• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • News
  • Renewable Energy
  • page. 2
Arsip:

Renewable Energy

PSE Berpartisipasi dalam Workshop The Inequalities – Environment Nexus: Just Green Transition

Climate ChangeNewsRenewable Energy Friday, 3 November 2023

Pada tanggal 2 dan 3 November 2023 telah dilaksanakan Acara The Inequalities – Environment Nexus: Just Green Transition Workshop di Bogor. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan Center for International Cooperation, University New York (NYU CIC) dan GIZ IKI-JET. Workshop ini dibuka oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Bappenas, Ibu Dr. Vivi Yulaswati, MSc. Dalam sambutannya, Ibu Vivi memaparkan, fakta bahwa capaian Bauran energi baru dan terbarukan yang baru mencapai 12,3%, yakni sekitar separuh dari target 23% pada tahun 2025, menimbulkan adanya urgensi percepatan proses transisi energi. Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dalam mendukung pelaksanaan Visi Indonesia Emas 2045, yang dibagi menjadi 4 bagian. Lebih jauh, transisi yang ada harus merupakan transisi yang berkeadilan (Just transition).

Just transition yang dimaksud adalah adanya keseimbangan dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Transisi yang disertai pembukaan lapangan pekerjaan yang inklusif, mendukung konservasi lingkungan dan keadilan dalam akses energi. Pilar utama dalam Just transition adalah tidak meninggalkan siapapun di belakang dalam konteks inklusifitas dan aspek keberlanjutan dan serta kehandalan. Pilar ini didasarkan pada hak asasi manusia, kesetaraan dan pemberdayaan gender serta akuntibilitas. Pilar-pilar ini kemudian yang menyusun Kerangka Transisi berkeadilan (Just transition framework). Just transition framework secara komprehensif akan mengidentifikasi sejumlah bidang sosial ekonomi dan lingkungan yang terkena dampak investasi transisi energi. Berdasarkan praktik terbaik di tingkat internasional untuk mencegah timbulnya kesenjangan dan permasalahan sosial lainnya. Sehingga penting untuk menyiapkan instrumen pengukuran kebijakan sebagai mitigasi dan mengelola risiko. Demi menjalankan transisi energi yang adil bagi semua.
Workshop ini diselenggarakan selama 2 hari dengan menghadirkan beberapa narasumber dan trainer. Pembicara yang dihadirkan diantaranya adalah Bapak Ade Cahyat dari IKI JET, GIZ; Bapak Nizhar Marizi, ST, M.Si, Ph.D., Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan, Bappenas; Bapak Qatro Romandhi dari Kementerian ESDM, Bapak Wahyu Gatut dari Bappeda Kaltim; Ibu Vivi Alatas dari Pathfinders dan Denise Gareau dari Women and Gender Equity, Kanada.

Selain pemaparan materi oleh para pembicara juga ada workshop dan pelatihan mengenai 3 metode pengukuran kebijakan oleh para trainer. Metode tersebut adalah Distributional impact assessment, Intersectionality-based Policy Analysis (IBPA) dan Social dialogue. Metode-metode ini diterapkan untuk mengkaji apakah suatu kebijakan sudah mempertimbangkan aspek keberlanjutan, keadilan dan inklusif. Trainer didatangkan langsung dari Center on International Cooperation (Pathfinders initiative), New York University, Yaitu Dr. Roshni Menon dan Paula Sevilla.

Workshop ini ditutup oleh Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan, Bappenas, Bapak Nizhar Marizi, ST, M.Si, Ph.D. pada tanggal 3 November 2023.

PSE hadiri World Hydropower Congress 2023

Climate ChangeHukum dan KebijakanNewsRenewable Energy Wednesday, 1 November 2023

Pada tanggal 31 November 2023, Pusat Studi Energi UGM memenuhi undangan untuk hadir dalam Opening Ceremony of World Hydropower Congress 2023 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa saat ini bumi sedang sakit. “PBB menyebutkan saat ini bukan lagi global warming, tapi sudah masuk ke global boiling. Kenaikan suhu bumi jika dibiarkan mencapai lebih dari 1,5 derajat Celsius, maka diprediksi akan mengakibatkan 210 juta orang mengalami kekurangan air, 14 persen populasi akan terpapar gelombang panas dan 290 juta rumah akan terendam akan terendam banjir pesisir dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen dan ini ancaman yang nyata bagi kita semuanya” ujarnya.

