• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • News
  • page. 4
Arsip:

News

Kepala PSE Menjadi Narasumber dalam acara Decarbonization for Development (DfD) Lab Policy Forum “Mendorong Kebijakan Iklim Berbasis Bukti untuk Mewujudkan Indonesia NZE”

News Saturday, 1 June 2024

Kepala PSE, Prof. Sarjiya menghadiri acara acara Decarbonization for Development (DfD) Lab Policy Forum “Mendorong Kebijakan Iklim Berbasis Bukti untuk Mewujudkan Indonesia NZE” di Jakarta pada tanggal 30 Mei 2024. Policy Forum ini bertujuan untuk mendiseminasikan update hasil studi dan meningkatkan policy relevance dari penelitian yang sudah dilakukan pada isu-isu kebijakan iklim secara luas.

Prof. Sarjiya menyatakan bahwa Indonesia berada pada posisi strategis dalam implementasi kebijakan iklim, terutama terkait dengan transisi energi. Meski masih mengandalkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama, Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat dan langkah-langkah konkret untuk mencapai target iklimnya. Dibandingkan dengan negara-negara maju, Indonesia mungkin masih tertinggal dalam hal penetrasi energi terbarukan dan efisiensi energi. Namun, dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat dan langkah-langkah konkret untuk mencapai target iklimnya seperti Net Zero Emission (NZE) serta pemerintah Indonesia menargetkan untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional hingga 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050.

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM), terdapat beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam penelitian terkait perubahan iklim di Indonesia. Tantangan-tantangan ini mencakup aspek teknis, kebijakan, pendanaan, dan kolaborasi antar berbagai pihak.

Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini diperlukan adanya kerja sama yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga penelitian, Indonesia memiliki potensi besar untuk mendorong transisi energi yang lebih berkelanjutan dan efektif dalam menghadapi perubahan iklim.

Kepala PSE Menjadi Narasumber E3WG JETP

News Wednesday, 29 May 2024

Prof. Sarjiya menghadiri acara peluncuran Dan workshop E3WG JETP pada tanggal 28 Mei 2024 di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta.

JETP Indonesia merupakan kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan International Partners Group(IPG) yang terdiri atas pemerintah Amerika Serikat, Denmark, Jepang, Jerman, Inggris Raya, Italia, Kanada, Norwegia, Perancis dan Uni Eropa serta 7 bank internasional yang tergabung dalam Glasgow Financial Alliance for Net Zero(GFANZ) Working Group. Kemitraan ini bertujuan untuk mendukung percepatan transisi energi Indonesia di sektor ketenagalistrikan yang berkeadilan.

Sekretariat JETP memperluas cakupan dan area investasi JETP dari sektor ketenagalistrikan on-grid di sisi pembangkitan untuk mengikutsertakan investasi efisiensi energi, elektrifikasi dan off-grid. Untuk itu, Sekretariat JETP meluncurkan kelompok kerja ke-5, yaitu Kelompok Kerja Efisiensi Energi dan Elektrifikasi atau Energy Efficiency and Electrification Working Group (E3WG). Kelompok kerja ini akan merumuskan rekomendasi proyek prioritas dan kebijakan kepada Sekretariat JETP terkait efisiensi energi di sisi permintaan (demand) dan pasokan (supply) serta merumuskan strategi elektrifikasi bagi sektor transportasi (kendaraan listrik) serta sektor industri.

UGM Kenalkan Teknologi Desalinasi Tenaga Surya Atasi Kelangkaan Air Bersih di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Climate ChangeHukum dan KebijakanNewsRenewable Energy Saturday, 25 May 2024

Universitas Gadjah Mada (UGM), diwakili oleh peneliti Pusat Studi Energi (PSE), Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) , Fakultas Teknik dan Fakultas Geografi bekerja sama dengan Artha Graha Peduli (AGP) dan Forum Peduli Mangrove Bali (FPM-B) menggelar workshop Side Event World Water Forum (WWF) ke-10 yang bertajuk “Water-Energy Nexus, Achieving SDGs” di Telaga Waja, di Tanjung Benoa Mangrove Rehabilitation Area, Bali, Kamis (23/5).

Kegiatan ini diikuti oleh peserta 6 negara diantaranya dari Pakistan, Nigeria, Malaysia, Filipina, Slovakia, Indonesia. Dalam workshop tersebut menghadirkan tiga orang pembicara yakni peneliti Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Dr. Rachmawan Budiarto, Peneliti Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) dan Fakultas Geografi UGM, Dr. Lintang Nur Fadlillah, M.Sc., Ir. Novias Nurendra selaku Senior Advisor PT Hutama Karya dan Ir. Nyoman Sweet Juniartini dari Forum Peduli Mangrove-Bali yang dipandu oleh Dr. Intan Supraba dosen Fakultas Teknik UGM.

Lintang mengatakan cakupan layanan air minum di Indonesia sekarang ini telah mencapai 91,05% dan akses terhadap sanitasi telah meningkat sebesar 80,92%, namun masih banyak daerah terpencil di Indonesia khususnya wilayah pesisir masih memiliki keterbatasan akses terhadap air bersih dan air minum.

“Pulau-pulau kecil seringkali menghadapi tantangan penyediaan air bersih dan air minum,” ungkap peneliti Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Gadjah Mada, Dr. Lintang Nur Fadlillah.

Rachmawan Budiarto mengenalkan teknologi desalinasi air dengan tenaga solar panel atau dikenal dengan nama Photovoltaics Sea Water Reverse Osmosis (PV-SWRO). Menurutnya, konsep desalinasi merupakan pilihan yang makin perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan air minum karena fitur teknologinya. “Kombinasi teknologi SWRO dan produksi energi menggunakan teknologi bertenaga surya saat ini telah tersedia di pasar untuk diterapkan di wilayah pesisir,“ terangnya.

Penggunaan teknologi PV-SWRO ini akan diterapkan di pulau-pulau melalui SALT Project dengan gagasan penyelarasan Water-Energy Nexus. Menurut Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik UGM ide dari proyek ini adalah memasok air minum dengan jumlah yang cukup dan kualitas air baik, dengan didukung oleh energi terbarukan dan dengan harga terjangkau. “Proyek ini juga menekankan pendekatan transdisiplin dalam menawarkan solusi,” katanya.

Dikatakan Rachmawan, pelaksanaan proyek ini bertujuan untuk menerapkan teknologi PV-SWRO ke pulau-pulau terpencil terpilih di Indonesia, memastikan keberlanjutan operasional dan finansial proyek, serta akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Workshop yang dihadiri puluhan peserta dari enam negara ini diharapkan dapat menghasilkan gagasan baru dari para pegiat muda Indonesia dan luar negeri dalam penyelesaian permasalahan air terutama di pulau kecil dan wilayah kering lainnya. Workshop ini juga berupaya untuk memperkuat dan meluaskan kolaborasi internasional.

Workshop ini dihadiri oleh Bapak I Ketut Subandi selaku Kepala UPTD Tahura Bali dan ditinjau oleh Duta Besar Indonesia untuk UNESCO. Pemilihan lokasi workshop di area mangrove untuk memberikan pesan kepada peserta tentang pentingnya mangrove sebagai coastal protection, mengurangi seawater intrusion, meningkatkan kualitas air yang mana mangrove mampu menyerap nutrisi seperti nitrogen dan phospat penyebab algae bloom termasuk sedimen, dan juga mitigasi perubahan iklim.

Penulis: Gusti Grehenson

UGM dan Pemkot Makassar Tandatangani MoU Kerjasama Pembangunan Berkelanjutan

NewsUncategorized Wednesday, 15 May 2024

Tanggal 14 Mei 2024 di UC UGM, dilaksanakan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goal (SDG) 17. Sejak 2020 CDSR-PSE menjadi mitra kota Makassar dalam pengembangan low carbon city . MoU ini dirintis untuk menguatkan kerjasama komprehensif berkelanjutan antara UGM secara keseluruhan dan kota Makassar. Hadir dalam penandatanganan MoU tersebut antara lain Ibu Rektor UGM, Kepala PSE UGM, Walikota Makassar, Prof John Zhai dari CU Boulder dan Dr. Donny Kurniawan dari ITB. Acara ini dilanjutkan dengan Kuliah Publik bertema “Pengembangan Kota Rendah Emisi Karbon di Indonesia” yang relevan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas.

Kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Prof. Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., IPU., menyatakan bahwa perubahan iklim telah terjadi, dan oleh karena itu diperlukan transisi energi untuk mengurangi dampak negatifnya, yang sejalan dengan SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau.  Sejak tahun 2017, UGM bersama ITB dengan dana dari USAID (Pemerintah Amerika) memulai proyek pengurangan emisi karbon di Kota Makassar, yang dipilih dari dua kota lainnya di Indonesia, yaitu Jakarta dan Banyuwangi. Proyek ini mendukung SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim. Kerjasama lintas daerah dan internasional ini terus berlanjut dengan pendanaan dari National Science Foundation (NSF) dan terakhir dari US Department of State (Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat), melalui program Net Zero Carbon Communities (NZCC) di Kota Makassar. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk transisi energi dan menciptakan kota hijau, sesuai dengan SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., berterima kasih kepada Pemkot Makassar atas kepercayaan yang diberikan untuk bekerjasama. Penandatanganan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi kedua belah pihak dalam menyelamatkan lingkungan, sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Prof. Ova juga menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Makassar guna melihat implementasi konsep rendah karbon yang dapat direplikasi di UGM dan daerah lainnya. UGM saat ini sedang mengembangkan green campus dengan menambah kendaraan rendah karbon seperti bus dan motor listrik, serta pembuatan kantong-kantong parkir, yang hanya memungkinkan kendaraan rendah emisi karbon untuk beroperasi di lingkungan kampus, mendukung SDG 15: Ekosistem Darat.  Prof. Ova berharap kerjasama ini dapat mengoptimalkan potensi Tridharma Perguruan Tinggi, mengingat dampak perubahan iklim adalah masalah global yang membutuhkan perhatian bersama, dan UGM berkomitmen untuk memitigasi risikonya.

Walikota Makassar, Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto, dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya dapat bekerjasama dengan UGM, salah satu institusi pendidikan terkemuka, untuk mewujudkan Makassar menjadi Smart City yang mendunia, mendukung SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan.  Pemkot Makassar memiliki komitmen untuk memelihara lingkungan hidup dan mengurangi emisi karbon, meskipun menghadapi tantangan sebagai kota yang padat penduduk dengan 1,5 juta jiwa.

Pada tahap awal pengembangan Kota Makassar menuju Low Carbon Emission, dipasang sensor-sensor berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning untuk memetakan kondisi kota dan mengumpulkan data sebagai dasar pengembangan kota, mendukung SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Data ini memberikan rekomendasi untuk pengurangan emisi karbon, seperti pengurangan penggunaan kaca, pemasangan atap solar, dan pengelolaan air bersih, yang relevan dengan SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi.

Pengembangan lorong/gang menjadi Smart Alleys dan Tourism Alleys dengan memanfaatkan potensi masyarakat lokal    seperti Urban Farming juga dilakukan, mendukung SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Implementasi teknologi berbasis social engineering untuk Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) akan membutuhkan usaha dan kerja sama dari semua pihak untuk mewujudkan lingkungan rendah emisi karbon sesuai dengan roadmap yang terbentang dari penelitian hingga implementasi, yang juga mendukung SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.

(ugm.ac.id, 2024)

PSE UGM dan PT Pertamina Geothermal Energy Kolaborasi Studi Potensi Green Hydrogen di Panas Bumi

News Tuesday, 7 May 2024

Jakarta — Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, tim ahli dari Program Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) berkunjung ke kantor pusat PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk membahas potensi pengembangan green hydrogen dari sumber panas bumi. Tenaga Ahli PSE UGM oleh Prof. Sarjiya, Prof. Deendarlianto, Prof. Bambang Riyanto, Prof. Agung Harijo, Dr. Ardyanto Fitrady, Dr. Adhika Widyaparaga, Dr. Khasani dan disambut oleh Direktur Utama PGE, Zulfi Hadi.

Acara ini diawali oleh sambutan dari Bapak Zulfi Hadi, yang kemudian dilanjutkan oleh Prof Sarjiya dalam pemaparan profile dan kapasitas PSE UGM dalam riset energi terbarukan. Diskusi kemudian dilanjutkan oleh Dr. Ardyanto Fitrady, yang membahas tentang komitmen global dalam Kesepakatan Paris dan bagaimana green hydrogen dapat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan peluang di sektor energi.

Diskusi belanjut dalam pembahasan teknis oleh Dr. Adhika Widyaparaga yang memaparkan tentang berbagai aplikasi hydrogen hijau, klasifikasi hydrogen berdasarkan warna, dan perannya sebagai pembawa energi, bahan bakar, dan media penyimpanan. Beliau juga mendetailkan tentang opsi distribusi hydrogen, alternatif rantai nilai, dan skema produksi hydrogen geotermal.

Prof. Bambang Riyanto kemudian menambahkan dengan mempresentasikan kerangka kerja dan metodologi dalam pengembangan green hydrogen, yang sangat penting dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas implementasi.

Kunjungan tersebut diakhiri dengan pernyataan bersama tentang komitmen untuk melanjutkan kerjasama dalam bentuk studi pra-kelayakan hidrogen hijau dan turunannya, yang menunjukkan potensi besar dalam pemanfaatan energi panas bumi untuk inovasi energi hijau di Indonesia

PSE Berkolaborasi dalam Net Zero Carbon Communities (NZCC) Application In Makassar City

Climate ChangeNewsRenewable EnergySosial Energy Tuesday, 7 May 2024

Pusat Studi Energi (PSE) UGM berkolaborasi dengan beberapa universitas dalam dan luar negeri pada proyek Net Zero Carbon Communities (NZCC). Proyek ini melibatkan sejumlah peneliti dari berbagai institusi antara lain : Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Pennsylvania State University, University of Colorado – Boulder, dan Pemerintah Kota Makassar. Rangkaian proyek ini didanai oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, U.S. National Science Foundation (NSF) dan Pemerintah Kota Makassar bekerjasama dengan Pennsylvania State University dan University of Colorado – Boulder.

Proyek ini akan berupaya untuk mengintegrasikan sistem energi terbarukan ke dalam masyarakat untuk mengurangi emisi karbon di Kota Makassar, Indonesia melalui kolaborasi sinergis antara tim Amerika dan Indonesia serta kemitraan erat dengan Kota Makassar. Makassar berupaya menjadi kota kelas dunia yang layak huni bagi 1,7 juta orang dengan populasi beragam dan berkembang pesat. Berbagai program yang sedang berlangsung di kota ini bertujuan untuk meningkatkan kelayakan hidup kota, diukur berdasarkan faktor-faktor termasuk kualitas udara, indeks panas, ketahanan pangan, dan interaksi sosial.

Proyek ini mengambil pendekatan holistik menuju komunitas rendah emisi karbon dengan mempertimbangkan konsumsi energi, emisi karbon, keterlibatan masyarakat, pariwisata, dan ekonomi lokal. Melalui penerapan energi terbarukan di beberapa komunitas, emisi karbon dapat dikurangi dan pembangunan dapat dijalankan secara lebih berkelanjutan.

Pemodelan tingkat lanjut menunjukkan diperlukannya pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan air-energi-makanan yang berkaitan dengan pengurangan emisi karbon. Kolaborasi dengan kota Makassar menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk memperluas komunitas net zero menjadi kota net zero.

Proyek ini merupakan salah satu aktivitas dari Centre for Development of Sustainable Energy (CDSR) dalam PSE UGM.

Tautan : https://sites.psu.edu/sbslab/research/city/net-zero-carbon-community-nzcc/

PSE akan Selenggarakan Kuliah Publik Tentang Tata Perkotaan Rendah Emisi

News Tuesday, 7 May 2024

Sebagian besar negara ASEAN mengalami gelombang panas dengan suhu mencapai 40 derajat celcius pada beberapa minggu terakhir. Dampaknya, telah terjadi penurunan produktifitas masyarakat hingga yang terburuk mengakibatkan kematian.
Menurut BMKG, Indonesia tidak termasuk dalam negara yang mengalami gelombang panas. Namun kenaikan suhu lingkungan tidak dapat dihindari sebagai akibat dari perubahan iklim yang disebabkan oleh semakin tingginya emisi karbon di bumi.

Untuk itu, Pusat Studi Energi UGM bermaksud mengadakan Kuliah Publik yang membahas tentang tata perkotaan rendah emisi. Acara ini menghadirkan Wali Kota Makassar serta para peneliti dari UGM dan ITB yang telah berpengalaman di bidangnya. Acara akan dibuka langsung oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D.

Kegiatan dengan tema “Pengembangan Kota Rendah Emisi Karbon di Indonesia” akan dilaksanakan pada:

Hari, tanggal: Selasa, 14 Mei 2024
Waktu: 08.00 – 12.30 WIB
Tempat: Ruang Sekip, University Club UGM
Pembicara:

  1. Moh. Ramadhan Pomanto (Wali Kota Makassar)
  2. Dr. Eng. M. Donny Koerniawan, S.T., MT. (Dosen Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan ITB)
  3. Dr. Rachmawan Budiarto, IPU. (Peneliti Pusat Studi Energi UGM)

Acara terbuka untuk umum dan dibatasi hingga 100 peserta! Jika Anda tertarik, silahkan mengisi formulir pendaftaran pada tautan berikut: http://ugm.id/pselecture

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Daffa (081289876761)
daffaindraprawira@mail.ugm.ac.id

PSE UGM Menerima Kunjungan Ford Foundation dan Climateworks Foundation

News Thursday, 25 April 2024

Pada Tanggal 23 April 2024, Pusat Studi Energi UGM menerima kunjungan dari Maryati Abdullah, Gloria Kezia Loupatty dan Lilik Mardianti dari Ford Foundation serta Justine Sylvester dan Muhammad Zeki dari Climateworks Foundation dalam rangka bertukar pikiran serta diskusi topik-topik spesifik mengenai Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan tujuan mempercepat adopsi sumber energi terbarukan tanpa melupakan peranan penting dari masyarakat lokal.

Di pertemuan ini, dibahas juga program-program yang pernah dilakukan oleh PSE UGM di daerah-daerah yang masih kesulitan dalam pemenuhan energi, air bersih serta mengangkat isu kesetaraan gender dalam proses transisi energi di Indonesia. Selain itu, penguatan peranan pemerintah daerah dalam pemanfaatan potensi sumber energi terbarukan dapat menambah kesadaran masyarakat lokal terkait transisi energi dan efeknya terhadap ekonomi dan komunitas sekitar. Pak Derajad S. Widhyharto juga menambahkan bahwa salah satu hal yang paling penting dalam upaya transisi ini adalah bagaimana mengubah masyarakat lokal yang tidak hanya sebagai obyek melainkan menjadi subyek dalam transisi energi ini.

Kunjungan Pakar Delft University of Technology ke PSE UGM: Kolaborasi untuk Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia

News Monday, 22 April 2024

Pada tanggal 29 April 2024, Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari para pakar energi dari Delft University of Technology, yaitu Prof. Jaco Quist, Prof. Kornelis Blok, dan Jannis Lager. Acara ini dimulai dengan sambutan dari Prof. Sarjiya, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan pemaparan penelitian masing-masing pihak.

Pemaparan pertama disampaikan oleh Pak Adnan Sandy dari PSE UGM, yang membahas tentang “Wave Energy Converter Oscillating Water Column” dan potensi energi gelombang di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa energi gelombang di lokasi-lokasi dengan potensi tinggi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Potensi energi gelombang yang melebihi 30 kW/m tersedia sepanjang tahun di lokasi-lokasi selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta perairan di lepas pantai barat Sumatera. Pemilihan teknologi pembangkit listrik tenaga gelombang dan pasang surut (PLTGL) yang telah siap untuk dipasang, mudah dalam pembuatan dan mobilisasi, serta memiliki konsep teknologi sederhana dengan kebutuhan perawatan rendah menjadi fokus utama dalam penelitian ini.

Selanjutnya, Pak Rizki memaparkan tentang “Generation Expansion Planning considering hydrogen-clean water cogeneration and nexus with CO2 emission to supply the demand of electricity, hydrogen, and clean water in the New Capital of Indonesia”. Dalam paparannya, Pak Rizki menekankan pentingnya perencanaan pengembangan energi yang mempertimbangkan keterkaitan antara permintaan listrik, hidrogen, emisi CO2, konversi hutan, dan pasokan air bersih di Ibu Kota Negara baru. Kerjasama penelitian dengan Otorita IKN dan Leiden-Delf-Erasmus (LDE) University juga menjadi sorotan, dengan tujuan mengembangkan kota pintar, hijau, nyaman, dan modern di Ibu Kota Negara baru Indonesia.

Pemaparan ketiga disampaikan oleh Prof. Sarjiya mengenai “Renewable Energy Resources Mapping in Indonesia”. Beliau memaparkan peta potensi sumber daya energi terbarukan di berbagai provinsi di Indonesia, serta metode perhitungannya. Data menunjukkan bahwa beberapa provinsi memiliki potensi energi terbarukan yang sangat tinggi, seperti Papua, Kalimantan Tengah, dan Irian Jaya Barat.

Dari Delft University of Technology, Prof. Jaco Quist mempresentasikan metode baru dalam pemetaan potensi energi angin onshore dengan memperhitungkan variabilitas kriteria seleksi lokasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan pemetaan fleksibel dapat meningkatkan transparansi penilaian potensi sumber daya dan memberikan rekomendasi yang lebih bermanfaat untuk pengembangan energi angin di Indonesia.

Jannis Lager menyampaikan kerangka kerja baru untuk menganalisis potensi bankable dari energi surya PV di Indonesia. Kerangka kerja ini mempertimbangkan risiko pembiayaan proyek dan menunjukkan bahwa potensi bankable energi surya PV di Indonesia dapat meningkat dengan adanya tarif feed-in yang kompetitif dan penghapusan sementara pembatasan impor.

Prof. Kornelis Blok menutup sesi dengan memaparkan pentingnya kabel transmisi listrik bawah laut atau island links untuk menghubungkan pulau-pulau di Indonesia yang memiliki sumber daya energi terbarukan yang besar dengan pulau-pulau yang memiliki permintaan energi tinggi. Penelitian beliau menunjukkan bahwa interkoneksi antar pulau dapat menjadi kunci dalam mendukung transisi energi Indonesia menuju dekarbonisasi penuh sektor energi.

Acara ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara PSE UGM dan Delft University of Technology dalam penelitian dan pengembangan energi terbarukan, serta mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target energi berkelanjutan.

PSE UGM dan PT Pertamina Geothermal Energy Kolaborasi Studi Potensi Green Hydrogen di Panas Bumi

News Friday, 29 March 2024

Jakarta — Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, tim ahli dari Program Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) berkunjung ke kantor pusat PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk membahas potensi pengembangan green hydrogen dari sumber panas bumi. Tenaga Ahli PSE UGM oleh Prof. Sarjiya, Prof. Deendarlianto, Prof. Bambang Riyanto, Prof. Agung Harijo, Dr. Ardyanto Fitrady, Dr. Adhika Widyaparaga, Dr. Khasani dan disambut oleh Direktur Utama PGE, Zulfi Hadi.

Acara ini diawali oleh sambutan dari Bapak Zulfi Hadi, yang kemudian dilanjutkan oleh Prof Sarjiya dalam pemaparan profile dan kapasitas PSE UGM dalam riset energi terbarukan. Diskusi kemudian dilanjutkan oleh Dr. Ardyanto Fitrady, yang membahas tentang komitmen global dalam Kesepakatan Paris dan bagaimana green hydrogen dapat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan peluang di sektor energi.

Diskusi belanjut dalam pembahasan teknis oleh Dr. Adhika Widyaparaga yang memaparkan tentang berbagai aplikasi hydrogen hijau, klasifikasi hydrogen berdasarkan warna, dan perannya sebagai pembawa energi, bahan bakar, dan media penyimpanan. Beliau juga mendetailkan tentang opsi distribusi hydrogen, alternatif rantai nilai, dan skema produksi hydrogen geotermal.

Prof. Bambang Riyanto kemudian menambahkan dengan mempresentasikan kerangka kerja dan metodologi dalam pengembangan green hydrogen, yang sangat penting dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas implementasi.

Kunjungan tersebut diakhiri dengan pernyataan bersama tentang komitmen untuk melanjutkan kerjasama dalam bentuk studi pra-kelayakan hidrogen hijau dan turunannya, yang menunjukkan potensi besar dalam pemanfaatan energi panas bumi untuk inovasi energi hijau di Indonesia

123456…15

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

Pusat Studi Energi

  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY