Kunjungan Pusat Studi Energi UGM ke Deputi 1 Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi: Pemanfaatan Gas Suar sebagai Pembangkitan listrik untuk Efisiensi Energi dan Penurunan Emisi Karbon
Jakarta, 23 Oktober 2023 – Dalam upaya mendorong meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mengurangi emisi karbon, Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan dan diskusi ke Deputi 1 Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi pada pukul 14:00 WIB. Acara diskusi ini diinisiasi untuk membahas potensi inovasi dalam pemanfaatan gas suar di kilang minyak.
Prof. Sarjiya selaku Kepala PSE UGM, membuka acara, menjelaskan urgensi untuk berinovasi mengingat profil emisi pembangkitan listrik dan kilang di Indonesia tertinggi dibandingkan dengan sektor lain. Beliau menjelaskan bahwa dengan memanfaatkan gas suar efisiensi penggunaan bahan bakar dapat ditingkatkan, bahan bakar dapat dihemat, dan terjadi penurunan emisi melalui integrasi pembangkitan listrik dari gas suar.
Dannys Arif menambahkan bahwa integrasi gas suar ke dalam sistem pembangkitan listrik di kilang-kilang minyak akan meningkatkan efisiensi operasional sistem pembangkitan dan mengurangi konsumsi bahan bakar, tetapi juga menawarkan manfaat lingkungan. Pemanfaatan gas suar, khususnya yang kaya akan hidrogen, secara signifikan dapat mengurangi emisi CO2 dari pembangkit listrik.
Sementara itu, Ardyanto Fitrady Ph.D. memaparkan bahwa investasi untuk pembangkit gas suar, berdasarkan studi kasus beberapa kilang, pemanfaatan gas suar dapat menghemat biaya bahan bakar gas untuk listrik. Dari sisi ekonomi, investasi ini sangat menguntungkan dan berdampak positif terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Selain dampak terhadap perekonomian makro, pemanfaatan gas suar sebagai pembangkit listrik pada kilang minyak juga dapat menjadi upaya dekarbonisasi sektor energi.
Dr. Irine Handika memberikan penjelasan mendalam terkait aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan gas suar sebagai penyedia tenaga listrik. Beliau menjelaskan tantangan intermitensi, keamanan pembangunan pembangkit di wilayah kilang, kebutuhan pembentukan badan usaha baru, dan integrasi pemanfaatan gas suar dalam perdagangan emisi karbon.
Terdapat peluang besar untuk mengintegrasikan gas suar dalam perdagangan emisi karbon dan memberikan kontribusi terhadap dekarbonisasi sektor energi dijelaskan Dr. Irine Handika. Beliau juga menambahkan bahwa penjualan gas suar secara langsung memerlukan regulasi yang jelas, termasuk klasifikasi gas suar berdasarkan supply chain dan kandungan gas suarnya.
Bapak Jodi Mahardi selaku Deputi 1 Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, menyatakan ketertarikannya terhadap konsep carbon trading dan kemungkinan penjualan listrik ke luar kilang. Beliau juga menyarankan pengembangan lebih lanjut terkait pemanfaatan blue hydrogen pada Gas Suar Kilang Minyak.
Melalui diskusi ini, Pusat Studi Energi UGM dan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi berharap dapat bersinergi dalam menciptakan inovasi dan strategi yang efektif untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi jejak karbon di Indonesia, sejalan dengan upaya transisi energi yang berkelanjutan.