Hari Kamis tanggal 23 April 2015 dilaksanakan diskusi kerjasama antara PSE-UGM dengan Puslitbang tekMIRA Kementerian ESDM di ruang sidang PSE UGM. Diskusi tersebut membahas kerjasama terkait teknologi mini gasifier untuk gasifikasi batubara bagi industri kecil dan menengah. Dalam kerjasama tersebut PSE akan melakukan kajian logistik dan infrastruktur batubara untuk pasokan DIY serta kajian detail potensi IKM di daerah DIY yang dapat menggunakan energi dari Mini gasifier.
ugm.ac.id – Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir mendukung komitmen UGM untuk melakukan hilirisasi produk-produk riset yang dihasilkan para penelitinya. Nasir berharap hasil-hasil riset di perguruan tinggi (PT) bisa memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu hasil riset peneliti UGM yang dikembangkan dan siap dihilirisasi adalah produk Biodisel B20 yang berasal dari microalga. Paparan mengenai produk tersebut dipresentasikan oleh Prof. Arief Budiman sebagai salah satu Staf ahli di Pusat Studi Energi UGM.
“Riset tidak cukup dengan publikasi tapi bisa dihilirkan ke masyarakat dan dunia usaha, ” papar Nasir saat audiensi dengan Rektor dan peneliti UGM di R. Multimedia, Selasa (24/3).
Hilirisasi produk riset PT menurut Nasir diharapkan dapat diimplementasikan di beberapa sektor unggulan, seperti energi, pangan, kesehatan, hankam, teknologi informasi, transportasi dan material. Maka, agar tidak terjadi tumpang tindih peran PT di sektor unggulan ini, Dewan Riset Nasional tengah melakukan pemetaan kolaborasi antara PT dan industri.
“Ini yang terus kita dorong di beberapa sektor unggulan tersebut,”urainya.
Nasir menilai hasil riset di PT sudah cukup banyak. Meskipun demikian, hasil riset tersebut tetap memperhitungkan sisi benefit (keuntungan). Di sisi lain, jangan sampai produk riset yang dihasilkan melimpah namun harga di pasaran terlalu tinggi sehingga menjadi tidak laku.
“Disini PT perlu membuat semacam holding untuk membantu hilirisasi produk risetnya,” kata Nasir.
Sementara itu Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc menegaskan komitmen UGM untuk menjadi socio-entrepreneur university. Menurut Dwikorita, UGM serius dalam membidik kebutuhan masyarakat dan industri dari hasil riset para peneliti UGM.
“Semoga saja technopark yang ada di Kulon Progo, Baron dan Getas (kerja sama dengan Perhutani) bisa terwujud,” kata Dwikorita.
Dwikorita menambahkan produk riset UGM sudah ada yang siap untuk dihilirisasi. Produk riset UGM sejauh ini ada yang masih berupa prototype, sudah diterapkan di dunia industri maupun sudah ada yang bisa diproduksi massal.
“Sebagian memang masih seperti tukang jahit yaitu tergantung pesanan dan belum diproduksi massal,” katanya.
Pada kesempatan itu Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi juga sempat meninjau beberapa hasil inovasi dosen dan mahasiswa UGM. Selain itu menteri juga mendengarkan paparan dari para peneliti UGM yang dipandu oleh Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr. Hargo Utomo, M,B.A.
Hargo Utomo berharap pemerintah memberikan pemandatan pengembangan Pusat Inovasi Sains dan Teknologi Bidang Biomedika (Alat dan Teknologi Kesehatan serta Obat-obatan), Bidang Energi, dan Bidang Manufaktur serta Bidang Pangan. Bidang-bidang tersebut perlu diintegrasikan dengan keseluruhan proses akademik (Tridharma) yang berjalan di UGM melalui Taman Industrial Pendidikan (Teaching Industrial Park) yang diintegrasikan dengan Teknopark yang digagas pemerintah, bekerjasama dengan pemerintah daerah.
“Hal ini akan menjadi cara bagi UGM untuk berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan juga merupakan perwujudan implementasi socio entrepreurial university,” terang Hargo. (Sumber : ugm.ac.id Humas UGM/Satria, foto: Budi H)
Penelitian dan pemanfaatan teknologi energi terbarukan senantiasa berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan terhadap energi. Dengan keterbatasan sumber energi fosil memaksa pemerintah daerah untuk mencari peluang dalam memanfaatkan energi alternatif. Dalam kaitan masalah tersebut, pada tanggal 18 Februari 2014 Pemerintah Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur telah melakukan Focus Discussion Group (FGD) dengan beberapa peneliti dari Pusat Studi Energi.
Materi FGD difokuskan pada bentuk kerjasama dan jenis penelitian pemanfaatan teknologi energi terbarukan di Kabupaten Pacitan. Tukar pendapat dilakukan dengan penuh perhatian dan antusias mewarnai kegiatan FGD tersbut sehingga di rumuskan bebrapa point penting yang akan ditndak lanjuti. Salah satu agenda terdekat yang telah dilaksanakan adalah survai potensi energi terbarukan di Kabupaten Pacitan oleh bebrapa peneliti dari PSE UGM idamping oleh bebrapa SKPD dari Pemerintah Kbupaten.
Survai tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Februari 2015 .Survai tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan tentang topik riset bersama yang akan di lakukan oleh PSE dan Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Pada hari Kamis tanggal 5 Februari 2015 dilaksanakan penandatanganan perjanjian serah terima program kerjasama anatara UGM dan USAID yang telah selesai dilaksanakan. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor UGM Prof. Suratman, Ibu Retno USAID Indonesia, Chief Of Party USAID Mr. Bill Meade, dan Wakil Bupati Jepara.
Program kerjasama yang dilaksanakan antara USAID dan UGM adalah Pengembangan Sistem Listrik Surya di Karimunajwa dan Program Biodisel dengan bahan baku minyak Jelantah.
Biodisel dikembangkan dari minyak jelantah dan sudah dimanfaatkan pada sebagian kendaraan operasional UGM berbahan bakar solar.
Program sistem listrik surya yang dikembangkan di Karimunjawa sejumlah 12 set, terdiri dari 8 unit Solar Home System (SHS) 500 Wp dan 4 unit Solar Water Pumping System (SWPS) 600 Wp. Semua sistem dipasang pada fasilitias umum seperti kantor kecamatan, puskesmas, kantor kepala desa, dan sekolah. Program ini dilaksanakan untuk membantu pelayanan masyarakat khususnya di wilayah Karimunjawa yaitu Pulau Karimunjawa , Pulau Parang, Pulau Genting, dan Pulau Nyamuk. Sampai saat ini fasilitas yang telah dikembangakan di Karimunjawa memberikan manfaat yang cukup besar pada pelayanan masyarakat.
Pusat Studi Energi (PSE) dan Pusat Studi Teknologi Kelautan (PUSTEK) dalam delegasi UGM diterima Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti tanggal 11 November 2014. Dalam pertemuan tersebut disinggung antara lain pentingnya pengembangan energi lokal dan bersih untuk pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan, termasuk di dalamnya pembangunan pulau-pulau.
Yogyakarta, 19 Septermber 2014. Pihak SMA 3 Yogyakarta beserta PT. PLN dan PT. Pertamina melaksanakan peresmian bantuan unit PLTS untuk laboratorium dan gazeebo energi. Bantuan terdiri dari 2 unit PLTS 500 Wp masing masing untuk laboratorium Fisika dan laboratorium Biologi , serta 2 unit gazeebo energi yang dilengkapi dengan modul charging handphone yang berfungsi sebagai tempat diskusi siswa. Bantuan tersebut berasal dari PT. PLN dan PT. Pertamina. Dalam melaksanakan pekerjaan instalasi PLTS, SMA 3 Yogyakarta bekerjasama dengan Pusat Studi Energi (PSE). PSE bertugas merancang dan mengimplentasikan PLTS untuk pendidikan yang mana desain pengaturan energi bersifat custom karena PLTS digunakan pula untuk mensuplai kebutuhan energi alat alat paktikum khususnya di laboratorium Fisika.
PLTS untuk pendidikan ini berfungsi sebagai media edukasi kepada siswa mengenai sumber energi terbarukan yang mampu mensuplai kebutuhan listrik khusus laboratorium. Kedepanya diharapakan banyak instansi pendidikan yang dapat memberikan contoh instalasi perangkat sumber energi terbarukan kepada siswa didiknya sehingga merangsang siswa untuk lebih semanagt mempelajari tentang sumber energi yang ramah lingkungan.
Kamis , 3 Juli 2014 menjadi hari yang membahagiaan bagi UGM, pada hari tersebut PSE-UGM meluncurkan Buku Putih Energi Nasional dengan topik “Langkah Percepatan Menuju Indonesia Madiri Energi”.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari beberapa instansi pemerintah yang bekecipung dalamriset serta tata kelola energi, civitas akademika serta perwakilan kedua tim sukses capres periode 2014. Buku putih ini merupakan ringkasan dari kajian menyeluruh mengenai kedaulan energi ditinjau dari ketersediaan energi nasional, penyusunan skenario bauran energi, aspek pembiayaan dan potensi penggunaan energi baru dan terbarukan.
Penyerahan buku, khususnya kepada tim sukses Capres 2014 merupakan upaya yang dilakukan oleh PSE-UGM untuk memberikan masukan gagasan ide mengenai percepatan kemandirian energi bangsa sebagai bahan pertimbangan kepada Presiden terpilih nantinya dalam menentukan kebijakan terkait energi.
Jumat, 24 Juni 2014 telah dilaksanakan rapat kerjasama antara PSE UGM dan Balitbang ESDM. Pada agenda ini hadir Kepala Balitbang ESDM dan jajarannya. Termasuk di dalamnya adalah tim dari Tekmira ESDM, Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian, serta Jajaran pengurus dan peneliti PSE UGM. Pembicaraan difokuskan untuk menindaklanjuti kerjasama pengembangan gasifikasi batubara utk industri kecil menengah. Pertemuan juga membicarakan kerjasama di berbagai program energi lainnya.
Salah satu program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh PSE adalah membatu pengelola dalam perbaikan dan perawatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat. Hal ini dilakukan untuk menjamin keberlanjutan PLTS agar mampu memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat terutama dalam hal pemenuhan energi. Kendala yang sering dihadapi oleh pengelola PLTS pada umunya berupa peramasalahan teknis pada battery charge controller (bcr) dan inverter, permasalahan dapat berupa pengoperasian ataupun perbaikan bcr dan inverter yang rusak.
Kegiatan yang telah dilakukan oleh PSE yaitu pendampingan teknis untuk pengelola PLTS terpusat di Serut, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. PLTS ini merupakan bantuan dari kementrian ESDM yang telah dipasang sejak tahun 2012. Panel surya yang terpasang mempunyai kapasitas 15 kilo-watt peak yang mampu menghasilakn daya nominal 60kwh/hari pada hari yang cerah. Sistem ini melayani 66 pelanggan/ sambungan rumah tangga yang mana sebagian besar energi yang telah dijatahkan yaitu sebear 260watt-jam / hari/keluarga digunakan untuk penerangan.
Senin, 19 Mei 2014 telah dilaksanakan rapat koordinasi Pusat Studi – Pusat Studi yang diwakili oleh masing-masing kepala Pusat Studi. Pertemuan kali ini dilaksanakan di Pusat Studi Energi UGM dengan agenda utama membahas tentang tata kelola dan usulan perubahan aturan tentang Pusat Studi dalam Anggaran Rumah Tangga UGM.Usulan perubahan yang dimaksut adalah perubahan beberapa klausul yang sudah ada diganti dengan klausul yang sesuai dengan dinamika perkembangan dan kegiatan di Pusat Studi.