Untuk itu, Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan oemanfaatam green energy di Indonesia. Jokowi mengungkapkan lebih dari 4.400 sungai potensial sebagai sumber listrik. “Dan 128 di antaranya adalah sungai besar seperti Sungai Mambramo yang memiliki potensi 24 ribu MW, Sungai Mambramo ini di Papua. Kemudian Sungai Kayan memiliki potensi 13 ribu MW, ini di Kalimantan Utara yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk green industrial park di Kalimantan. Sekali lagi ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,” paparnya.

Pada kegiatan ini, Jokowi didampingi oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif serta Malcolm Tumbull, President of International Hydropower Association and former Prime Minister of Australia.

PSE Selenggarakan FGD Studi Pemutakhiran dan Pemetaan Data Potensi Teknis Bioenergi

Climate ChangeNewsRenewable Energy Friday, 27 October 2023

Pekanbaru, Riau | Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan Direktorat Bioenergi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam melaksanakan kegiatan FGD untuk Studi Pemutakhiran dan Pemetaan Data Potensi Teknis Bioenergi sebagai Dasar Pengembangan Bioenergi Berbasis Loka. Kegiatan FGD ini dihelat di Fox Hotel, Pekanbaru yang dilaksanakan selama 1 (satu) hari penuh pada tanggal 26 Oktober 2023. Peserta dari kegiatan FGD ini, diantaranya OPD Provinsi Riau, Industri Bioenergi di Provinsi Riau, dan Kementerian ESDM.

Pada sesi awal, beliau, Bapak Moristanto sebagai Ketua Penyusunan Studi dari Kementerian ESDM, beliau menyampaikan urgensi dari studi pemutakhiran data potensi bioenergi. Kajian ini telah diawali dari tahun 2013 untuk memetakan kajian potensi lahan/umum dan potensi teknis dari limbah industri. Kajian dilanjutkan pada tahun 2019 terkait pembuatan peta jalan bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit hingga targen indonesia emas pada tahun 2045. Dan harapannya pada tahun 2023 akan dilakukan kajian pemutakhiran dan pemetaan data potensi teknis bioenergi sebagai dasar pengembangan bioenergi berbasis lokasi.

Selanjutnya, acara dimoderatori oleh salah satu Tenaga Ahli PSE UGM, Bapak Tommy Listyanto, Ph.D. Pada sesi awal, telah dilakukan penyampaian materi pemantik yang dibuka oleh Prof. Samsul Kamal, dimana beliau menyampaikan setidaknya terdapat 4 parameter yang harus diperhatikan di dalam pengimplementasian bioenergi sebagai pembangkitan energi listrik, diantaranya: Sustainability, Quality, Price, dan Manageability. Keempat parameter ini akan menjadi menjamin keberlanjutan dari penerapan program bioenergi di Indonesia.

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Ekrar Winata, M.Sc yang menyampaikan update perhitungan potensi teoritis dan potensi teknis bioenergi di Indonesia terutama di Provinsi Riau. Dari perhitungan potensi bioenergi yang dilakukan di Provinsi Riau, dapat dipetakan sebaran potensi yang terdiri atas potensi dari komoditas kelapa sawit dengan luas lahan sebesar 2.1 juta Ha, pemanfaatan hutan produksi seluas 2.34 juta Ha, pemanfaatan sekam padi dari luas sawah sebesar 59.97 ribu Ha, Potensi dari perkebunan karet seluas 373 Ha, dan potensi dari limbah sapi sebesar 209 ribu ekor.

Acara yang dimulai pukul 9.30 pagi berjalan sangat baik, tentunya dengan konsep diskusi yang santai namun tetap serius. Di dalam kegiatan tersebut, OPD dari pemerintah Riau yang meliputi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Dinas Lingkungan Hidup, serta dari industri bioenergi seperti PTPN V, PT Arara Abadi, dan PT Indah Kiat turut menyampaikan potensi bioenergi yang ada di Provinsi Riau.

 

Diakhir acara, Dit Bioenergi, Kementerian ESDM meminta OPD Provinsi Riau untuk mendukung Studi Pemutakhiran dan Pemetaan Data Potensi Teknis Bioenergi sebagai Dasar Pengembangan Bioenergi Berbasis Lokasi, hal ini dilakukan agar semua dokumen perencanaan di Provinsi Riau memiliki target yang inline satu dengan yang lainnya.

Kepala PSE Sampaikan Kuliah Umum Peran Migas Dalam Transisi Energi.

Climate ChangeHukum dan KebijakanNewsRenewable Energy Sunday, 22 October 2023

Kepala PSE UGM, Prof Sarjiya, pada tanggal 20 Oktober 2023 di Auditorium FISIPOL UGM menyampaikan kuliah umum dengan materi peran migas dalam transisi energi. Pada paparannya beliau menyampaikan pentingnya peran industri migas dalam mendukung integrasi energi terbarukan dalam kerangka perencanaan sistem ketenagalistrikan menuju NZE 2060.

Hal ini didasari bahwa potensi energi terbarukan terbesar Indonesia adalah solar PV dan dalam RUKN bauran energi surya yang paling besar diantara jenis EBT lainnya. Dengan karakteristiknya yang intermittent, pemanfaatan Solar PV harus didukung dengan pembangkit dengan fleksibilitas tinggi yaitu pembangkit listrik tenaga gas. Apalagi dengan bauran energi dari batubara yang harus semakin berkurang karena beberapa PLTU sudah dipersiapkan menuju phase out dan phase down, maka pembangkit berbasis bahan bakar gas harus mampu menggantikan peran PLTU sebagai pembangkit beban dasar dan sebagai sumber inersia untuk mendukung stabilitas sistem.


Kegiatan kuliah umum ini diselenggarakan sebagai rangkaian penandatangan MoU antara UGM dengan Exxon Mobile Indonesia. Pembicara lain yang menyampaikan materi adalah Muhammad Nurdin, Senior Vice President Production Exxon Mobil Indonesia dan Prof Poppy Sulistyaning Winanti, dosen FISIPOL UGM.

PSE UGM Gelar FGD dan Penyampaian Kajian RUED Provinsi Papua Barat Daya

NewsRenewable EnergySosial EnergyTraining Workshop Tuesday, 10 October 2023

PSE UGM Melaksanakan Kegiatan Focus Group Discussion sekaligus Penyampaian Laporan Kajian Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Papua Barat Daya Tahun 2023 – 2050

Sorong, Papua Barat Daya | Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disnakertrans ESDM) dalam melaksanakan kegiatan FGD untuk Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Papua Barat Daya Tahun 2023 – 2050. Kegiatan FGD ini dihelat di Swiss-belHotel Sorong yang dilaksanakan selama 1 (satu) hari penuh pada tanggal 10 Oktober 2023. Peserta dari kegiatan FGD ini, diantaranya OPD Provinsi Papua Barat Daya, BUMN dan perwakilan Industri 6 Kab/Kota.

Pada sesi awal, beliau, Prof. Ir. Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., IPU sebagai kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan energi yang memenuhi aspek trilema energi yaitu security, affordability, dan sustainability untuk mendorong perekonomian daerah dimasa transisi energi. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi jangka panjang, sesuai ketentuan UU No 30 tahun 2007 tentang Energi, setiap pemerintah propinsi harus memiliki perencanaan energi jangka panjang yang dinyatakan dalam dokumen Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Papua Barat Daya sebagai salah satu proponsi termuda di Indonesia yang baru berdiri bulan November 2022, perlu menyusun RUED tersebut sebagai acuan dalam pengembangan infrastruktur energi periode 2023-2050. Masukan dari para pemangku kepentingan sangat dibutuhkan PSE UGM dalam proses kajian untuk memastikan tersedianya data kondisi eksisting, data potensi energi, potensi demand, dan aspirasi rencana pembangunan ekonomi Propinsi Papua Barat Daya sebagai dasar penyusunan RUED Papua Barat Daya.

Selanjutnya, acara dibuka oleh Kadis Disnakertrans ESDM Provinsi Papua Barat Daya, Suroso, S.IP., M.A. Dalam sambutannya menyampaikan rasa optimismenya terhadap kemajuan pengembangan dan pengelolaan energi kedepan jika semua pemangku kepentingan bekerja sama dalam merumuskan perencanaan penyediaan energi dengan menjunjung keefektifan, efisiensi dan kekompakan.

Bapak Suroso mengungkapkan bahwa untuk menjadi salah satu provinsi terbaik terutama dalam hal penyiapan dokumen Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Papua Barat Daya, hal yang paling utama yang harus kita miliki adalah kedetailan data supply-demand energi di Provinsi Papua Barat Daya. Data tersebut didapatkan dari semua pemangku kepentingan baik dari sektor hulu seperti (Pertamina, Petrogas, PLN) maupun dari sektor hilir seperti (rumah tangga, industri, dan transportasi). Sehingga kedetailan dan informasi yang diberikan akan menjadi kunci keberhasilan dalam penyediaan energi yang berkeadilan bagi semua masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya.

Acara yang dimulai pukul 9.30 pagi berjalan sangat baik, tentunya dengan konsep diskusi yang santai namun tetap serius. Di dalam kegiatan tersebut, tim peneliti PSE UGM yang diwakili oleh Bapak Ardyanto Fitrady, S.E., M.Si., Ph.D, kemudian memaparkan progress penyampaian penyusunan dokumen RUED Provinsi Papua Barat Daya sekaligus memantik para pemangku kepentingan terkait urgensi ketersediaan data yang baik. Di dalam paparannya, Bapak Arfie juga menyampaikan terkait kondisi sosio-ekonomi Provinsi Papua Barat Daya terhadap kondisi nasional. Berdasarkan data Statistik Ketenagalistrikan (ESDM, 2022), masih terdapat 18 desa di Papua Barat Daya yang belum terlistriki sehingga rasio elektrifikasi di provinsi ini masih pada angka 87,67%. Sementara itu, Provinsi Papua Barat Daya memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat melimpah, diantaranya potensi energi hidro sebesar 1,01 GW, potensi energi biomassa sebesar 0,95 GW, potensi energi surya sebesar 5,89 GW, dan potensi energi angin sebesar 0,009 GW. Disisi lain, Pertamina EP Asset 4 juga menyampaikan ketersediaan cadangan minyak dan gas bumi sebesar ~2 MBOPD dan ~1,9 BCF. Sehingga ketersediaan potensi energi primer dapat menjadi tonggak pemenuhan kebutuhan energi di Provinsi Papua Barat Daya.

Kadis Disnakertrans ESDM Papua Barat Daya juga meminta OPD Kab/Kota untuk mendukung studi penyusunan dokumen RUED ini dalam hal penyiapan visi, misi, tujuan pengelolaan energi di Provinsi Papua Barat Daya, hal ini dilakukan agar semua dokumen perencanaan di Provinsi Papua Barat Daya memiliki target yang inline satu dengan yang lainnya.

Sharing Session ICT-PEP 2023 Bahas Decarbonizing Electric Power Sector

NewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Tuesday, 3 October 2023

Sharing Session ICT-PEP 2023. Penyelenggaraan ICT-PEP 2023 yang merupakan kerjasama antara Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan PT PLN Puslitbang pada hari kedua diisi dengan kegiatan sharing session. Tema dari ICT-PEP 2023 adalah tentang Decarbonizing Electric Power Sector : Challenges and Opportunities for Renewable Energy Integration. Pelaksaan sharing session diawali dengan sambutan pembukaan oleh Kepala PSE UGM yang sekaligus sebagai Ketua Streering Committee ICT-PEP 2023. Selanjutnya sambutan juga disampaikan oleh Ir. Isvan Prahastanto selaku GM PT PLN Puslitbang, Prof Gamantya sebagai Ketua IEEE Indonesia Section and Prof Nizam sebagai Plt Dirjen DIKTI yang menyambut baik pelaksanaan kegiatan untuk mendukung pembahasan isue seputar sustainability.

Para pembicara yang menyampaikan materi adalah Prof Robin Preece dari University of Manchaster yang menyampaikan beberapa hal penting terkait pentingnya menjaga operasi sistem dengan penetrasi variable renewable energy skala besar dengan memperhatikan aspek reliability dan stability. Pembicara kedua adalah Prof. Gregor Verbic dari The University of Sydney yang menyampaikan materi tentang bagaimana operasi dan perencanaan distributed generation. Prof. F Danang Wijaya dari Teknik Elektro UGM juga menyampaikan materi tentang trend global penelitian seputar microgrid dan implementasinya di Indonesia.

Sesi sharing terakhir disampaikan oleh Dr Kamia Handayani dari PLN Pusat yang menyampaikan materi tentang Powering Future Indonesia: Just Energy Transition Pathway for the electricity sector.

 

Kerjasama PSE dengan Puslitbang PLN Selenggarakan International Conference ICT-PEP

NewsPenelitianRenewable EnergySosial EnergyTraining Workshop Tuesday, 3 October 2023

PSE UGM bekerja sama dengan Puslitbang PLN menyelenggarakan acara tahunan International Conference on Technology and Policy in Energy & Electric Power (ICT-PEP)   

Konferen tahunan berskala internasional dibidang ketenagalistrikan, International Conference on Technology and Policy in Energy & Electric Power (ICT-PEP) mulai diselenggarakan tahun 2022 oleh Pusat Studi Energi UGM (PSE UGM) bekerja sama dengan Puslitbang PLN. Konferensi ICT-PEP merupakan platform bagi para pembuat kebijakan dari pemerintah, peneliti dari lembaga penelitian energi nasional dan internasional, akademisi dari universitas, serta para manajer dan insinyur dari industri untuk berbagi gagasan dan hasil penelitian. Konferensi ini juga akan memberikan kesempatan bagi para peserta untuk membentuk jaringan tiga heliks antara akademisi, pengusaha, dan pemerintah, serta untuk menyampaikan artikel ilmiah yang akan dievaluasi oleh para ahli.

 

ICT-PEP 2022 mengusung tema “Advanced Technology for Transitioning to Sustainable Energy and Modern Power Systems”, dan diikuti oleh peserta dari 9 Negara. ICT-PEP 2022 diselenggarakan pada tanggal 18-20 Oktober 2023 di Jakarta Internationa Expo (JIExpo). ICT-PEP 2022 juga mengundang pakar sebagai narasumber dalam acara sharing session yakni Prof. Kang Chongqing dari Tsinghua University, Tiongkok; Prof. Faria da Silva dari Aalborg University, Denmark; Dr. Ferry Viawan dari Merz Consulting, Australia; Dr. Zainal Arifin PT. PLN (Persero); Prof. Tumiran dan Prof. Deendarlianto dari UGM.

Pada tahun 2023, ICT-PEP mengangkat tema “Decarbonizing the Power Sector: Opportunities and Challenges for Renewable Energy Integration”. Konferen yang biasanya diselenggarakan pada bulan Oktober ini, puncaknya berada pada rangkaian acara tahunan PLN bertajuk LIKE PLN, yakni ajang berbagi pengetahuan dan pemberian penghargaan bagi pegawai-pegawai PLN yang kreatif, inovatif dan penuh spirit. ICT-PEP tahun 2023 diselenggarakan pada tanggal 2-3 Oktober 2023 di Jakarta Internationa Expo (JIExpo) dan ada lebih dari 190 artikel ilmiah yang dikirimkan yang berasal dari 15 Negara di 5 benua. Untuk tahun 2023, ICT-PEP juga mengundang beberapa pakar dalam acara sharing session hari kedua yaitu Prof. Gregor Verbic dari The University of Sydney, Australia; Dr. Robin Preece dari The University of Manchester, Inggris; Prof. Dr. Eng. Ir. F. Danang Wijaya, S.T., M.T., IPM. dari UGM dan Kamia Handayani dari PT PLN (Persero).

 

Konferen yang selama 2 tahun terakhir diselenggarakan secara hybrid ini juga bekerja sama dengan IEEE Indonesia section dan Power and Energy Society (PES) Chapter Indonesia dalam penyelenggaraanya untuk menjaga kualitas dari artikel ilmiah yang nantinya akan diterbitkan dalam Prosiding IEEE.

Berikut Link Terkait Konferesni :

  • Link ICT-PEP
  • Link Prosiding 2022 International Conference on Technology and Policy in Energy & Electric Power (ICT-PEP)

 

PSE Hadiri Workshop Inventarisasi Data Emisi GRK Sektor Industri Baja

NewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Friday, 29 September 2023

Pusat Studi Energi UGM menghadiri workshop yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian  terkait inventarisasi data emisi Gas Rumah Kaca dalam Sektor Industri Baja. Workshop ini dilaksanakan pada tanggal 29 September 2023 di Harris Hotel & Conventions Bekasi yang diikuti oleh asosiasi dan industri serta tenaga ahli. Workshop diadakan dalam rangka mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di Indonesia sebagaimana tercantum dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) untuk pengendalian perubahan iklim. Di dalam kegiatan workshop tersebut, Tim PSE UGM ikut mengusulkan penentuan batas atas emisi karbon pada sektor industri sebagai langkah awal dalam menghadapi bursa perdagangan karbon yang telah diluncurkan oleh pemerintah. Saat ini, terdapat 8 sub sektor industri yang intensif energi sebagai emitter GRK terbesar di Indonesia, yaitu industri semen, pulp & kertas, pupuk, tekstil, dan besi dan baja, industri makanan dan minuman, Kimia, serta Keramik dan Kaca.

PSE Selenggarakan Diskusi Hasil Akhir Kajian Teknologi Hijau untuk Percepatan Transisi Energi dan Pengembangan Wilayah

AgendaNewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Friday, 29 September 2023

Transisi energi merupakan salah satu agenda nasional Indonesia sebagai salah satu upaya untuk menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Transisi energi juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperluas akses terhadap teknologi yang terjangkau dan bersih guna mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih hijau. Di lain sisi, arah kebijakan investasi dan industri global juga beralih untuk memilih sumber energi rendah karbon untuk produk ramah lingkungan. Misalnya saja rencana penerapan kebijakan carbon pricing seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) di Eropa yang dimulai pada Oktober 2023. CBAM adalah pengukuran harga karbon yang terkandung dalam barang yang diimpor Uni Eropa (EU), yang disebut sebagai upaya mendukung ambisi EU dalam mitigasi iklim. Indonesia berada di daftar 10 besar negara berkembang yang terdampak penerapan kebijakan CBAM . Dalam ekspor semen, Indonesia akan menanggung tarif ekuivalen 8,5 persen, ekspor besi dan baja 4,3 persen, aluminium 3,1 persen, dan pupuk 2 persen. Penerapan kebijakan ini akan menggerus daya saing produk ekspor Indonesia dan dalam jangka panjang mempengaruhi iklim investasi dalam negeri. Sebagai upaya kedepan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menyusun beberapa program kerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2023, diantaranya: (i) penyusunan peta jalan transisi energi dengan arahan pengembangan wilayah; (ii) pengintegrasian pembangkit EBT potensial dengan Kawasan industri; (iii) pengembangan blueprint Kawasan industri terutama di wilayah timur; dan (iv) perumusan strategi pengembangan wilayah untuk antisipasi kebijakan carbon pricing. Oleh karena itu, dalam mendukung pelaksanaan program kerja tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkerja sama dengan Tenaga Ahli dari Pusat Studi Energi UGM dalam melakukan penyusunan kajian pemanfaatan teknologi hijau untuk percepatan transisi energi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 27 September 2023 yang bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Tujuan kegiatan ini adalah menyusun rekomendasi kebijakan pemanfaatan teknologi hijau terutama dalam menghadapi kebijakan investasi industri global yang berlandaskan pembangunan rendah karbon, seperti rencana penerapan kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) di Eropa yang mulai diterapkan tahap transisi pada Oktober tahun 2023.

PSE Selenggarakan Workshop HAZOP Revalidasi, MAH Register, SECE Register di PT Pertamina EP Zona 4

NewsRenewable EnergySosial EnergyTraining Workshop Thursday, 28 September 2023

Workshop Studi Hazard and Operability (HAZOP) Revalidasi, Major Accident Hazard (MAH) Register, dan Safety and Environment Critical Element (SECE) Register untuk Fasilitas Produksi Field Pendopo di PT Pertamina EP

SP Musi Timur merupakan salah satu stasiun pengumpul minyak dan gas yang berada di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi, Field Pendopo. SP Musi Timur berlokasi di Kecamatan Suka Karya, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. SP Musi timur menerima sumu-sumur yang dialirkan melalui pipa-pipa transmisi maupun melalui vacuum truck. Jumlah sumur produksi yang diterima melalui pipa transmisi dan melalui manifold SP Musi Timur sejumlah 36 sumur. Gas yang diterima oleh SP Musi Timur terdiri dari gas low pressure dan gas medium pressure. Gas medium pressure akan dialirkan menuju SKG 19 sedangkan gas low pressure akan dialirkan menuju SKG 8 Musi Timur. Operasional musi timur mencakup well testing, pemisahan gas dan liquid di separator dan scrubber, penyimpanan cairan di tanki penyimpanan, pemompaan crude oil, serta pengoprasian pig launcher menuju SKG 19. Gas dari SP Musi Timur merupakan salah satu awal dari jaringan supply gas menuju industri rumah tangga di pulau Jawa dan Sumatra. Major Accident yang terjadi di SP dan SKG 8 Musi Timur akan berakibat pada ketidakstabilan supply gas menuju konsumen, sehingga diperlukan sebuah kajian keselamatan dalam bentuk Hazard Operability Study (HAZOP) untuk menjaga keandalan operasi dari SP dan SKG 8 Musi Timur. Oleh karena itu, dilakukan proyek ini untuk menganalisis HAZOP di Field Pendopo. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 September 2023

 

Tujuan utama studi HAZOP sebagai berikut:

  1. Identifikasi potensial bahaya terkait dengan proses atau operasional proyek yang berdampak pada unit operasi, operator, dan lingkungan.
  2. Membuat daftar bahaya yang teridentifikasi terkait dengan kegiatan operasional yang berpotensi berdampak pada fasilitas.
  3. Mengidentifikasi dan menentukan kecukupan critical safeguard (hardware, sistem, atau prosedur) terkait dengan risiko yang teridentifikasi dan mengusulkan rekomendasi jika diperlukan.
  4. Fokus terhadap bahaya dengan tingkat risiko yang perlu dikelola selama operasi normal dan identifikasi setiap peluang untuk menurunkan risiko.
  5. Menyediakan dasar/basis untuk pengembangan daftar bahaya pada fasilitas milik perusahaan.

Hasil workshop ini diperoleh identifikasi bahaya apa saja yang bisa terjadi dilapangan sehingga bisa dibuat worksheet HAZOP serta Bowtie-XP untuk dua fasilitas produksi Field Pendopo yaitu SP Musi Timur dan SKG 8 Musi Timur.

1234…7

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY