Tanggal 14 Mei 2024 di UC UGM, dilaksanakan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goal (SDG) 17. Sejak 2020 CDSR-PSE menjadi mitra kota Makassar dalam pengembangan low carbon city . MoU ini dirintis untuk menguatkan kerjasama komprehensif berkelanjutan antara UGM secara keseluruhan dan kota Makassar. Hadir dalam penandatanganan MoU tersebut antara lain Ibu Rektor UGM, Kepala PSE UGM, Walikota Makassar, Prof John Zhai dari CU Boulder dan Dr. Donny Kurniawan dari ITB. Acara ini dilanjutkan dengan Kuliah Publik bertema “Pengembangan Kota Rendah Emisi Karbon di Indonesia” yang relevan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Prof. Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., IPU., menyatakan bahwa perubahan iklim telah terjadi, dan oleh karena itu diperlukan transisi energi untuk mengurangi dampak negatifnya, yang sejalan dengan SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau. Sejak tahun 2017, UGM bersama ITB dengan dana dari USAID (Pemerintah Amerika) memulai proyek pengurangan emisi karbon di Kota Makassar, yang dipilih dari dua kota lainnya di Indonesia, yaitu Jakarta dan Banyuwangi. Proyek ini mendukung SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim. Kerjasama lintas daerah dan internasional ini terus berlanjut dengan pendanaan dari National Science Foundation (NSF) dan terakhir dari US Department of State (Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat), melalui program Net Zero Carbon Communities (NZCC) di Kota Makassar. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk transisi energi dan menciptakan kota hijau, sesuai dengan SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., berterima kasih kepada Pemkot Makassar atas kepercayaan yang diberikan untuk bekerjasama. Penandatanganan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi kedua belah pihak dalam menyelamatkan lingkungan, sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Prof. Ova juga menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Makassar guna melihat implementasi konsep rendah karbon yang dapat direplikasi di UGM dan daerah lainnya. UGM saat ini sedang mengembangkan green campus dengan menambah kendaraan rendah karbon seperti bus dan motor listrik, serta pembuatan kantong-kantong parkir, yang hanya memungkinkan kendaraan rendah emisi karbon untuk beroperasi di lingkungan kampus, mendukung SDG 15: Ekosistem Darat. Prof. Ova berharap kerjasama ini dapat mengoptimalkan potensi Tridharma Perguruan Tinggi, mengingat dampak perubahan iklim adalah masalah global yang membutuhkan perhatian bersama, dan UGM berkomitmen untuk memitigasi risikonya.
Walikota Makassar, Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto, dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya dapat bekerjasama dengan UGM, salah satu institusi pendidikan terkemuka, untuk mewujudkan Makassar menjadi Smart City yang mendunia, mendukung SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan. Pemkot Makassar memiliki komitmen untuk memelihara lingkungan hidup dan mengurangi emisi karbon, meskipun menghadapi tantangan sebagai kota yang padat penduduk dengan 1,5 juta jiwa.
Pada tahap awal pengembangan Kota Makassar menuju Low Carbon Emission, dipasang sensor-sensor berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning untuk memetakan kondisi kota dan mengumpulkan data sebagai dasar pengembangan kota, mendukung SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Data ini memberikan rekomendasi untuk pengurangan emisi karbon, seperti pengurangan penggunaan kaca, pemasangan atap solar, dan pengelolaan air bersih, yang relevan dengan SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi.
Pengembangan lorong/gang menjadi Smart Alleys dan Tourism Alleys dengan memanfaatkan potensi masyarakat lokal seperti Urban Farming juga dilakukan, mendukung SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Implementasi teknologi berbasis social engineering untuk Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) akan membutuhkan usaha dan kerja sama dari semua pihak untuk mewujudkan lingkungan rendah emisi karbon sesuai dengan roadmap yang terbentang dari penelitian hingga implementasi, yang juga mendukung SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.
(ugm.ac.id, 2024)