• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

admin

PSE UGM Menjadi Panelis dalam Acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 dengan Kajian “Cost-Benefit Analysis: Reducing Fiscal Burdens for Geothermal Power Plants”

News Monday, 23 September 2024

IIGCE merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API). Tahun ini, IIGCE ke-10 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada tanggal 18-20 September 2024. Acara ini dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen menjadi bagian penting langkah dunia dalam membangun ekonomi hijau dan industri hijau dalam melakukan transisi ke energi hijau. Namun, masih terdapat tantangan dari segi kerterjangkauan harga, aksesibilitas kepada masyarakat, juga teknologi. Selain itu, Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia sebagai pemilik potensi panas bumi yang terbesar, mencapai 40 persen dari potensi dunia, memiliki peluang untuk mengembangkan energi panas bumi. Namun saat ini, langkah pemanfaatan panas bumi tidak berjalan dengan cepat.

Gelaran ini adalah salah satu kegiatan panas bumi terbesar, yang melibatkan pemerintah, pelaku usaha, investor, BUMN, lembaga keuangan, asosiasi, akademisi, dan juga dihadiri oleh perwakilan negara sahabat. Dalam acara ini, Pusat Studi Energi UGM menjadi panelis dengan kajian “Cost-Benefit Analysis: Reducing Fiscal Burdens for Geothermal Power Plants”. Kajian ini sebagai salah satu upaya Pusat Studi Energi UGM untuk mendukung berkembangnya pembangkit panas bumi di Indonesia. Pada kajian tersebut PSE UGM menghitung net benefit dari usulan kebijakan pengurangan kewajiban keuangan PLTP. Harapannya dengan adanya pengurangan kewajiban keuangan yang dibayarkan oleh PLTP dapat meningkatkan keekonomian PLTP dan mendorong investasi yang lebih masif.

Skenario pengurangan kewajiban keuangan dilakukan menggunakan skenario penghapusan selama periode waktu tertentu, penurunan tarif, dan penghapusan selama proyek berlangsung. Studi yang dilakukan PSE menunjukkan bahwa pengurangan kewajiban keuangan PLTP (pada semua skenario yang dilakukan) menghasilkan net benefit yang positif. Artinya, kebijakan pengurangan kewajiban keuangan PLTP layak dilakukan secara ekonomi. Hasil estimasi PSE UGM juga menunjukkan bahwa pengurangan keuangan kewajiban keuangan pada PLTP dapat meningkatkan keekonomian PLTP dengan peningkatan IRR sebesar 0,41 pp hingga 1,17 pp dari skenario baseline.

Kepala PSE Menjadi Narasumber Roundtable Discussion dalam Rangka AAS-in-Asia Conference 2024

News Monday, 15 July 2024

Kepala PSE, Prof. Sarjiya menghadiri acara Roundtable Discussion dalam rangka AAS-in-Asia Conference 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2024 di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Roundtable discussion ini bertemakan “Interdisciplinary thinking and approaches to energy and environmental challenges: issues, best practices, and future direction”

Acara ini memiliki beberapa kegiatan diantaranya adalah sesi panel, keynote speakers, pameran buku, special sessions dan events. Acara ini diikuti oleh peserta AAS-in-Asia 2024 dengan pembicara dari UGM maupun international scholars/researchers. Pembicara dari UGM meliputi Prof. Sarjiya sebagai Kepala Pusat Studi Energi, Prof. Djati Mardianto sebagai Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup, serta Dr. Sri Margana dari Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya.

Para pembicara akan membahas nilai pemikiran dan pendekatan interdisipliner serta mengusulkan cara untuk mengkaji tantangan energi dan lingkungan secara efektif untuk masa depan yang berkelanjutan dengan menggunakan perspektif dan pendekatan interdisipliner.

Kepala PSE Menjadi Narasumber E3WG JETP

News Wednesday, 29 May 2024

Prof. Sarjiya menghadiri acara peluncuran Dan workshop E3WG JETP pada tanggal 28 Mei 2024 di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta.

JETP Indonesia merupakan kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan International Partners Group(IPG) yang terdiri atas pemerintah Amerika Serikat, Denmark, Jepang, Jerman, Inggris Raya, Italia, Kanada, Norwegia, Perancis dan Uni Eropa serta 7 bank internasional yang tergabung dalam Glasgow Financial Alliance for Net Zero(GFANZ) Working Group. Kemitraan ini bertujuan untuk mendukung percepatan transisi energi Indonesia di sektor ketenagalistrikan yang berkeadilan.

Sekretariat JETP memperluas cakupan dan area investasi JETP dari sektor ketenagalistrikan on-grid di sisi pembangkitan untuk mengikutsertakan investasi efisiensi energi, elektrifikasi dan off-grid. Untuk itu, Sekretariat JETP meluncurkan kelompok kerja ke-5, yaitu Kelompok Kerja Efisiensi Energi dan Elektrifikasi atau Energy Efficiency and Electrification Working Group (E3WG). Kelompok kerja ini akan merumuskan rekomendasi proyek prioritas dan kebijakan kepada Sekretariat JETP terkait efisiensi energi di sisi permintaan (demand) dan pasokan (supply) serta merumuskan strategi elektrifikasi bagi sektor transportasi (kendaraan listrik) serta sektor industri.

UGM Kenalkan Teknologi Desalinasi Tenaga Surya Atasi Kelangkaan Air Bersih di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Climate ChangeHukum dan KebijakanNewsRenewable Energy Saturday, 25 May 2024

Universitas Gadjah Mada (UGM), diwakili oleh peneliti Pusat Studi Energi (PSE), Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) , Fakultas Teknik dan Fakultas Geografi bekerja sama dengan Artha Graha Peduli (AGP) dan Forum Peduli Mangrove Bali (FPM-B) menggelar workshop Side Event World Water Forum (WWF) ke-10 yang bertajuk “Water-Energy Nexus, Achieving SDGs” di Telaga Waja, di Tanjung Benoa Mangrove Rehabilitation Area, Bali, Kamis (23/5).

Kegiatan ini diikuti oleh peserta 6 negara diantaranya dari Pakistan, Nigeria, Malaysia, Filipina, Slovakia, Indonesia. Dalam workshop tersebut menghadirkan tiga orang pembicara yakni peneliti Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Dr. Rachmawan Budiarto, Peneliti Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) dan Fakultas Geografi UGM, Dr. Lintang Nur Fadlillah, M.Sc., Ir. Novias Nurendra selaku Senior Advisor PT Hutama Karya dan Ir. Nyoman Sweet Juniartini dari Forum Peduli Mangrove-Bali yang dipandu oleh Dr. Intan Supraba dosen Fakultas Teknik UGM.

Lintang mengatakan cakupan layanan air minum di Indonesia sekarang ini telah mencapai 91,05% dan akses terhadap sanitasi telah meningkat sebesar 80,92%, namun masih banyak daerah terpencil di Indonesia khususnya wilayah pesisir masih memiliki keterbatasan akses terhadap air bersih dan air minum.

“Pulau-pulau kecil seringkali menghadapi tantangan penyediaan air bersih dan air minum,” ungkap peneliti Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Gadjah Mada, Dr. Lintang Nur Fadlillah.

Rachmawan Budiarto mengenalkan teknologi desalinasi air dengan tenaga solar panel atau dikenal dengan nama Photovoltaics Sea Water Reverse Osmosis (PV-SWRO). Menurutnya, konsep desalinasi merupakan pilihan yang makin perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan air minum karena fitur teknologinya. “Kombinasi teknologi SWRO dan produksi energi menggunakan teknologi bertenaga surya saat ini telah tersedia di pasar untuk diterapkan di wilayah pesisir,“ terangnya.

Penggunaan teknologi PV-SWRO ini akan diterapkan di pulau-pulau melalui SALT Project dengan gagasan penyelarasan Water-Energy Nexus. Menurut Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik UGM ide dari proyek ini adalah memasok air minum dengan jumlah yang cukup dan kualitas air baik, dengan didukung oleh energi terbarukan dan dengan harga terjangkau. “Proyek ini juga menekankan pendekatan transdisiplin dalam menawarkan solusi,” katanya.

Dikatakan Rachmawan, pelaksanaan proyek ini bertujuan untuk menerapkan teknologi PV-SWRO ke pulau-pulau terpencil terpilih di Indonesia, memastikan keberlanjutan operasional dan finansial proyek, serta akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Workshop yang dihadiri puluhan peserta dari enam negara ini diharapkan dapat menghasilkan gagasan baru dari para pegiat muda Indonesia dan luar negeri dalam penyelesaian permasalahan air terutama di pulau kecil dan wilayah kering lainnya. Workshop ini juga berupaya untuk memperkuat dan meluaskan kolaborasi internasional.

Workshop ini dihadiri oleh Bapak I Ketut Subandi selaku Kepala UPTD Tahura Bali dan ditinjau oleh Duta Besar Indonesia untuk UNESCO. Pemilihan lokasi workshop di area mangrove untuk memberikan pesan kepada peserta tentang pentingnya mangrove sebagai coastal protection, mengurangi seawater intrusion, meningkatkan kualitas air yang mana mangrove mampu menyerap nutrisi seperti nitrogen dan phospat penyebab algae bloom termasuk sedimen, dan juga mitigasi perubahan iklim.

Penulis: Gusti Grehenson

UGM dan Pemkot Makassar Tandatangani MoU Kerjasama Pembangunan Berkelanjutan

NewsUncategorized Wednesday, 15 May 2024

Tanggal 14 Mei 2024 di UC UGM, dilaksanakan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goal (SDG) 17. Sejak 2020 CDSR-PSE menjadi mitra kota Makassar dalam pengembangan low carbon city . MoU ini dirintis untuk menguatkan kerjasama komprehensif berkelanjutan antara UGM secara keseluruhan dan kota Makassar. Hadir dalam penandatanganan MoU tersebut antara lain Ibu Rektor UGM, Kepala PSE UGM, Walikota Makassar, Prof John Zhai dari CU Boulder dan Dr. Donny Kurniawan dari ITB. Acara ini dilanjutkan dengan Kuliah Publik bertema “Pengembangan Kota Rendah Emisi Karbon di Indonesia” yang relevan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas.

Kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Prof. Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., IPU., menyatakan bahwa perubahan iklim telah terjadi, dan oleh karena itu diperlukan transisi energi untuk mengurangi dampak negatifnya, yang sejalan dengan SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau.  Sejak tahun 2017, UGM bersama ITB dengan dana dari USAID (Pemerintah Amerika) memulai proyek pengurangan emisi karbon di Kota Makassar, yang dipilih dari dua kota lainnya di Indonesia, yaitu Jakarta dan Banyuwangi. Proyek ini mendukung SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim. Kerjasama lintas daerah dan internasional ini terus berlanjut dengan pendanaan dari National Science Foundation (NSF) dan terakhir dari US Department of State (Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat), melalui program Net Zero Carbon Communities (NZCC) di Kota Makassar. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk transisi energi dan menciptakan kota hijau, sesuai dengan SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., berterima kasih kepada Pemkot Makassar atas kepercayaan yang diberikan untuk bekerjasama. Penandatanganan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi kedua belah pihak dalam menyelamatkan lingkungan, sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Prof. Ova juga menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Makassar guna melihat implementasi konsep rendah karbon yang dapat direplikasi di UGM dan daerah lainnya. UGM saat ini sedang mengembangkan green campus dengan menambah kendaraan rendah karbon seperti bus dan motor listrik, serta pembuatan kantong-kantong parkir, yang hanya memungkinkan kendaraan rendah emisi karbon untuk beroperasi di lingkungan kampus, mendukung SDG 15: Ekosistem Darat.  Prof. Ova berharap kerjasama ini dapat mengoptimalkan potensi Tridharma Perguruan Tinggi, mengingat dampak perubahan iklim adalah masalah global yang membutuhkan perhatian bersama, dan UGM berkomitmen untuk memitigasi risikonya.

Walikota Makassar, Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto, dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya dapat bekerjasama dengan UGM, salah satu institusi pendidikan terkemuka, untuk mewujudkan Makassar menjadi Smart City yang mendunia, mendukung SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan.  Pemkot Makassar memiliki komitmen untuk memelihara lingkungan hidup dan mengurangi emisi karbon, meskipun menghadapi tantangan sebagai kota yang padat penduduk dengan 1,5 juta jiwa.

Pada tahap awal pengembangan Kota Makassar menuju Low Carbon Emission, dipasang sensor-sensor berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning untuk memetakan kondisi kota dan mengumpulkan data sebagai dasar pengembangan kota, mendukung SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Data ini memberikan rekomendasi untuk pengurangan emisi karbon, seperti pengurangan penggunaan kaca, pemasangan atap solar, dan pengelolaan air bersih, yang relevan dengan SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi.

Pengembangan lorong/gang menjadi Smart Alleys dan Tourism Alleys dengan memanfaatkan potensi masyarakat lokal    seperti Urban Farming juga dilakukan, mendukung SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Implementasi teknologi berbasis social engineering untuk Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) akan membutuhkan usaha dan kerja sama dari semua pihak untuk mewujudkan lingkungan rendah emisi karbon sesuai dengan roadmap yang terbentang dari penelitian hingga implementasi, yang juga mendukung SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.

(ugm.ac.id, 2024)

Kepala PSE Terima Penghargaan Pada Peringatan ke-75 Hari Listrik Nasional

NewsPenelitianRenewable EnergyUncategorized Wednesday, 4 November 2020

Desiminasi Hasil Kajian & Focus Group Discussion Day 01 (62 of 160)


Memperingati Hari Listrik Nasional ke-75, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyerahkan dua penghargaan kepada UGM. Dua penghargaan kepada UGM tersebut sebagai institusi dan penghargaan kepada Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng selaku kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM.

Kedua penghargaan tersebut diberikan karena sebagai institusi dan individu telah mendukung kegiatan strategis ketenagalistrikan nasional yang diselenggarakan oleh PLN. Penghargaan diserahkan Direktur Puslitbang PLN, Iswan Prahastono, dan diterima Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M, dan Kepala PSE UGM, Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng., secara daring, Selasa (3/11).

“Kami berterima kasih bahwa pada Hari Listrik Nasional kali ini bisa memberikan penghargaan pada stakeholder. Tidak terbatas pada individu, namun juga institusi atau kelompok. Karena diminta memilih satu, sempat bingung saya kemarin, karena kita banyak kerja sama dengan universitas dan bentuk kerja sama dengan UGM lebih dari satu maka kami memilih UGM untuk menerima penghargaan ini,” ujar Iswan Prahastono.

Iswan menuturkan, penghargaan yang diberikan pada UGM sebagai institusi karena berbagai kerja sama selama ini telah memberi manfaat pada PLN. Selain hasil-hasil kerjasama dapat dirasakan saat ini, hasil kerja bersama tersebut memberi dampak positif bagi PLN dan bangsa Indonesia kedepan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan General Manager PLN, Pusenlis Chairani Rachmatullah. Menurutnya, pemberian penghargaan kepada stakeholder ini merupakan penilaian hasil kerja sama sepanjang tahun ini (2020).

Dari sekian banyak kerja sama dan berbagai kriteria penilaian maka penghargaan pada akhirnya diberikan kepada Deendarlianto selaku kepala PSE UGM. Penghargaan ini karena dukungan dan dedikasi yang telah diberikan selama ini untuk membangun ketenagalistrikan nasional.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan pada PLN, profesionalisme juga fleksibilitas yang ditunjukkan dan pemahaman pada ketenagakelistrikan di Indonesia sehingga PLN sangat terbantukan,” ujar Chairani.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., menyambut baik penghargaan ini. Menurutnya, PLN sudah menjadi sahabat UGM sejak lama sekali.

Menurutnya, dalam jiwa PLN terkadung sifat pengabdian yang luar biasa. PLN di satu sisi harus membangun listrik di seluruh negeri untuk ratusan juta manusia, sementara PLN diminta menjual dengan harga murah.

“Sementara di sisi lain PLN juga harus membeli energi untuk bisa menggerakkan industri listriknya dan energi berupa minyak, gas, solar energi dan lain-lain itu dibeli dengan harga yang mahal. Nah, PLN ini kira-kira ada di tengah, jika tanpa dijiwai pengabdian yang tinggi kondisi ini bisa berakibat stres tinggi berkepanjangan,” ungkapnya.

Paripurna mengungkapkan UGM berbangga bisa bermitra dengan PLN mengingat posisi PLN sangat penting di kancah industri kecil, menengah maupun rumah tangga maupun industri besar. Jiwa pengabdian luar biasa yang dimiliki sesuai dengan jati diri UGM sebagai universitas perjuangan, universitas kerakyatan dan sebagai universitas nasional.

“Kolaborasi ini luar biasa, bagaimana mungkin UGM bisa maju apalagi dengan kuliah online, bagaimana laboratorium UGM bisa berjalan, semua atas bantuan PLN, dan UGM berkontribusi menyumbangkan tenaga ahlinya untuk PLN,” imbuhnya.

Kepala PSE UGM, Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng., merasa bersyukur mendapat penghargaan pada hari Listrik Nasional ke-75. Penghargaan ini sebagai wujud kerja sama yang telah berjalan dengan PLN, baik PLN pusat, PLN Yogyakarta dan di wilayah-wilayah lain serta dengan Pusenlis dan Puslitbang PLN.

“Semua berjalan dengan lancar dan kita kerjakan dengan tulus. Harapan kami kontribusi tersebut memberi kebaikan bagi bangsa Indonesia kedepannya. Secara pribadi mengucapkan terima kasih pada PLN atas penghargaan ini, kepada kami dan PSE UGM dan UGM pada umumnya sebagai stekeholders terbaik tahun ini,” ujar Deendarlianto.

Deendarlianto mengakui banyak kajian dan kontribusi serta kerja sama yang telah dilakukan bersama antara UGM dan PLN yang pada intinya tetap mendorong pada kemandirian listrik nasional. Selain itu, juga mendorong bagaimana agar industri listrik nasional bisa diperkuat beserta industri pendukungnya dengan kemandirian teknologi dalam negeri.

“Seperti yang telah kita lakukan di tahun-tahun kemarin antara PLN dan UGM bekerja sama dalam melakukan proses pembinaan dan pemetaan industri manufaktur lokal dalam rangka mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT) kedepannya. Jadi saya masih ingat, saya melakukan survei bersama teman-teman PSE UGM dan PLN dari Sumatra sampai ke Kalimantan, Sulawesi dan akhirnya kita mengeluarkan sebuah peta kapabilitas industri manufaktur nasional dan kita sudah berikan data tersebut ke PLN,” ucapnya.

Deen menambahkan, PSE UGM dan Pusenlis PLN saat ini sedang melakukan kerja sama untuk peningkatan ekonomi masyarakat berbasis kelistrikan dan berbasis ekosistem listrik kerakyatan. Kerja sama ini ditempuh karena percaya pasca setelah pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan industri sangat kecil demikian pula dengan ekonomi masyarakat.

“Oleh karena itu Pusenlis PLN dan UGM melakukan kajian bersama mengenai bagaimana kita meningkatkan energi terbarukan dan mengurangi bahan batubara, namun dengan melibatkan stakeholder masyarakat dalam mendukung ekonomi masyarakat di pedesaan. Karena itu, kita melaksanakan kegiatan yang sangat signifikan, diantaranya meningkatkan co-firing biomassa, juga dari limbah publik yang kita manfaatkan agar bisa mendorong pengurangan porsi batubara 5 persen di beberapa PLTU di Indonesia,” katanya.

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/20293-peringatan-ke-75-hari-listrik-nasional-ugm-terima-2-penghargaan

Peluncuran Buku “Transisi Energi Berbasis Komunitas Di Kepulauan dan Wilayah Terpencil”

PenelitianRenewable EnergySosial Energy Monday, 25 November 2019

 

peluncuran buku

Universitas Gadjah Mada meluncurkan buku dengan judul “Transisi Energi Berbasis Komunitas Di Kepulauan dan Wilayah Terpencil” di Hotel Aryaduta, Jakarta pada tanggal 21 November 2019. Buku ini merupakan hasil pembelajaran dari kajian “Studi Sosial dan Teknik Mengenai Energi Terbarukan” di Nusa Penida (Bali), Semau (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Gorontalo (Gorontalo) selama satu tahun. Buku ini disusun oleh penulis dari empat Lembaga di UGM, yaitu Direktorat Penelitian Kepada Masyarakat (DPKM), Pusat Studi Energi (PSE). Sekolah Vokasi, dan Youth Studies Centre (YOUSURE) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol).

Acara peluncuran buku ini dibuka oleh Yani Witjaksono selaku Pengarah Nasional the Global Environment Facility (GEF) Small Grant Project (SGP). Kajian ini bergerak dari kerentanan warga di pulau – pulau kecil dan daerah terpencil di Indonesia, terutama dalam hal energi. Hal ini bertambah buruk dengan masifnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karena itu, GEF SGP melalui kajian ini melakukan studi Sosial dan Teknik Mengenai Energi Terbarukan ini.

Acara peluncuran buku dihadiri juga oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D menyampaikan bahwa kajian ini merupakan bentuk nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Universitas Gadjah Mada, dimana penelitian juga menjadi bagian dari pengabdian masyarakat. Penelitian dan pengabdian masyarakat ini meneladani Prof Dr M Sardjito, rector pertama UGM yang baru saja dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 8 November 2019. UGM juga terus berusaha meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik melalui KKN, maupun melalui kajian seperti yang telah dilakukan oleh oleh tim Studi Sosial dan Teknik Mengenai Energi Terbarukan.

Keynote speech selanjutnya disampaikan oleh H. Charles Meikyansah, S.Sos, M.I.Kom, anggota Komisi VII DPR RI Bidang Energi, Sumber Daya Mineral, dan Lingkungan Hidup. Kehadiran H. Charles Meikyansyah mewakili Dr (H.C.) Rachmad Gobel, Wakil Ketua DPR RI yang berhalangan untuk datang. Melalui keynot speechnya, Rachmad Gobel menyampaikan apresiasi yang tinggi mengenai kajian yang dilakukan oleh tim UGM. Hal ini dikarenakan sistem energi terbarukan di Indonesia masih banyak menghadapi tantangan, baik dari segi teknis maupun sosial. “Saat ini bukan waktunya lagi berkampanye tentang pentingnya energi terbarukan, mengingat dampak-dampak energi fosil yang riil sudah berlangsung di berbagai penjuru nusantara dan telah dirasakan secara nyata (pemanasan global dan perubahan iklim). Yang diperlukan adalah langkah serius dan terukur, untuk memulai sebuah masa transisi menuju penggunaan energi yang lebih bersih dan lebih ramah lingkungan.”, ungkap H. Charles Meikyansah menyampaikan keynote dari Rachmad Gobel.

Acara kemudian dilanjutkan dengan talkshow dengan pembicara Yani Witjaksono selaku Pengarah Nasional the Global Environment Facility (GEF) Small Grant Project (SGP). Yani Witjaksono menyampaikan paparan dengan judul “Energi dan Komunitas”. Menyambung keynote speech yang disampaikan sebelumnya, Yani Witjaksono menggarisbawahi pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sistem energi terbarukan. Partisipasi aktif warga menjadi kunci keberlanjutan salah satu program biogas yang diinisiasi oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Melalui Staf Ahli Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bidang Hubungan Antar Lembaga Bapak Dr. Suprapedi, M.Eng.Sc mengungkapkan lebih dari 80% program biogas yang dicanangkan Kementerian Desa Pemabngan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi masih berkelanjutan karena adanya partisipasi warga. Bahkan kompor biogas yang digunakan sudah sering diganti dengan yang baru tetapi digester yang digunakan masih dengan sistem yang dibangun dari awal.

Rachmawan Budiarto, Dr., S.T., M.T., G.P. selaku Sekretaris Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) yang juga mewakili tim penulis menyampaikan pentingnya pendekatan transdisiplin dalam transisi energi. “Tidak mungkin ada satu disiplin ilmu pun yang sendirian bisa menjawab tantangan kompleks transisi energi”, ujar Rachmawan Budiarto, Dr., S.T., M.T., G.P. Transisi energi ini selaras dengan strategi pengembangan energi baru dan terbarukan dimana adanya target tinggi hingga 23% energi terbarukan dalam total suplai energi nasional pada tahun 2050.

Di sesi talkshow kedua, tim Lapangan UGM mempresentasikan “Lesson Learned
Energi Terbarukan di Kepulauan dan Kawasan Terpencil”. Pada sesi ini, tim bercerita mengenai corak unik masing – masing lokasi dalam segi kebutuhan energi dan segi sosial kelembagaan. “Terkadang studi sosial ini harus masuk terlebih dahulu untuk mengurangi adanya konflik, sebelum studi Teknik dilakukan”, ujar Irawan Eko Prabowo, S.T., M.T., mewakili tim lapangan UGM.

Kajian ini juga terselenggara dengan adanya kolaborasi dari Non-Government Organization (NGO) Lokal, yaitu Yayasan Wisnu (Bali), Perkumpulan Pikul (Nusa Tenggara Timur), Forum Kahedupa Toudani (Wakatobi), dan Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (Gorontalo). Acara peluncuran buku ini juga dihadiri oleh Senior Program Manager UNDP Indonesia Anton Sri Probiyantono, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo, Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango, Kepala Bidang Makro Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wakatobi, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Asean Centre for Energy (ACE), Institute for Essential Services Reform (IESR), The Purnomo Yusgiantoro Center, dan Konsorsium KEMALA.

KLIK DI SINI untuk mendapatkan e-book.

Buku Fikih Energi Terbarukan

Renewable EnergySosial Energy Friday, 17 May 2019

Dewasa ini, energi terbarukan (renewable energy, ath-thaqah almutajaddadah) merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak bisa ditunda lagi. Kita tidak bisa lagi terus-menerus bergantung pada energi fosil. Ketersediaan sumber energi fosil semakin menipis. Menurut ahli, dengan pola konsumsi seperti sekarang, dalam waktu sekitar puluhan tahun cadangan bahan bakar fosil akan habis. Oleh karena itu, demi keberlangsungan kehidupan dan mengantisipasi kelangkaan energi, ikhtiar ilmiah pengolahan energi terbarukan adalah pilihan terbaik untuk dilakukan. Buku ini mengkaji energi terbarukan dalam perspektif Islam (fikih). Pandangan ini sangat penting, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Hampir setiap masalah selalu dimintakan pandangan keislaman. Meski begitu, buku ini juga memuat pengertian, klasifikasi, urgensi, pengembangan, dan seluk beluk terkait dengan energi terbarukan. Buku ini sangat penting untuk meyakinkan bahwa inovasi energi terbarukan adalah sangat Islami dan didorong agama demi keterpeliharaan kemaslahatan umat manusia (mashalih al-‘ibad).

Buku Fikih Energi Terbarukan dapat diunduh disini.

Pertemuan DPRD Provinsi Jawa Barat bersama Peneliti PSE

NewsRenewable Energy Tuesday, 5 March 2019


image3image2

Senin, 04 Maret 2019 PSE mendapat kunjungan kerja dari Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat yang diterima oleh Dr. Deendarlianto selaku kepala PSE UGM bertempat di ruang Rapat Pusat Studi Energi UGM. Tujuan dari kunjungan kerja dalam rangka pengembangan BUMD PT. Migas Hulu Jawa Barat. Diskusi pada kegiatan ini diawali dengan pemaparan tentang perencanaan pengembangan BUMD dan dilanjutkan pembahasan mengenai potensi pengembangan BUMD terkait energi terbarukan.

LISTRIK SURYA UNTUK COLD STORAGE DI SUPIORI PAPUA

NewsRenewable EnergySosial EnergyUncategorized Thursday, 8 November 2018

Supiori adalah salah satu kabupaten di Papua, berlokasi sekitar 3 jam perjalanan dari Biak. Supiori memiliki pemandangan yang cukup indah layak disebut sebagai salah satu zamrut khatulistiwa. Pasir putih menghampar dengan pohon kelapa yang nyiur melambaicukup menggambarkan keelokannya. Tanah yang subur dan hasil laut yang melimpah menambah potensi daerah yang luar biasa.WhatsApp Image 2018-11-08 at 15.37.32

Ikan adalah salah satu komoditas hasil laut yang cukup besar di Supiori, namun sampai saat ini hasil tangkapan seringkali terbengkalai karena kurangnya tempat penyimpanan ikan (cold storage). Untuk itu Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua dan PSE UGM bersama-sama mengembangkan dan menerapakan teknologi energi terbarukan untuk memasok energi pada cold storage ikan dengan kapasitas 425 L. Perangkat ini cukup untuk menyimpan ikan dan produk olahanya dalam kondisi dingin. Sehingga dapat memperpanjang usia penyimpanan bahan makanan.WhatsApp Image 2018-11-08 at 15.36.53WhatsApp Image 2018-11-08 at 15.37.58

Instalasi perangakat ini dilakukan bersama dengan masyarakat agar ada transfer pengetahuan dengan cepat. Komponen yang digunakan pun sebagian dapat di temukandi Biak untuk memudahkan proses perbaikan manakala ada kerusakan. Hal tersebut diharapkan mampu mendukung keberlanjutan kemanfaatan sistem.WhatsApp Image 2018-11-08 at 15.38.00WhatsApp Image 2018-11-08 at 15.37.55WhatsApp Image 2018-11-08 at 15.37.56

WhatsApp Image 2018-11-08 at 15.37.54

WhatsApp Image 2018-11-08 at 15.37.52

Papua adalah tanah yang sangat kaya dengan sumber daya alam, pengembangan teknologi tepat guna masih sangat diperlukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

 

123…8

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

Pusat Studi Energi

  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY