Senin, 04 Maret 2019 PSE mendapat kunjungan kerja dari Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat yang diterima oleh Dr. Deendarlianto selaku kepala PSE UGM bertempat di ruang Rapat Pusat Studi Energi UGM. Tujuan dari kunjungan kerja dalam rangka pengembangan BUMD PT. Migas Hulu Jawa Barat. Diskusi pada kegiatan ini diawali dengan pemaparan tentang perencanaan pengembangan BUMD dan dilanjutkan pembahasan mengenai potensi pengembangan BUMD terkait energi terbarukan.
Renewable Energy
Supiori adalah salah satu kabupaten di Papua, berlokasi sekitar 3 jam perjalanan dari Biak. Supiori memiliki pemandangan yang cukup indah layak disebut sebagai salah satu zamrut khatulistiwa. Pasir putih menghampar dengan pohon kelapa yang nyiur melambaicukup menggambarkan keelokannya. Tanah yang subur dan hasil laut yang melimpah menambah potensi daerah yang luar biasa.
Ikan adalah salah satu komoditas hasil laut yang cukup besar di Supiori, namun sampai saat ini hasil tangkapan seringkali terbengkalai karena kurangnya tempat penyimpanan ikan (cold storage). Untuk itu Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua dan PSE UGM bersama-sama mengembangkan dan menerapakan teknologi energi terbarukan untuk memasok energi pada cold storage ikan dengan kapasitas 425 L. Perangkat ini cukup untuk menyimpan ikan dan produk olahanya dalam kondisi dingin. Sehingga dapat memperpanjang usia penyimpanan bahan makanan.
Instalasi perangakat ini dilakukan bersama dengan masyarakat agar ada transfer pengetahuan dengan cepat. Komponen yang digunakan pun sebagian dapat di temukandi Biak untuk memudahkan proses perbaikan manakala ada kerusakan. Hal tersebut diharapkan mampu mendukung keberlanjutan kemanfaatan sistem.
Papua adalah tanah yang sangat kaya dengan sumber daya alam, pengembangan teknologi tepat guna masih sangat diperlukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bencana alam tsunami dan gempa bumi telah melanda masyarakat Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Untuk membatu tanggap darurat bencana tersebut, Disaster Response Unit (DERU) UGM mengirimkan timnya untuk melakukan asesmen dan menyalurkan bantuan. Untuk mendukung operasional tim dalam menjalankan tugasnya dan mengingat hambatan ketersediaan listrik maka PSE UGM mengembangkan PLTS portable untuk memasok energi bagi keperluan emergency meliputi charging HP, laptop, lampu, serta telepon satelit.
PLTS potable dilengkapi dengan panel surya 80Wp (4x20Wp) yang dapat dilipat dan dibawa dalam koper, baterai 12V 28Ah, charger 5V 4A 4 port, serta inverter 300Watt. Sistem ini dapat dibawa dalam dua unit koper jinjing yang mudah dibawa. Menurut laporan tim di lapangan, alat ini sangat membantu terutama dalam charging HP anggota tim dan realawan lainnya.
Silvofishery yang merupakan salah satu UMKM di kabupaten Indramayu. Dengan lokasi yang terletak di arboretum mangrove Karangsong, sumber listrik yang digunakan hanya berasal dari panel surya sehingga hanya mengandalkan intensitas cahaya matahari. Untuk mengefisienkan energi yang ada, penambahan instalasi turbin angin dapat menutup kebutuhan listrik pada saat panel surya tidak mendapat intensitas cahaya matahari yang cukup.
Instalasi PLTB merupakan proyek kerja sama antara tim KKN-PPM UGM Indramayu 2018 dan CSR Pertamina RU-VI Balongan dalam rangka menguatkan dan mengingkatkan potensi UMKM silvofishery di wilayah arboretum Karangssong. Perancangan sistem dilakukan oleh tim KKN-PPM UGM Indramayu 2018 sedangkan pelaksana instalasi adalah Pusat Studi Energi (PSE) UGM. Selain melakukan instalasi PSE UGM juga melakukan pelatihan teknis instalasi dan perawatan PLTS dan PLTB pada penelola arboretum untuk meningkatkan keberlanjutan sistem.
Pada Hari Selasa tanggal 21 Maret 2017, bertempat di Gedung Kemenristekdikti Bapak Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi meluncurkan program Sustainable Higher Education Research Alliances (SHERA) yang merupakan kerjasama antara Kemenristekdikti dan United States Agency for International Development (USAID).
Hingga selama empat tahun ke depan (hingga awal tahun 2021), program ini mendanai lima proposal pendirian Centers for Collaborative Research (CCR). Kelimanya dipilih melalui seleksi bertahap yang dimulai sejak November tahun lalu. Melalui CCR tersebut akan dijalankan kerjasama penelitian antara berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan mitra-mitranya, termasuk diantaranya adalah perguruan tinggi di Amerika Serikat. Melalui program ini akan dilakukan penguatan kapasitas institusi perguruan tinggi Indonesia dalam melakukan dan mengelola penelitian kelas dunia dan meningkatkan peringkat perguruan tinggi Indonesia di jajaran 500 top dunia.
Salah satu dari lima yang diputuskan untuk didanai sebesar sekitar tiga juta dollar AS (setara sekitar tiga puluh sembilan milyar rupiah) adalah proposal yang disusun oleh Pusat Studi Energi (PSE) UGM bersama berbagai mitranya. Tim ini mengusulkan CCR dengan nama Centre for Development of Sustainable Region (CDSR), yang akan didirikan dan dikembangkan selama empat tahun ke depan guna menjalankan berbagai kegiatan multidisiplin. CDSR bertujuan utk mengimplementasikan sistem energi hibrid dan efisiensi energi beserta jejaring pendukungnya guna membangun kepulauan tropis yang berkelanjutan.
Hadir dalam acara peluncuran tersebut antara lain adalah Wakil Rektor bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UGM Prof. Dr. Suratman, Kepala PSE UGM Dr. Deendarlianto dan Direktur CDSR Dr. Rachmawan Budiarto, yang juga merupakan ketua tim proposal PSE UGM.
Dalam CDSR tersebut PSE UGM memimpin tim yang beranggotakan para peneliti dari University of Colorado at Boulder, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Bangka Belitung, Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
Secara garis besar CDSR mentargetkan tiga luaran (outcome), yaitu 1) peningkatan kapasitas institusional berbagai perguruan tinggi yang terlibat, termasuk di dalamnya para dosen, mahasiswa doktoral dan post-doctoral, 2) perkuatan suasana yang mendukung riset dan tata kelola perguruan tinggi yang terlibat dan 3) pengembangan kawasan kepulauan yang berkelanjutan.
Agar dapat mencapai target tiga luaran tersebut maka CDSR akan menjalankan enam tema riset kolaboratif, yaitu 1) pengembangan sistem energi hibrid tersebar (decentralized) berbasis sel surya dan energi bio untuk daerah perkotaan dan pedesaan tropis, 2) pembangunan sistem online monitoring energi untuk daerah pantai tropis, baik di perkotaan dan pedesaan, 3) pengembangan purwarupa (prototype) Building Integrated Photovoltaics (BIPV) untuk Nearly Zero-Energy Building (NZEB) di wilayah perkotaan tropis, 4) peningkatan kapasitas industri lokal dan berbagai komponen jejaring pendukung (supporting network), 5) peningkatan peran wanita dalam pengembangan sistem energi yang berkelanjutan, dan 6) pengembangan metoda guna menentukan indeks keberlanjutan suatu sistem energi hibrid.
Periode hibah SHERA ini direncanakan akah berlangsung hingga Januari 2021. Setelah itu ditargetkan bahwa CDSR terus berkembang sehingga antara lain dapat dicapai 1) kelembagaan yang mantap sebagai salah satu simpul penting kerjasama perguruan tinggi di ASEAN dan Amerika Serikat, 2) kemampuan sebagai salah satu lokomotif pengembangan riset di perguruan tinggi Indonesia, khususnya di wilayah timur, 3) kemampuan untuk berperan melakukan akselerasi pengembangan industri nasional di bidang energi terbarukan dan green city, dan 4) kemampuan untuk berperan dalam perkuatan jejaring kerjasama guna pengembangan negara kepulauan yang berkelanjutan (sustainable archipelago).
Dalam rangka refleksi Ramadhan dan buka bersama yang diselenggarakan Pusat Studi Energi UGM sekaligus sebagai wahana bincang-bincang mengenai keenergian nasional, diselenggarakan konferensi pers pada 27 Juni 2016 di Aula Pusat Studi Energi UGM.
Beberapa isu aktual dalam bidang migas, kelistrikan, dan energi terbarukan menjadi diskusi yang hangat yang dihadiri oleh rekan-rekan pers dan peneliti PSE UGM. Dalam hal ini PSE UGM mendorong tata kelola energi yang lebih baik di Indonesia dengan memperhatikan bauran energi nasional. Migas didorong agar makin bisa menjadi modal pembangunan, bukan hanya sebagai komoditas bagi negara. Hal ini selaras dengan yang dikatakan oleh Dr. Deendarlianto selaku Kepala PSE UGM dalam memberi sambutan awal.
Di sisi lain, kepastian pasokan listrik serta infrastruktur ketenagalistrikan maupun transmisi sebaiknya perlu diakselerasikan agara rasio elektrifikasi Indonesia meningkat, seperti dijelaskan Dr. Tumiran, pakar ketenagalistrikan PSE UGM.
Di akhir acara, Dr. Rachmawan Budiarto menjelaskan update langkah nyata PSE UGM dalam riset dan implementasi energi terbarukan baik penerapan energi surya di Karimunjawa maupun keterlibatan PSE UGM dalam konsorsium KEMALA yang baru-baru ini diteken. Forum tersebut menjadi langkah nyata PSE UGM dalam implementasi Energi Terbarukan dalam skala yang lebih besar.
Acara ditutup dengan buka bersama seluruh keluarga besar peneliti, staff, dan senior PSE UGM serta kajian singkat oleh Ust. Ahmad Rahma Wardhana, S.T. (AIM)[:]
[:id]Rabu, 6 April 2016 telah dilaksanakan pertemuan antara Pengurus PSE beserta Staf ahli dengan pemerintah Kabupaten Bangka Tengah untuk membahas kerjasama penelitian dan pemanfaatan teknologi energi bersih untuk kemakmuran masyarakat. Pemanfaatan teknologi energi bersih akan ditekankan pada teknologi biofuel, alga, dan listrik surya. Aplikasi teknologi bersih antara lain teknologi konversi minyak jelantah menjadi biosolar, sedangkan mikro laga akan ditekankan pada pada teknologi kultivasi dan konversi menjadi biofuel, sedangkan untuk teknologi listrik surya ditekankan pada pelatihan teknis dalam merawat, memperbaiki, dan membuat Solar charge Controller dan Inverter.
Kerja sama ini diharapkan akan meningkatkan pemanfaatan teknologi energi bersih untuk kesejahteraan masyarakat.[:]
[:id]Kepulauan Karimunjawa yang secara administratif menjadi bagian dari Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah hingga tahun 2014 belum memiliki fasilitas pembangkit listrik dari PLN. Sebagian kebutuhan harian listrik Kepulauan Karimunjawa dipenuhi oleh PLTD yang berbahan bakar solar industri dan PLTS terpusat, di mana keduanya masih belum mampu memasok listrik secara menyeluruh, baik dari sisi jumlah kepala keluarga maupun durasi.
Pulau Nyamuk merupakan salah satu dari 27 pulau di gugusan Kepulauan Karimunjawa. Pulau Nyamuk terletak pada posisi 5°48’39” – 5°49’17” lintang selatan dan 110°10’44” – 110°11’50” bujur timur dan merupakan wilayah administrasi mandiri sebagai Desa Nyamuk.
Pada tahun 2012 Desa nyamuk memiliki penduduk sebanyak 574 jiwa yang terdiri dari 305 orang laki-laki dan 269 orang perempuan. Jumlah kepala keluarga di Desa Nyamuk mencapai 178 KK.
Masyarakat pulau Nyamuk segaian besar bermata pencaharian sebagai Nelayan. Selain dari hasil laut, sebagian masyarakat memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sana untuk mencari pendapatan. Hasil perikanan dan kelautan merupakan hasil utama perekonomian penduduk Pulau Nyamuk mengingat sebagian besar penduduk Pulau Nyamuk yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Alat yang digunakan antara lain pancing , jaring todak, jaring insang, dan bubu.
Alat utama transportasi warga di Pulau Nyamuk untuk menyeberang ke pulau lainnya serta untuk mencari ikan adalah perahu. Di Pulau Nyamuk terdapat kapal kecil dan kapal besar yang bersandar di Dermaga Pulau Nyamuk seperti diperlihatkan pada Gambar 2. Dermaga pulau nyamuk memiliki aktifitas yang cukup padat setiap harinya, baik untuk aktifitas nelayan atau aktifitas transportasi antar pulau.
Nelayan pada umumnya memerlukan air bersih untuk dibawa ke tengah laut atau untuk mencuci perlengkapan, namun sampai saat ini dermaga Pulau Nyamuk belum tersedia air bersih sehingga nelayan harus membawa air bersih dari rumah. Sementara jarak sumur air bersih terdekat dengan dermaga sejauh 300 meter.
Potensi energi matahari yang cukup baik di Pulau Nyamuk Karimunjawa memungkinkan pemanfaatan panel surya untuk pengangkatan air. Untuk mengaplikasikan teknologi pompa air tenaga surya ini, PSE UGM mendapatkan dukungan dari LPPM melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat khususnya Pengembangan Program KKN PPM dengan Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna. Sistem pompa air yang diterapkan menggunakan panel suya 600 Watt-peak dan poma sumbersible 3 phase 200 Watt. Sistem ini mampu mengangkat air sampai dengan 7 m3 per hari yang dapat mensuplai kebutuhan air bersih untuk nelayan.
ugm.ac.id – Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir mendukung komitmen UGM untuk melakukan hilirisasi produk-produk riset yang dihasilkan para penelitinya. Nasir berharap hasil-hasil riset di perguruan tinggi (PT) bisa memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu hasil riset peneliti UGM yang dikembangkan dan siap dihilirisasi adalah produk Biodisel B20 yang berasal dari microalga. Paparan mengenai produk tersebut dipresentasikan oleh Prof. Arief Budiman sebagai salah satu Staf ahli di Pusat Studi Energi UGM.
“Riset tidak cukup dengan publikasi tapi bisa dihilirkan ke masyarakat dan dunia usaha, ” papar Nasir saat audiensi dengan Rektor dan peneliti UGM di R. Multimedia, Selasa (24/3).
Hilirisasi produk riset PT menurut Nasir diharapkan dapat diimplementasikan di beberapa sektor unggulan, seperti energi, pangan, kesehatan, hankam, teknologi informasi, transportasi dan material. Maka, agar tidak terjadi tumpang tindih peran PT di sektor unggulan ini, Dewan Riset Nasional tengah melakukan pemetaan kolaborasi antara PT dan industri.
“Ini yang terus kita dorong di beberapa sektor unggulan tersebut,”urainya.
Nasir menilai hasil riset di PT sudah cukup banyak. Meskipun demikian, hasil riset tersebut tetap memperhitungkan sisi benefit (keuntungan). Di sisi lain, jangan sampai produk riset yang dihasilkan melimpah namun harga di pasaran terlalu tinggi sehingga menjadi tidak laku.
“Disini PT perlu membuat semacam holding untuk membantu hilirisasi produk risetnya,” kata Nasir.
Sementara itu Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc menegaskan komitmen UGM untuk menjadi socio-entrepreneur university. Menurut Dwikorita, UGM serius dalam membidik kebutuhan masyarakat dan industri dari hasil riset para peneliti UGM.
“Semoga saja technopark yang ada di Kulon Progo, Baron dan Getas (kerja sama dengan Perhutani) bisa terwujud,” kata Dwikorita.
Dwikorita menambahkan produk riset UGM sudah ada yang siap untuk dihilirisasi. Produk riset UGM sejauh ini ada yang masih berupa prototype, sudah diterapkan di dunia industri maupun sudah ada yang bisa diproduksi massal.
“Sebagian memang masih seperti tukang jahit yaitu tergantung pesanan dan belum diproduksi massal,” katanya.
Pada kesempatan itu Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi juga sempat meninjau beberapa hasil inovasi dosen dan mahasiswa UGM. Selain itu menteri juga mendengarkan paparan dari para peneliti UGM yang dipandu oleh Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr. Hargo Utomo, M,B.A.
Hargo Utomo berharap pemerintah memberikan pemandatan pengembangan Pusat Inovasi Sains dan Teknologi Bidang Biomedika (Alat dan Teknologi Kesehatan serta Obat-obatan), Bidang Energi, dan Bidang Manufaktur serta Bidang Pangan. Bidang-bidang tersebut perlu diintegrasikan dengan keseluruhan proses akademik (Tridharma) yang berjalan di UGM melalui Taman Industrial Pendidikan (Teaching Industrial Park) yang diintegrasikan dengan Teknopark yang digagas pemerintah, bekerjasama dengan pemerintah daerah.
“Hal ini akan menjadi cara bagi UGM untuk berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan juga merupakan perwujudan implementasi socio entrepreurial university,” terang Hargo. (Sumber : ugm.ac.id Humas UGM/Satria, foto: Budi H)
Kamis , 3 Juli 2014 menjadi hari yang membahagiaan bagi UGM, pada hari tersebut PSE-UGM meluncurkan Buku Putih Energi Nasional dengan topik “Langkah Percepatan Menuju Indonesia Madiri Energi”.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari beberapa instansi pemerintah yang bekecipung dalamriset serta tata kelola energi, civitas akademika serta perwakilan kedua tim sukses capres periode 2014. Buku putih ini merupakan ringkasan dari kajian menyeluruh mengenai kedaulan energi ditinjau dari ketersediaan energi nasional, penyusunan skenario bauran energi, aspek pembiayaan dan potensi penggunaan energi baru dan terbarukan.
Penyerahan buku, khususnya kepada tim sukses Capres 2014 merupakan upaya yang dilakukan oleh PSE-UGM untuk memberikan masukan gagasan ide mengenai percepatan kemandirian energi bangsa sebagai bahan pertimbangan kepada Presiden terpilih nantinya dalam menentukan kebijakan terkait energi.