• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • Agenda
Arsip:

Agenda

PSE Selenggarakan Diskusi Hasil Akhir Kajian Teknologi Hijau untuk Percepatan Transisi Energi dan Pengembangan Wilayah

AgendaNewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Friday, 29 September 2023

Transisi energi merupakan salah satu agenda nasional Indonesia sebagai salah satu upaya untuk menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Transisi energi juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperluas akses terhadap teknologi yang terjangkau dan bersih guna mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih hijau. Di lain sisi, arah kebijakan investasi dan industri global juga beralih untuk memilih sumber energi rendah karbon untuk produk ramah lingkungan. Misalnya saja rencana penerapan kebijakan carbon pricing seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) di Eropa yang dimulai pada Oktober 2023. CBAM adalah pengukuran harga karbon yang terkandung dalam barang yang diimpor Uni Eropa (EU), yang disebut sebagai upaya mendukung ambisi EU dalam mitigasi iklim. Indonesia berada di daftar 10 besar negara berkembang yang terdampak penerapan kebijakan CBAM . Dalam ekspor semen, Indonesia akan menanggung tarif ekuivalen 8,5 persen, ekspor besi dan baja 4,3 persen, aluminium 3,1 persen, dan pupuk 2 persen. Penerapan kebijakan ini akan menggerus daya saing produk ekspor Indonesia dan dalam jangka panjang mempengaruhi iklim investasi dalam negeri. Sebagai upaya kedepan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menyusun beberapa program kerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2023, diantaranya: (i) penyusunan peta jalan transisi energi dengan arahan pengembangan wilayah; (ii) pengintegrasian pembangkit EBT potensial dengan Kawasan industri; (iii) pengembangan blueprint Kawasan industri terutama di wilayah timur; dan (iv) perumusan strategi pengembangan wilayah untuk antisipasi kebijakan carbon pricing. Oleh karena itu, dalam mendukung pelaksanaan program kerja tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkerja sama dengan Tenaga Ahli dari Pusat Studi Energi UGM dalam melakukan penyusunan kajian pemanfaatan teknologi hijau untuk percepatan transisi energi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 27 September 2023 yang bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Tujuan kegiatan ini adalah menyusun rekomendasi kebijakan pemanfaatan teknologi hijau terutama dalam menghadapi kebijakan investasi industri global yang berlandaskan pembangunan rendah karbon, seperti rencana penerapan kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) di Eropa yang mulai diterapkan tahap transisi pada Oktober tahun 2023.

PSE Lakukan Survei Emisi Fugitive pada PT Kilang Pertamina Internasional RU V

AgendaNewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Thursday, 7 September 2023

Isu perubahan iklim dan pemanasan global merupakan topik yang hangat dibicarakan baik secara nasional maupun internasional. Hal ini mendorong kesadaran dan kepedulian dari setiap elemen pelaku usaha yang mengasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari kegiatan operasinya untuk berperan lebih aktif dalam upaya mitigasi dan adaptasi. Inventarisasi sumber emisi GRK dilakukan sebagai langkah awal upaya mitigasi emisi GRK. Secara umum, PT Pertamina dalam menghitung beban emisi GRK pada setiap kegiatan operasinalnya, telah menggunakan metode perhitungan beban emisi melalui perangkat lunak Emissioncalc PSE-UGM. Namun, karena emissioncalc merupakan perangkat yang bersifat generic, sering ditemui pengguna yang memiliki asset operasi yang kompleks dan spesifik, mengalami kesulitan dalam menginventarisasi sumber emisinya dan menyesuaikan dengan format input pada emissioncalc. Terutama pada pengilangan minyak bumi, inventarisasi emisi fugitive menjadi suatu tantangan tersendiri. Tujuan kegiatan ini adalah memperoleh data terkait sumber emisi fugitive yang terdapat pada PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit V Balikpapan yang dilaksanakan pada tanggal 4 September 2023. Hasil dari kegiatan ini diperoleh data berupa PNID proses dan data terkait operasi produksi Kilang RU V sebagai data primer dalam perhitungan beban emisi fugitive.

KOLABORASI DEM DAN PSE UGM DALAM KEGIATAN NATIONAL ENERGI FESTIVAL (NEF)

AgendaNewsRenewable EnergySosial Energy Monday, 30 January 2023

National Energy Festival (NEF) merupakan sebuah rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menyambut dan memeriahkan Hari Energi Dunia yang bertepatan dengan tanggal 22 Oktober 2022. Pelaksanaan NEF bermaksud untuk menyambut dan memeriahkan hari energi, memberikan edukasi energi kepada masyarakat umum, menyalurkan bakat dan minat dalam inovasi energi, dan mengapresiasi karya energi dari Dewan Energi Mahasiswa UGM.

Pada tahun ini, NEF mengangkat tema utama “Optimasi Pemerataan Energi Wujudkan Negara Tangguh Energi”. Tema ini dilatarbelakangi dengan belum meratanya ketersediaan dan pasokan energi di Indonesia. Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan banyaknya perairan yang menjadi penghubung antar pulau tentu memiliki aksesibilitas yang beragam antar satu tempat dengan tempat lainnya, inilah yang menyebabkan pemerataan energi sulit tercapai. Pulau-pulau yang terisolir sering kali tidak mendapat pasokan energi yang memadai, terutama energi listrik. Melalui tema ini, harapannya akan semakin banyak masyarakat khususnya generasi muda yang sadar bahwa pemerataan energi perlu menjadi fokus utama untuk membangun negara kita, Indonesia, menjadi negara tangguh energi.

Kegiatan NEF ini berbentuk serangkaian acara yang bertujuan untuk menyambut dan memeriahkan hari energi, memberikan edukasi energi kepada masyarakat umum, menyalurkan bakat dan minat dalam inovasi energi, dan mengapresiasi karya energi dari Dewan Energi Mahasiswa UGM. Rangkaian acara akan berlangsung selama 1 bulan dengan acara pembukaan berupa opening ceremony, pelaksanaan acara seperti competition, Bootcamp, dan kegiatan kampanye hari energi, kemudian diakhiri dengan acara Closing Ceremony sekaligus Awarding Night. Opening Ceremony dilaksanakan tanggal 6 November 2022. Opening Ceremony berisi webinar Energy sebagai acara dengan pembicara Bapak Prof. Drs. Purwo Santoso (guru besar Fakultas Ilmu Politik UGM), Bapak Trois Dilisusendi (Koordinator Penyiapan Program Bioenergi Ditjen EBTKE), dan Bapak Ir. Sarjiya (Kepala Pusat Studi Energi UGM) sebagai keynote speaker .Webinar ini akan memberikan insight awal kepada peserta terkait overview upaya pemerataan dan transformasi energi di Indonesia serta masalah yang dihadapi untuk

 

mewujudkan hal tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait apa yang akan menjadi tema pada acara NEF kali ini. Selanjutnya rangkaian acara NEF 2022 terdiri dari acara Kampanye Hari Energi, Competition, dan Energy Bootcamp

Kampanye merupakan serangkaian acara yang bertujuan untuk memperkenalkan NEF kepada pelajar, mahasiswa, atau masyarakat umum yang sekaligus mengajak berbagai pihak untuk dapat berpartisipasi dalam seluruh rangkaian acara NEF 2022. Kampanye yang kami lakukan berupa kegiatan posting konten. Posting konten merupakan kegiatan kampanye online dengan menggunakan media poster dan video edukasi tentang kepedulian terhadap energi, khususnya energi terbarukan yang ditujukan kepada masyarakat umum supaya lebih peduli dengan kondisi energi di Indonesia.

Energy Bootcamp merupakan serangkaian pelatihan dan edukasi terkait energi terhadap peserta yang mengikuti. Pada tahun ini, Energy Bootcamp yang dilaksanakan akan mengangkat topik materi berdasarkan tiga aspek utama dalam pembangunan energi di wilayah 3T yaitu sosial, ekonomi, dan teknologi. Kegiatan ini berlangsung selama tiga minggu dengan pembukaan berupa webinar, empat kelas pelatihan sesuai subtema yang dipilih peserta, kemudian fit and proper test untuk menguji pengetahuan dari peserta di akhir rangkaian acara. Dalam pelaksanaannya, Energy Bootcamp menghadirkan narasumber yang terdiri atas tiga aspek utama yaitu akademisi, praktisi energi, dan pemerintahan, khususnya perwakilan dari Kementerian ESDM. Berdasarkan tema utama dari rangkaian National Energy Festival yakni “Optimasi Pemerataan Energi Wujudkan Negara Tangguh Energi” maka dalam acara bootcamp ini pun akan dibagi menjadi 2 (dua) sub-tema yang dapat dipilih oleh mahasiswa peserta bootcamp. Nantinya setiap sub tema akan dirangkum dalam satu kelas, yaitu Pemerataan energi di wilayah 3T melalui pendekatan sosial humaniora, Aplikasi Ilmu ekonomi makro dan mikro dalam mewujudkan akses energi bagi wilayah 3T. Kegiatan Bootcamp ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai universitas di Indonesia. Dari kegiatan ini diperoleh 3 peserta terbaik yang mampu menyelesaikan rangkaian acara bootcamp dengan baik.

Competition merupakan serangkaian kegiatan lomba tentang energi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyalurkan bakat dan minat generasi muda (mahasiswa) dalam inovasi di bidang energi. Kompetisi yang diselenggarakan terdiri dari kompetisi study case, Sinergion, dan Paper. Study Case Competition National Energy Festival adalah kompetisi yang memungkinkan mahasiswa untuk mendemonstrasikan kritik mereka mengenai kemampuan berpikir, tekad untuk

 

mengatasi masalah yang kompleks, dan bekerjasama di tim untuk memecahkan kasus mengenai pengembangan energi di daerah 3T(daerah tertinggal, terdepan, dan terluar). Tim yang berpartisipasi kompetisi akan ditantang dengan pernyataan masalah kasus yang diberikan untuk menciptakan inovasi dan pemecahan masalah. Selain itu, tim yang berpartisipasi juga harus mampu mengkaji penyelesaian kasus dengan menggunakan pendekatan masalah yang tepat dan realistis dalam solusi laporan dan presentasi di depan juri. Tema Study Case Competition NEF yang diangkat pada tahun ini tetap berdasarkan Tema Besar dari National Energi Festival 2022 yaitu “Inovasi Pengambangan dan Pemanfaatan Energi di Daerah 3T guna Terciptanya Pemerataan Energi dalam Upaya Mewujudkan SDGs 2030.” Dengan tema ini diharapkan dapat mengembangkan inovasi untuk memecahkan permasalahan yang ditujukan untuk mendukung pemerataan energi di Indonesia dan SDGs poin ke-7 dalam pengembangan energi berkelanjutan. Lomba study case diikuti oleh 11 tim dari berbagai macam universitas di Indonesia.

Lomba Paper Hari Energi ini merupakan Lomba Paper yang dilaksanakan dengan tujuan memfasilitasi minat pelajar terkait perkembangan dan pengembangan energi dan energi baru terbarukan di Indonesia. Lomba Paper Hari Energi ini ditujukan untuk Mahasiswa Sarjana/Sarjana Terapan/Diploma S1/D4/D3. Lomba Paper akan ini dilaksanakan dalam 3 tahap pelaksanaan. Tahap pertama dalam Lomba Paper Hari Energi adalah seleksi abstrak, pengumpulan full paper dan diakhiri dengan kegiatan presentasi karya tulis oleh 10 finalis. Lomba Paper ini memiliki tema Peran Aktif Mahasiswa dalam Memenuhi Energi Bersih dan Terjangkau serta Implementasi Bauran Energi 2050 di Indonesia. Lomba paper diikuti oleg 33 tim dari berbagai universitas di Indonesia, dengan tiap tim maksimal terdiri dari 3 anggota.

Seluruh kegiatan NEF 2022 ini melibatkan Pusat Studi Energi UGM, baik dari administrasi maupun dari pengisi acara dan penjurian. Pengisi pembicara Bootcamp berasal dari beberapa staff PSE baik dosen maupun teknisi di bidang ahlinya. Sementara untuk juri lomba study case dan paper berasal dari PSE.

PSE Diseminasikan Visi Hidrogen Hijau Indonesia oleh PSE UGM

AgendaNewsRenewable EnergySosial Energy Saturday, 31 December 2022

Jakarta – Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) menggelar seminar bertajuk “Visi Hidrogen Hijau untuk Indonesia” pada 14 Desember 2022 di Four Points by Sheraton, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk mendalami potensi dan tantangan pengembangan hidrogen sebagai sumber energi masa depan di Indonesia.

Dalam sambutannya, Prof. Sarjiya, Kepala PSE UGM, menekankan pentingnya transisi menuju energi terbarukan. Ia menyoroti bahwa meskipun Indonesia telah mencapai 12% penggunaan energi terbarukan, negara ini tetap memiliki target ambisius sebesar 25% pada 2025. Hidrogen, khususnya green hydrogen, dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengatasi tantangan oversupply energi di Indonesia. Sektor transportasi dan penyimpanan energi diidentifikasi sebagai dua sektor potensial yang bisa memanfaatkan gas hidrogen.

Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng., IPU dari Dewan Energi Nasional, memberikan pandangan mendalam tentang lanskap energi saat ini di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana mendorong pertumbuhan industri dengan menggunakan energi bersih demi mendukung keberlanjutan dan Net Zero Emissions (NZE). Agus juga menyoroti perlunya meningkatkan konsumsi energi per kapita Indonesia untuk memicu pertumbuhan ekonomi, dengan mengaitkannya dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Sementara itu, Andriah Feby Misna, S.T., M.T., M.Sc, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan, membahas tentang potensi besar Indonesia dalam mengembangkan hidrogen sebagai sumber energi. Meskipun saat ini produksi hidrogen masih mahal, diproyeksikan bahwa biaya produksi akan menurun di tahun-tahun mendatang, menjadikannya lebih kompetitif. Andriah juga menyoroti pilot project yang dilakukan bersama Pertamina dalam produksi green hydrogen, yang memiliki potensi untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Dr. Adhika Widyaparaga dan Tim Green Hydrogen PSE UGM, memberikan pandangan komprehensif mengenai potensi Green Hydrogen sebagai solusi masa depan. Menurut Dr. Adhika, ada peluang besar di pasar Green Hydrogen, yang didorong oleh potensi dan kebutuhan energi Indonesia. Penegasan ini didasari oleh proyeksi penggunaan energi nasional dan perpindahan ibukota baru.

Analisis demand dan supply menunjukkan bahwa permintaan hidrogen saat ini banyak berasal dari sektor industri seperti metanol, amoniak, dan DRI. Diperkirakan permintaan hidrogen akan meningkat tiga kali lipat dibandingkan penggunaan energi saat ini. Dengan demikian, Indonesia memiliki kesempatan emas untuk menjadi pelopor dalam pengembangan hidrogen. Pada saat yang sama, TRL (Technology Readiness Level) hidrogen hijau saat ini lebih banyak difokuskan pada penggunaannya di kilang minyak.

Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Dari sisi supply, harga green hydrogen masih relatif tinggi. Listrik yang dihasilkan dari green hydrogen saat ini masih lebih mahal dibandingkan energi dari batu bara. Selain itu, permintaan ekonomi untuk green hydrogen masih rendah. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk kebijakan yang dapat meningkatkan daya saing hidrogen hijau dibandingkan dengan sumber energi bersih lainnya.

Dr. Adhika juga memberikan masukan penting mengenai kebijakan Green Hydrogen. Menurutnya, hidrogen bisa berfungsi sebagai penyimpan energi pendukung EBT (Energi Baru Terbarukan). Saat ini, produksi Green Hydrogen yang paling komersil adalah Dark Fermentation. Namun, produksi bio-hidrogen dan teknologi penyimpanan, seperti Physical Storage yang sudah dikomersilkan, juga menjanjikan. Teknologi ini memanfaatkan prinsip Full Metalic di mana sebagian gas yang ditekan akan menempel pada dindingnya. Meski demikian, penyimpanan energi dari teknologi ini bisa memberi output maksimum umumnya 4-6 jam.

Memandang ke depan, Dr. Adhika menekankan pentingnya fokus pada feedstock industri, terutama pada sektor yang belum menggunakan hidrogen. Implementasi hidrogen hijau akan lebih efektif pada sektor-sektor yang belum dikarbonisasi. Salah satu sektor yang menjanjikan adalah heavy duty, yang dapat dipenuhi dengan lokasi pengisian yang terbatas.

Tantangan lain yang disoroti adalah kerangka kebijakan makro di bidang energi. Beberapa negara seperti Chili, Jepang, Australia, dan Prancis telah mengembangkan kebijakan hidrogen yang matang. Indonesia perlu memodifikasi undang-undang energi untuk menciptakan permintaan yang lebih tinggi. Koordinasi sektoral, khususnya di sektor perindustrian, dan amandemen UU Ketenagalistrikan juga menjadi krusial untuk meningkatkan nilai tambah hidrogen hijau di Indonesia.

Menutup paparannya, Dr. Adhika berharap Indonesia dapat merancang “Hydrogen Vision Framework” yang kuat sebagai panduan bagi masa depan energi bersih negara ini. Dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan seperti PSE UGM, banyak pihak optimis bahwa visi hidrogen hijau untuk Indonesia dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

FGD Pengembangan Hidrogen Hijau pada Industri Sebagai Energi Terbarukan Indonesia

AgendaNewsPenelitianRenewable EnergySosial EnergyTraining Workshop Friday, 23 September 2022

 

PENGEMBANGAN HIDROGEN HIJAU SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN INDONESIA
Jakarta, 22 September 2022 – Dalam upaya mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060 oleh pemerintah Indonesia, PSE UGM membentuk sebuah Fokus Group Discussion (FGD) tentang “Pengembangan Sistem Hidrogen Hijau sebagai Penopang Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia” diadakan di Hotel Ashley, Jakarta. Acara ini menyoroti urgensi hidrogen sebagai storage atau carrier energi, yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi.
Kepala PSE UGM, Prof. Sarjiya mengungkapkan harapan besar dari FGD ini sebagai sarana mendapatkan dukungan dan masukan terkait tantangan hidrogen dalam industri. Sarjiya menekankan kesenjangan yang ada saat ini dalam upaya mencapai target NZE dan bagaimana potensi energi terbarukan di Indonesia, khususnya hidrogen, dapat dimanfaatkan dengan baik.


Prof. Deendarlianto dari PSE UGM memaparkan benchmark kerja sama antara Kyushu University dan Toyota dalam meluncurkan Toyota Mirai berbasis Hidrogen. Dia juga menyatakan bahwa hidrogen dapat dianggap sebagai solusi utama dalam mengatasi isu intermitensi energi terbarukan dan menjadi sumber penyimpanan jangka panjang. Namun, tantangan seperti investasi jangka panjang, biaya relatif tinggi, dan ketidakpastian regulasi menjadi penghalang utama.

Bpk. Basuki Juwono dari Indoturbine menginformasikan bahwa produk solar turbine perusahaan tersebut sudah siap untuk menggunakan hidrogen. Sedangkan Bpk. Bahrul Karim dari PT Butonas Petrochemical Indonesia menekankan pentingnya membangun pasar domestik untuk hidrogen hijau di tengah persaingan global. Bpk. Nanang Kurniawan dari Pertamina Power Indonesia menguraikan rencana pilot Pertamina untuk memproduksi hydrogen dari sumber geothermal.

Bpk. Dimas Ramadhan dari PT. Kilang Pertamina Internasional menyoroti penggunaan hidrogen di kilang, yang saat ini bergantung pada grey hydrogen. Meskipun tantangan ada, optimisme tinggi bahwa hidrogen hijau dapat memainkan peran penting dalam mendukung target NZE 2060 Indonesia.
Bpk. Febry Pandu Wijaya dari INKA menggarisbawahi potensi teknologi kereta di Indonesia yang saat ini didominasi oleh jalur non-electrified. Beliau menyatakan bahwa meski ada isu lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil, kereta bertenaga hidrogen menjadi harapan baru, khususnya bagi jalur yang belum dielektrifikasi.
Sementara itu, Bpk. William dari Pupuk Indonesia menyoroti kegunaan hidrogen melalui siklus utilisasi ammonia. Ammonia memiliki banyak kelebihan sebagai hydrogen carrier dan saat ini digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk sebagai bahan bakar di PLTU Kramasan.
Bpk. Indardi dari PT Pupuk Kaltim menekankan komitmen perusahaannya dalam mengurangi emisi dengan mempertimbangkan penggunaan Green Ammonia, meski ada tantangan biaya produksi yang tinggi.
Bpk. Sapto Hari Prasetyo dari PT Kaltim Parna Industri memberikan pandangan tentang pasar ammonia yang saat ini sedang berkembang, dengan isu-isu global seperti konflik Ukraina-Rusia yang mempengaruhi harga di pasar.
Terakhir, Bpk. Asep Zainuddin dari PT Kaltim Methanol Industri menjelaskan tentang proses produksi methanol konvensional dan tantangan serta prospek penggunaan feedstock alternatif seperti Bio-Methane dan Bio-syngas.

 

Dengan adanya FGD ini, diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih luas bagi pemangku kepentingan tentang teknologi dan energi masa depan di Indonesia, khususnya mengenai potensi hidrogen dan ammonia sebagai sumber energi alternatif yang berkelanjutan.

 

Simposium Internasional “Fukushima Nuclear Accident”

AgendaUncategorized Friday, 21 March 2014

fukushima simposiumRabu, tanggal 19 Maret 2014 , PSE bekerjasama dengan ESDM menyelenggarakan Simposium Internasional “Fukushima Nuclear Accident”.Acara ini dihadiri oleh pihak-pihak yang berkompeten dalam bidang Nuklir antara lain,  ESDM, Bapeten, Batan, Badan Energi Atom Internasional,  dan Peneliti serta mahasiswa dari UGM. Dalam simposium ini dibahas mengenai penanganan dan operasi terkait kecelakaan reaktor nuklir di Fukushima karena gempa dan tsunami. Melalui acara International Symposium on Fukushima Nuclear Accident diharapkan akan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang keselamatan pada reactor nuklir (nulear safety) serta lebih khusus mengenai rekonstruksi pasca kecelakaan di reaktor Fukushima.

Workshop PSE-BAPETEN

AgendaUncategorized Friday, 8 March 2013

cfdKeselamatan instalasi nuklir menjadi perhatian utama BAPETEN. Dalam perkembangannya  banyak analisis yang dikembangkan untuk mendukung  keselamatan instalasi nuklir. Dalam rangka mendukung kebijakan keselamatan instalasi nuklir, maka PSE-BAPETEN menyelenggarakan workshop dengan tema Perkembangan Coupled Code Analisis Keselamtan Neutronik – Thermalhidrolika Berbasis CFD untuk Menunjang Pengawasan Instalasi Nuklir. Kegiatan ini di laksanakan di PSE UGM pada tanggal 7-8 Maret 2013 serta diikuti oleh Peneliti PSE, Mahasiswa S3,S2, dan Peneliti dari BAPETEN.

Dalam workshop ini disampaikan beberapa makalah antara lain :

  1.  Analisis Neutronik dan Dinamika Reaktor Riset terhadap Kebocoran Beam Tube oleh Dr. Azizul Khakim
  2. Perhitungan Fraksi  Bakar Reaktor Riset Menggunakan MCNP-Origen oleh Daddy Setyawan,ST
  3. Evaluasi Pendinginan Alamiah Jangka Panjang di reaktor Riset pada Kondisi Kecelakaan Blockage dengan Menggunakan RELAP5 Mod 3.2 oleh Dwi Cahyadi, M.Eng
  4. Aplikasi RELAP5 dalam Instalasi Nuklir oleh Helen Raflis, M.Eng
  5. Aplikasi Code Perhitungan Fraksi Bakar Inovatif pada Reaktor Berpendingin Gas Suhu Tinggi (HTGR) oleh Dr. Ismail
  6. Perhitungan Numerik Perpindahan Panas secara Konveksi Paksa, Bebas dan Gabungan pada Sub Buluh dengan Susunan Segitiga Menggunakan CFD FLUENT Oleh Agus Waluyo, MT
  7. Review Perkembangan Coupled Code berbasis CFD untuk Analisis dan desain AHR oleh Dr. Amin S. Zarkasi
  8. Review kapabilitas CFD code dalam penyelesaian permasalahan thermal hydraulic dan Pengembangan Coupling code antara CFD dan Neutronik oleh Dr. Deendarlianto

 

 

Pelatihan PLTS untuk Masyarakat

AgendaRenewable Energy Tuesday, 25 December 2012

Listrik surya telah banyak dinikmati oleh masyarakat khususnya daerah yang belum terjangjau oleh aliran listrik PLN. Banyak intalasi yang  tidak terawat secara baik, oleh karena itu PSE melalui Program PHKI melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan Teknis Pengelola PLTS untuk masyarakat di pesisir pantai selatan di Kecamatan Tanjungsari. Tujuan Pelaksanaan kegiatan ini antara lain:
  1. Menjaga keberlanjutan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listik Tenaga Bayu (PLTB).
  2. Menjaga rasio elektrifikasi agar tidak turun disebabkan kerusakan perangkat PLTS atau PLTB.
  3. Meningkatan kemandirian dan kesadaran masyarakat dalam memelihara dan memperbaiki sistem PLTS dan PLTB untuk meningkatkan produktivitas secara swadaya.

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

Pusat Studi Energi

  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY