Lenterakata.com – Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan menerima tim Studi Kelayakan dari Pusat Study Energi Universitas Gajah Mada (PSE UGM) Yogyakarta Rabu (10/03) di ruang rapat KPH Mantingan.
Tim studi dipimpin Tomi Listyanto ahli kehutanan yang didampingi ahli ekonomi Saiga Ilham Akbar serta 4 asisten ahli. Yakni Aditya Pranata, Bhaihati Elok Satiti, Ryan Wiratama B dan Pamungkas Yulianto. Tim akan bekerja selama 3 hari dari tanggal 10 sampai dengan 12 Maret.
Kedatangan tim PSE UGM diterima oleh wakil Administratur Dwi Anggoro Kasih yang didampingi Kepala Seksi (Kasi) Kelola Sumber Daya Hutan (SDH) Sulhadiyanto, Kepala Sub Seksi (KSS) Perencanaan Edy Pramono,KSS Produksi Salam dan KSS Perencanaan Tanaman Arif Yudiarko.
Administratur KPH Mantingan Widodo Budi Santoso melalui Waka Administratur Dwi Anggoro Kasih menyampaikan nota kesepahaman Direksi Perhutani, PT Perkebunan Nusantara dan PLN kerjasama nomor : 01/MOU/DIR/2021: DBBS/MOU/01/2021: 002.MoU/HKM.02.01/B01000000/2021 tanggal 22 Januari 2021.
“Kami sebagi penyedia bahan baku untuk tanaman biomassa ada di seluruh Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH). BKPH Demaan, Kebon, Medang, Sudo, Ngiri dan Kalinanas. untuk kejelasan di lapangan nanti akan didampingi dan dipandu Arif Yudiarko,” jelas Dwi Anggoro kasih , Rabu (17/03/2021).
Sementara, Tomy Listiyanto menjelaskan mereka ditunjuk sebagai Konsultan Independen oleh 3 lembaga, Perhutani, PTP Nusantara dan PLN. Timnya akan menyusun kajian bersama terkait penyediaan biomassa yang mencakup dari ketersediaan bahan baku, analisis rantai pasokan yang efisisian dan sustain.
“Bentuk kerjasama penyedia biomassa, analisis finansial dan ekonomi termasuk harga biomassa. Kami juga akan menganalisis resiko dan mitigasi usah serta rencana implementasi kerjasama pengadaan pasokan bahan bakar biomassa untuk PLTU Batubara,”terang Tomy.
Sementara Kepala Sub Seksi Arif Yudiarko sebagai pemandu lapangan menjelaskan ketika berada di petak 116 f- 1 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sendangharjo,Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Medangluas 6,4 hektar tanaman tahun 2019.
Tim memotong 3 pohon untuk sempel untuk ukuran besar lingkar pohon 17 centimeter (cm) berat mencapai 7,5 kilogram (kg) untuk ukuran pohon sedang lingkar 14 cm berat 5 kg. Sedang untuk ukuran kecil lingkar pohon 7 cm berat 1,5 kg.
‘’Untuk di petak 16 A-4 RPH Mantingan, BKPH Kebon luas 3,5 hektar rata-rata pertumbuhannya lilitnya mencapai 14-15 ,”terang Arif Yudiako.
Sampel terakhir petak 100 RPH Tlogo BKPH Nriri sempel pohon besar lingkar pohon 18cm berat 7 kg,pohon sedang lingkar 13 cm berat 6,5 kg untuk yang pohon kecil lingkar 6 berat hanya 0,5 kg.
‘’Untuk keluasan tanaman biomassa KPH Mantingan dari tahun 2019 luas mencapai 1.814,29 hektar, tahun 2020 luas 375,86 hektar dan tahun 2021 luasnya 311,98 hektar,’’ terangnya.
Tomy Listiyanto sangat terkesan dengan pertumbuhan tanaman biomassa KPH Mantingan. Rata-rata yang diambil sampel pertumbuhannya hampir berimbang dan rata. Karena sebelumnya tim mengambil sampel di KPH lain.
“Masih bagusan di sini. Kami tetap menghitung sekecil apapun agar nantinya tidak ada yang dirugikan dalam nota kesepahaman,’’ tandasnya.(*)