jejaring pendukungnya guna membangun kepulauan tropis yang berkelanjutan.
Hadir dalam acara peluncuran tersebut antara lain adalah Wakil Rektor bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UGM Prof. Dr. Suratman, Kepala PSE UGM Dr. Deendarlianto dan Direktur CDSR Dr. Rachmawan Budiarto, yang juga merupakan ketua tim proposal PSE UGM.
Dalam CDSR tersebut PSE UGM memimpin tim yang beranggotakan para peneliti dari University of Colorado at Boulder, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Bangka Belitung, Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
Secara garis besar CDSR mentargetkan tiga luaran (outcome), yaitu 1) peningkatan kapasitas institusional berbagai perguruan tinggi yang terlibat, termasuk di dalamnya para dosen, mahasiswa doktoral dan post-doctoral, 2) perkuatan suasana yang mendukung riset dan tata kelola perguruan tinggi yang terlibat dan 3) pengembangan kawasan kepulauan yang berkelanjutan.
Agar dapat mencapai target tiga luaran tersebut maka CDSR akan menjalankan enam tema riset kolaboratif, yaitu 1) pengembangan sistem energi hibrid tersebar (decentralized) berbasis sel surya dan energi bio untuk daerah perkotaan dan pedesaan tropis, 2) pembangunan sistem online monitoring energi untuk daerah pantai tropis, baik di perkotaan dan pedesaan, 3) pengembangan purwarupa (prototype) Building Integrated Photovoltaics (BIPV) untuk Nearly Zero-Energy Building (NZEB) di wilayah perkotaan tropis, 4) peningkatan kapasitas industri lokal dan berbagai komponen jejaring pendukung (supporting network), 5) peningkatan peran wanita dalam pengembangan sistem energi yang berkelanjutan, dan 6) pengembangan metoda guna menentukan indeks keberlanjutan suatu sistem energi hibrid.
Periode hibah SHERA ini direncanakan akah berlangsung hingga Januari 2021. Setelah itu ditargetkan bahwa CDSR terus berkembang sehingga antara lain dapat dicapai 1) kelembagaan yang mantap sebagai salah satu simpul penting kerjasama perguruan tinggi di ASEAN dan Amerika Serikat, 2) kemampuan sebagai salah satu lokomotif pengembangan riset di perguruan tinggi Indonesia, khususnya di wilayah timur, 3) kemampuan untuk berperan melakukan akselerasi pengembangan industri nasional di bidang energi terbarukan dan green city, dan 4) kemampuan untuk berperan dalam perkuatan jejaring kerjasama guna pengembangan negara kepulauan yang berkelanjutan (sustainable archipelago).