• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • News
  • Energy Dictionary #4: Yuk, Kita telurusi Terkait Kontribusi Bioenergi dalam Bauran EBT Indonesia

Energy Dictionary #4: Yuk, Kita telurusi Terkait Kontribusi Bioenergi dalam Bauran EBT Indonesia

  • News, Renewable Energy
  • 24 October 2025, 10.46
  • Oleh: pse
  • 0

Kontributor: Ekrar Winata

Editor: Naga Pamungkas

Energi Baru dan Terbarukan atau dapat disingkat EBT merupakan hal yang bisa dibilang urgent mengingat Badan Pusat Statistik Indonesia (BPSI) telah mendokumentasikan bahwa Indonesia telah memproduksi emisi sebanyak 1.053.476.000 Ton CO2  yang mana hal ini menandakan bahwa diperlukan transisi energi menuju renewable and clean energy untuk mengurangi emisi dan mencapai Net-zero Emission (NZE).  Maka dari itu, sebagai salah satu langkah dan komitmen mencapai hal tersebut, pemerintah menetapkan target bauran energi terbarukan yang tentu sifatnya selalu meningkat per tahunnya. Data report IESR yang didokumentasikan oleh Simanjuntak (2024) telah mencatat bahwa target bauran energi baru dan terbarukan dari tahun ke tahun sangat bervariasi dan tentunya meningkat dengan angka  19-21% (2030), 38-40% (2040), 58-61% (20     50), dan 70-72% (2060). Diharapkan, suatu saat Indonesia dapat mencapai  NZE yang berarti tidak ada emisi CO2 sama sekali dalam hal energi (0 Emisi).

Salah satu upaya untuk mencapai target bauran energi terbarukan di atas dan mencapai kondisi “NZE” adalah penggunaan Bioenergi. Bioenergi bisa dikatakan sebagai salah satu EBT potensial mengingat posisinya sebagai top-3 EBT dengan rata rata pertumbuhan tertinggi sebesar 22,10 % dibawah angin dengan persentase pertumbuhan per tahun sebesar  31,52 % yang menduduki top 2 dan energi surya yang menduduki top 1 dengan persentase 82,16%. Secara detail, diantara berbagai ragam jenis bioenergi, biofuel memegang kontribusi terbesar terhadap capaian bauran bioenergi selama 4 tahun terakhir diikuti oleh PLT Bioenergi, Biomassa Industri, dan Biogas. Hal ini menunjukan bahwa Bioenergi dapat dijadikan salah satu sumber pengganti bahan bakar fosil  mengingat bahwa bahan bakar fosil akan semakin menipis dan akan habis di waktu tertentu.

Refrensi Tambahan:

Simanjuntak, U. (2024, July 17). Rpp Ken Pangkas target EBT Menjadi 19 persen di 2025. IESR. https://iesr.or.id/rpp-ken-pangkas-target-ebt-menjadi-19-persen-di-2025/

BPSI. (2025). Physical supply and use for GHG emission of Indonesia . Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/en/statistics-table/2/MjI4NyMy/penyediaan-dan-penggunaan-fisik-untuk-emisi-grk-indonesia.html

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY