• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 6
Pos oleh :

irawanekop

KOLABORASI DEM DAN PSE UGM DALAM KEGIATAN NATIONAL ENERGI FESTIVAL (NEF)

AgendaNewsRenewable EnergySosial Energy Monday, 30 January 2023

National Energy Festival (NEF) merupakan sebuah rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menyambut dan memeriahkan Hari Energi Dunia yang bertepatan dengan tanggal 22 Oktober 2022. Pelaksanaan NEF bermaksud untuk menyambut dan memeriahkan hari energi, memberikan edukasi energi kepada masyarakat umum, menyalurkan bakat dan minat dalam inovasi energi, dan mengapresiasi karya energi dari Dewan Energi Mahasiswa UGM.

Pada tahun ini, NEF mengangkat tema utama “Optimasi Pemerataan Energi Wujudkan Negara Tangguh Energi”. Tema ini dilatarbelakangi dengan belum meratanya ketersediaan dan pasokan energi di Indonesia. Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan banyaknya perairan yang menjadi penghubung antar pulau tentu memiliki aksesibilitas yang beragam antar satu tempat dengan tempat lainnya, inilah yang menyebabkan pemerataan energi sulit tercapai. Pulau-pulau yang terisolir sering kali tidak mendapat pasokan energi yang memadai, terutama energi listrik. Melalui tema ini, harapannya akan semakin banyak masyarakat khususnya generasi muda yang sadar bahwa pemerataan energi perlu menjadi fokus utama untuk membangun negara kita, Indonesia, menjadi negara tangguh energi.

Kegiatan NEF ini berbentuk serangkaian acara yang bertujuan untuk menyambut dan memeriahkan hari energi, memberikan edukasi energi kepada masyarakat umum, menyalurkan bakat dan minat dalam inovasi energi, dan mengapresiasi karya energi dari Dewan Energi Mahasiswa UGM. Rangkaian acara akan berlangsung selama 1 bulan dengan acara pembukaan berupa opening ceremony, pelaksanaan acara seperti competition, Bootcamp, dan kegiatan kampanye hari energi, kemudian diakhiri dengan acara Closing Ceremony sekaligus Awarding Night. Opening Ceremony dilaksanakan tanggal 6 November 2022. Opening Ceremony berisi webinar Energy sebagai acara dengan pembicara Bapak Prof. Drs. Purwo Santoso (guru besar Fakultas Ilmu Politik UGM), Bapak Trois Dilisusendi (Koordinator Penyiapan Program Bioenergi Ditjen EBTKE), dan Bapak Ir. Sarjiya (Kepala Pusat Studi Energi UGM) sebagai keynote speaker .Webinar ini akan memberikan insight awal kepada peserta terkait overview upaya pemerataan dan transformasi energi di Indonesia serta masalah yang dihadapi untuk

 

mewujudkan hal tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait apa yang akan menjadi tema pada acara NEF kali ini. Selanjutnya rangkaian acara NEF 2022 terdiri dari acara Kampanye Hari Energi, Competition, dan Energy Bootcamp

Kampanye merupakan serangkaian acara yang bertujuan untuk memperkenalkan NEF kepada pelajar, mahasiswa, atau masyarakat umum yang sekaligus mengajak berbagai pihak untuk dapat berpartisipasi dalam seluruh rangkaian acara NEF 2022. Kampanye yang kami lakukan berupa kegiatan posting konten. Posting konten merupakan kegiatan kampanye online dengan menggunakan media poster dan video edukasi tentang kepedulian terhadap energi, khususnya energi terbarukan yang ditujukan kepada masyarakat umum supaya lebih peduli dengan kondisi energi di Indonesia.

Energy Bootcamp merupakan serangkaian pelatihan dan edukasi terkait energi terhadap peserta yang mengikuti. Pada tahun ini, Energy Bootcamp yang dilaksanakan akan mengangkat topik materi berdasarkan tiga aspek utama dalam pembangunan energi di wilayah 3T yaitu sosial, ekonomi, dan teknologi. Kegiatan ini berlangsung selama tiga minggu dengan pembukaan berupa webinar, empat kelas pelatihan sesuai subtema yang dipilih peserta, kemudian fit and proper test untuk menguji pengetahuan dari peserta di akhir rangkaian acara. Dalam pelaksanaannya, Energy Bootcamp menghadirkan narasumber yang terdiri atas tiga aspek utama yaitu akademisi, praktisi energi, dan pemerintahan, khususnya perwakilan dari Kementerian ESDM. Berdasarkan tema utama dari rangkaian National Energy Festival yakni “Optimasi Pemerataan Energi Wujudkan Negara Tangguh Energi” maka dalam acara bootcamp ini pun akan dibagi menjadi 2 (dua) sub-tema yang dapat dipilih oleh mahasiswa peserta bootcamp. Nantinya setiap sub tema akan dirangkum dalam satu kelas, yaitu Pemerataan energi di wilayah 3T melalui pendekatan sosial humaniora, Aplikasi Ilmu ekonomi makro dan mikro dalam mewujudkan akses energi bagi wilayah 3T. Kegiatan Bootcamp ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai universitas di Indonesia. Dari kegiatan ini diperoleh 3 peserta terbaik yang mampu menyelesaikan rangkaian acara bootcamp dengan baik.

Competition merupakan serangkaian kegiatan lomba tentang energi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyalurkan bakat dan minat generasi muda (mahasiswa) dalam inovasi di bidang energi. Kompetisi yang diselenggarakan terdiri dari kompetisi study case, Sinergion, dan Paper. Study Case Competition National Energy Festival adalah kompetisi yang memungkinkan mahasiswa untuk mendemonstrasikan kritik mereka mengenai kemampuan berpikir, tekad untuk

 

mengatasi masalah yang kompleks, dan bekerjasama di tim untuk memecahkan kasus mengenai pengembangan energi di daerah 3T(daerah tertinggal, terdepan, dan terluar). Tim yang berpartisipasi kompetisi akan ditantang dengan pernyataan masalah kasus yang diberikan untuk menciptakan inovasi dan pemecahan masalah. Selain itu, tim yang berpartisipasi juga harus mampu mengkaji penyelesaian kasus dengan menggunakan pendekatan masalah yang tepat dan realistis dalam solusi laporan dan presentasi di depan juri. Tema Study Case Competition NEF yang diangkat pada tahun ini tetap berdasarkan Tema Besar dari National Energi Festival 2022 yaitu “Inovasi Pengambangan dan Pemanfaatan Energi di Daerah 3T guna Terciptanya Pemerataan Energi dalam Upaya Mewujudkan SDGs 2030.” Dengan tema ini diharapkan dapat mengembangkan inovasi untuk memecahkan permasalahan yang ditujukan untuk mendukung pemerataan energi di Indonesia dan SDGs poin ke-7 dalam pengembangan energi berkelanjutan. Lomba study case diikuti oleh 11 tim dari berbagai macam universitas di Indonesia.

Lomba Paper Hari Energi ini merupakan Lomba Paper yang dilaksanakan dengan tujuan memfasilitasi minat pelajar terkait perkembangan dan pengembangan energi dan energi baru terbarukan di Indonesia. Lomba Paper Hari Energi ini ditujukan untuk Mahasiswa Sarjana/Sarjana Terapan/Diploma S1/D4/D3. Lomba Paper akan ini dilaksanakan dalam 3 tahap pelaksanaan. Tahap pertama dalam Lomba Paper Hari Energi adalah seleksi abstrak, pengumpulan full paper dan diakhiri dengan kegiatan presentasi karya tulis oleh 10 finalis. Lomba Paper ini memiliki tema Peran Aktif Mahasiswa dalam Memenuhi Energi Bersih dan Terjangkau serta Implementasi Bauran Energi 2050 di Indonesia. Lomba paper diikuti oleg 33 tim dari berbagai universitas di Indonesia, dengan tiap tim maksimal terdiri dari 3 anggota.

Seluruh kegiatan NEF 2022 ini melibatkan Pusat Studi Energi UGM, baik dari administrasi maupun dari pengisi acara dan penjurian. Pengisi pembicara Bootcamp berasal dari beberapa staff PSE baik dosen maupun teknisi di bidang ahlinya. Sementara untuk juri lomba study case dan paper berasal dari PSE.

PSE Diseminasikan Visi Hidrogen Hijau Indonesia oleh PSE UGM

AgendaNewsRenewable EnergySosial Energy Saturday, 31 December 2022

Jakarta – Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) menggelar seminar bertajuk “Visi Hidrogen Hijau untuk Indonesia” pada 14 Desember 2022 di Four Points by Sheraton, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk mendalami potensi dan tantangan pengembangan hidrogen sebagai sumber energi masa depan di Indonesia.

Dalam sambutannya, Prof. Sarjiya, Kepala PSE UGM, menekankan pentingnya transisi menuju energi terbarukan. Ia menyoroti bahwa meskipun Indonesia telah mencapai 12% penggunaan energi terbarukan, negara ini tetap memiliki target ambisius sebesar 25% pada 2025. Hidrogen, khususnya green hydrogen, dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengatasi tantangan oversupply energi di Indonesia. Sektor transportasi dan penyimpanan energi diidentifikasi sebagai dua sektor potensial yang bisa memanfaatkan gas hidrogen.

Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng., IPU dari Dewan Energi Nasional, memberikan pandangan mendalam tentang lanskap energi saat ini di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana mendorong pertumbuhan industri dengan menggunakan energi bersih demi mendukung keberlanjutan dan Net Zero Emissions (NZE). Agus juga menyoroti perlunya meningkatkan konsumsi energi per kapita Indonesia untuk memicu pertumbuhan ekonomi, dengan mengaitkannya dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Sementara itu, Andriah Feby Misna, S.T., M.T., M.Sc, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan, membahas tentang potensi besar Indonesia dalam mengembangkan hidrogen sebagai sumber energi. Meskipun saat ini produksi hidrogen masih mahal, diproyeksikan bahwa biaya produksi akan menurun di tahun-tahun mendatang, menjadikannya lebih kompetitif. Andriah juga menyoroti pilot project yang dilakukan bersama Pertamina dalam produksi green hydrogen, yang memiliki potensi untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Dr. Adhika Widyaparaga dan Tim Green Hydrogen PSE UGM, memberikan pandangan komprehensif mengenai potensi Green Hydrogen sebagai solusi masa depan. Menurut Dr. Adhika, ada peluang besar di pasar Green Hydrogen, yang didorong oleh potensi dan kebutuhan energi Indonesia. Penegasan ini didasari oleh proyeksi penggunaan energi nasional dan perpindahan ibukota baru.

Analisis demand dan supply menunjukkan bahwa permintaan hidrogen saat ini banyak berasal dari sektor industri seperti metanol, amoniak, dan DRI. Diperkirakan permintaan hidrogen akan meningkat tiga kali lipat dibandingkan penggunaan energi saat ini. Dengan demikian, Indonesia memiliki kesempatan emas untuk menjadi pelopor dalam pengembangan hidrogen. Pada saat yang sama, TRL (Technology Readiness Level) hidrogen hijau saat ini lebih banyak difokuskan pada penggunaannya di kilang minyak.

Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Dari sisi supply, harga green hydrogen masih relatif tinggi. Listrik yang dihasilkan dari green hydrogen saat ini masih lebih mahal dibandingkan energi dari batu bara. Selain itu, permintaan ekonomi untuk green hydrogen masih rendah. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk kebijakan yang dapat meningkatkan daya saing hidrogen hijau dibandingkan dengan sumber energi bersih lainnya.

Dr. Adhika juga memberikan masukan penting mengenai kebijakan Green Hydrogen. Menurutnya, hidrogen bisa berfungsi sebagai penyimpan energi pendukung EBT (Energi Baru Terbarukan). Saat ini, produksi Green Hydrogen yang paling komersil adalah Dark Fermentation. Namun, produksi bio-hidrogen dan teknologi penyimpanan, seperti Physical Storage yang sudah dikomersilkan, juga menjanjikan. Teknologi ini memanfaatkan prinsip Full Metalic di mana sebagian gas yang ditekan akan menempel pada dindingnya. Meski demikian, penyimpanan energi dari teknologi ini bisa memberi output maksimum umumnya 4-6 jam.

Memandang ke depan, Dr. Adhika menekankan pentingnya fokus pada feedstock industri, terutama pada sektor yang belum menggunakan hidrogen. Implementasi hidrogen hijau akan lebih efektif pada sektor-sektor yang belum dikarbonisasi. Salah satu sektor yang menjanjikan adalah heavy duty, yang dapat dipenuhi dengan lokasi pengisian yang terbatas.

Tantangan lain yang disoroti adalah kerangka kebijakan makro di bidang energi. Beberapa negara seperti Chili, Jepang, Australia, dan Prancis telah mengembangkan kebijakan hidrogen yang matang. Indonesia perlu memodifikasi undang-undang energi untuk menciptakan permintaan yang lebih tinggi. Koordinasi sektoral, khususnya di sektor perindustrian, dan amandemen UU Ketenagalistrikan juga menjadi krusial untuk meningkatkan nilai tambah hidrogen hijau di Indonesia.

Menutup paparannya, Dr. Adhika berharap Indonesia dapat merancang “Hydrogen Vision Framework” yang kuat sebagai panduan bagi masa depan energi bersih negara ini. Dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan seperti PSE UGM, banyak pihak optimis bahwa visi hidrogen hijau untuk Indonesia dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

TIM UGM,ITB, Penn State Univ., UC Boulder, dan Virginia Tech Lakukan Penelitian Urban Farming di Makassar

Renewable EnergySosial Energy Friday, 23 December 2022

Pada tanggal 21 – 23 Desmeber 2023 tim peneliti Modernizing Cities via Smart Urban Farming with Application of Artificial Intelligence (AI) and Machine Learning (ML) in Makassar City melakukan diskusi dengan apak Walikota Makassar serta dan kunjungan pada beberapa lokasi lorong wisata / garden alley. Kolaborasi yang dimulai tahun 2017 dan terus berlanjut dan berkembang sejak tahun 2020 – 2023 bersama Penn State Univ, UC Boulder , Virginia Tech, dengan dukungan kuat Pemerintah Kota Makassar, ITB dan UGM menjadi  tim dalam memperkuat urban farming (garden alley) sebagai program tambahan utk ikut mengembangkan Makassar.

Untuk mengatasi risiko urbanisasi dan ketahanan pangan, banyak pemerintah kota, termasuk Kota Makassar di Indonesia, semakin intensif mengintegrasikan pengembangan pangan dan pertanian baru . Secara khusus hal ini ditujukan untuk mengelola kerawanan pangan di daerah perkotaan dengan penduduk yang padat yang masih perlu lebih dipahami penanganannya di negara berkembang .

Jejaring sensor yang digabungkan dengan Internet of Things (IoT), cloud computing, dan mesin pembelajar (Machine Learning) mampu berperan dalam peningkatan produksi pangan dan pengurangan konsumsi air untuk pertanian. Namun demikian, teknologi ini masih jarang diadaptasi untuk urban farming.

Kota Makassar, dengan populasi 1,7 jt penduduk berkembang pesat dan berusaha untuk menjadi kota kelas dunia yang layak huni. Kota ini merupakan kota terbesar ke-5 di Indonesia yang terletak di Indonesia bagian timur. Kota Makassar telah memprakarsai pengembangan urban farming dengan mengeksplorasi pemanfaatan taman kota dalam lorong.

Dalam visinya Kota Makassar dianggap sebagai tubuh manusia dengan setiap lorongnya sebagai sel. Pengembangan urban farming yang sedang berlangsung di kota bertujuan untuk menciptakan sel-sel sehat melalui restorasi, keterlibatan masyarakat, dan layanan publik. Beberapa proyek urban farming di taman lorong mampu membangun koneksi kuat di antara masyarakat serta antara masyarakat dengan pemerintah. Perkembangan tersebut juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam lingkungan sosial dan peningkatan produktivitas.

Dimotivasi oleh perkembangan di Kota Makassar penelitian ini mengintegrasikan inovasi komunitas cerdas (Smart Community), mesin pembelajar (Machine Learning) dan Big Data pada desain urban farming di taman-taman lorong. Akan dilakukan eksplorasi data dan pengembangan sistem sebagai komponen pembangun kota cerdas (Smart City).

 

SMK Negeri 5 Kupang PKL di Pusat Studi Energi UGM

Renewable EnergySosial Energy Saturday, 3 December 2022

Sesuai dengan salah satu misi Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang energi bagi kemandirian dan kesejahteraan bangsa, Pusat Studi Energi UGM melakukan bimbingan praktik kerja lapangan (PKL) kepada Siswa SMK Negeri 5 Kupang. Kegiatan praktik kerja lapangan ini dimulai tanggal 12 September–30 November 2022. Praktik kerja lapangan fokus untuk mempelajari tentang energi terbarukan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pengenalan sistem pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH).

Kegiatan praktik kerja lapangan diberikan dalam bentuk materi,praktik dan kunjungan lapangan. Materi disampaikan di Pusat Studi Energi UGM untuk mengenalkan siswa tentang sistem pembangkit listrik tenaga surya, komponen yang digunakan serta jenis rangkaian yang digunakan pada PLTS yang terdapat di Pusat Studi Energi UGM. Selain materi tersebut siswa PKL juga diajarkan bagaimana melakukan perawatan dan pemeliharaan panel surya yang terdapat di Pusat Studi Energi UGM. Para siswa juga diajari untuk membuat rangkaian PCB menggunakan software Eagle.

Kunjungan lapangan dilakukan di Bumi Langit Imogiri Bantul Yogyakarta dan Pantai Baru Pandansimo. Kunjungan lapangan di Bumi Langit bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa terkait pemasangan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi yang digunakan di Bumi Langit. Kunjungan di Pantai Pandansimo bertujuan untuk mengenalkan siswa dengan sistem pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) yang memanfaatkan potensi energi surya dan kekuatan angin yang dijadikan model dalam pengembangan energi terbarukan.

 

PSE UGM Kaji Proses dan Infrastruktur Logistik PT Petrokimia Gresik

NewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Saturday, 15 October 2022

Gresik – Tim dari Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan dan pengamatan langsung terhadap supply chain dan infrastruktur gudang PT Petrokimia Gresik pada 13-14 Oktober. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan umum proses logistik internal dan mengkaji berbagai aspek terkait dengan kegiatan logistik dan infrastruktur gudang yang ada.

Salah satu fokus utama dari pengamatan ini adalah pada proses inbound logistic bahan baku, di mana tim melakukan analisis kondisi existing berdasarkan data historis dalam kurun waktu dua tahun terakhir (2021-2022). Pengkajian ini mencakup berbagai elemen kegiatan logistik, termasuk biaya yang terlibat di dalamnya.

Biaya logistik yang dianalisis terdiri dari beberapa elemen penting dalam rantai pasokan dan proses logistik internal. Analisis biaya ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai efisiensi dan efektivitas operasional dalam kerangka kegiatan logistik PT Petrokimia Gresik.
Tim PSE UGM juga melakukan analisis dan evaluasi terhadap proses planning dan control (pengendalian operasi/dalops) dari kegiatan supply chain yang ada. Di samping itu, tim juga memberikan rekomendasi mengenai mekanisme perencanaan dan pengendalian yang dapat terintegrasi lebih baik, demi meningkatkan performa dan produktivitas dari kegiatan supply chain perusahaan.

Dari sisi infrastruktur, pengamatan dilakukan terhadap berbagai aspek seperti kondisi tiang pondasi gudang, kondisi lantai beton, jalur akses menuju gudang, struktur conveyor, belt dan roller conveyor, sistem saluran drainase, serta pengukuran kelembaban di dalam gudang. Kondisi-kondisi ini dievaluasi untuk memastikan bahwa semua elemen infrastruktur mendukung optimalisasi proses logistik dan supply chain.
Kunjungan dan pengamatan dari PSE UGM ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan masukan yang berharga bagi PT Petrokimia Gresik dalam meningkatkan kinerja operasional mereka, khususnya terkait dengan kegiatan logistik dan manajemen rantai pasokan.

PSE UGM Eksplorasi Potensi Energi Terbarukan di Ulubelu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

NewsRenewable EnergySosial Energy Friday, 30 September 2022

Ulubelu, Tanggamus – Tim dari Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar survei lapangan di area panas bumi Ulubelu, milik PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE), pada 30 September 2023. Kunjungan ini merupakan bagian dari eksplorasi dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia, dengan fokus pada optimalisasi sumber daya panas bumi.

Tim PSE UGM disambut hangat oleh kolega dari PGE yang telah memaparkan overview mengenai area Ulubelu, yang berlokasi di Kabupaten Tanggamus, Kecamatan Ulubelu. Wilayah ini sudah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang terdiri dari Unit 1 dan 2 dengan kapasitas masing-masing 55 MW, serta Unit 3 dan 4 yang juga memiliki kapasitas serupa.

Selain itu, PSE UGM juga melakukan pengamatan lapangan guna mengevaluasi kelayakan lokasi pembangkit listrik panas bumi, yang menjadi fokus utama dari survei ini. Tiga aspek utama yang menjadi perhatian tim sipil dalam studi kelayakan tersebut meliputi saluran drainase, jalan akses, dan kondisi lereng di sekitar area.
Tim geologi yang turut serta dalam survei mengobservasi bahwa tanah dasar di lapangan Panas Bumi Ulubelu terdiri dari tanah lempung. Lereng di Gunung Duduk, yang berlokasi di dekat area, memiliki terasering. Bagian atas terasering tersebut terdiri dari deposit tanah hasil pelapukan.


Dari segi kestabilan geologi, berdasarkan pengamatan, tidak terdapat kupasan batuan yang bisa menjadi indikator potensi rockfall. Menurut informasi sejak tahun 2016, tidak ada kejadian longsor di area ini selama periode tersebut.
Kerjasama antara PSE UGM dan PGE dalam eksplorasi dan pengembangan panas bumi ini menunjukkan komitmen bersama dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Pemanfaatan panas bumi, yang merupakan salah satu sumber energi yang ramah lingkungan, diharapkan dapat semakin mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil dan membawa kita selangkah lebih dekat menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan.

FGD Pengembangan Hidrogen Hijau pada Industri Sebagai Energi Terbarukan Indonesia

AgendaNewsPenelitianRenewable EnergySosial EnergyTraining Workshop Friday, 23 September 2022

 

PENGEMBANGAN HIDROGEN HIJAU SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN INDONESIA
Jakarta, 22 September 2022 – Dalam upaya mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060 oleh pemerintah Indonesia, PSE UGM membentuk sebuah Fokus Group Discussion (FGD) tentang “Pengembangan Sistem Hidrogen Hijau sebagai Penopang Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia” diadakan di Hotel Ashley, Jakarta. Acara ini menyoroti urgensi hidrogen sebagai storage atau carrier energi, yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi.
Kepala PSE UGM, Prof. Sarjiya mengungkapkan harapan besar dari FGD ini sebagai sarana mendapatkan dukungan dan masukan terkait tantangan hidrogen dalam industri. Sarjiya menekankan kesenjangan yang ada saat ini dalam upaya mencapai target NZE dan bagaimana potensi energi terbarukan di Indonesia, khususnya hidrogen, dapat dimanfaatkan dengan baik.


Prof. Deendarlianto dari PSE UGM memaparkan benchmark kerja sama antara Kyushu University dan Toyota dalam meluncurkan Toyota Mirai berbasis Hidrogen. Dia juga menyatakan bahwa hidrogen dapat dianggap sebagai solusi utama dalam mengatasi isu intermitensi energi terbarukan dan menjadi sumber penyimpanan jangka panjang. Namun, tantangan seperti investasi jangka panjang, biaya relatif tinggi, dan ketidakpastian regulasi menjadi penghalang utama.

Bpk. Basuki Juwono dari Indoturbine menginformasikan bahwa produk solar turbine perusahaan tersebut sudah siap untuk menggunakan hidrogen. Sedangkan Bpk. Bahrul Karim dari PT Butonas Petrochemical Indonesia menekankan pentingnya membangun pasar domestik untuk hidrogen hijau di tengah persaingan global. Bpk. Nanang Kurniawan dari Pertamina Power Indonesia menguraikan rencana pilot Pertamina untuk memproduksi hydrogen dari sumber geothermal.

Bpk. Dimas Ramadhan dari PT. Kilang Pertamina Internasional menyoroti penggunaan hidrogen di kilang, yang saat ini bergantung pada grey hydrogen. Meskipun tantangan ada, optimisme tinggi bahwa hidrogen hijau dapat memainkan peran penting dalam mendukung target NZE 2060 Indonesia.
Bpk. Febry Pandu Wijaya dari INKA menggarisbawahi potensi teknologi kereta di Indonesia yang saat ini didominasi oleh jalur non-electrified. Beliau menyatakan bahwa meski ada isu lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil, kereta bertenaga hidrogen menjadi harapan baru, khususnya bagi jalur yang belum dielektrifikasi.
Sementara itu, Bpk. William dari Pupuk Indonesia menyoroti kegunaan hidrogen melalui siklus utilisasi ammonia. Ammonia memiliki banyak kelebihan sebagai hydrogen carrier dan saat ini digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk sebagai bahan bakar di PLTU Kramasan.
Bpk. Indardi dari PT Pupuk Kaltim menekankan komitmen perusahaannya dalam mengurangi emisi dengan mempertimbangkan penggunaan Green Ammonia, meski ada tantangan biaya produksi yang tinggi.
Bpk. Sapto Hari Prasetyo dari PT Kaltim Parna Industri memberikan pandangan tentang pasar ammonia yang saat ini sedang berkembang, dengan isu-isu global seperti konflik Ukraina-Rusia yang mempengaruhi harga di pasar.
Terakhir, Bpk. Asep Zainuddin dari PT Kaltim Methanol Industri menjelaskan tentang proses produksi methanol konvensional dan tantangan serta prospek penggunaan feedstock alternatif seperti Bio-Methane dan Bio-syngas.

 

Dengan adanya FGD ini, diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih luas bagi pemangku kepentingan tentang teknologi dan energi masa depan di Indonesia, khususnya mengenai potensi hidrogen dan ammonia sebagai sumber energi alternatif yang berkelanjutan.

 

PSE UGM Diseminasikan Kajian Pengembangan Bahan Bakar A20 di Jambaran Tiung Biru, Jawa Timur

NewsRenewable EnergySosial Energy Friday, 12 August 2022

Jakarta – Dalam sebuah seminar yang diadakan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Prof. Sarjiya memaparkan pentingnya percepatan bauran energi untuk mencapai target pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Pemerintah menargetkan bauran energi Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025 dan meningkat menjadi 31% pada tahun 2050. Namun, pada tahun 2021, pencapaian bauran energi baru mencapai 11,5%.

 

Salah satu solusi percepatan bauran energi adalah dengan memanfaatkan bio fuel, khususnya A20, sebagai alternatif bahan bakar untuk transportasi. Transformasi menuju kendaraan listrik memang menjadi harapan, namun masih banyak kendala yang perlu diatasi.

Pengembangan A20 dianggap sebagai solusi jangka menengah. A20 merupakan campuran bahan bakar yang terdiri dari alkohol seperti metanol dan etanol dengan bensin. Campuran ini dapat meningkatkan kualitas bensin dan mengurangi kandungan sulfur yang berpotensi menimbulkan polusi udara.

 

Sementara itu, Prof. Bambang Riyanto menyoroti kebutuhan BBM Indonesia yang mencapai 1,4 juta barel per hari, dengan produksi domestik hanya sekitar 700.000 barel per hari. Dia juga menekankan potensi besar penggunaan bahan bakar untuk kendaraan roda empat, yang mencapai 40% dari total penggunaan minyak.

Ardyanto Fitrady, Ph.D., menekankan beberapa dampak positif dari pengembangan bio refinery, seperti penciptaan investasi baru di kawasan industri Bojonegoro memiliki dampak positif terhadap lingkungan dengan teknologi CCUS yang dapat menyerap ton CO2 setiap tahunnya.

 

Dari perwakilan bio energi ESDM, disampaikan bahwa target realisasi bauran energi 2025 sebesar 23% saat ini masih berada pada angka 13,8%. Ada usulan bahwa dengan tambahan 5% bioethanol, pertalite dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi pertamax.

Sementara itu, perwakilan BKPM mengarahkan studi bersama yang akan dilakukan dalam waktu 1,5 bulan untuk menggali lebih dalam terkait kebutuhan bidang usaha A20. Ada kebutuhan diskusi lebih lanjut antara LEMIGAS, BKPM, ESDM, dan SKK Migas terkait supply gas dari Pertamina.

 

Perwakilan Research and Innovation Pertamina telah melakukan uji jalan untuk bahan bakar baru ini. Mereka berharap bahan bakar baru ini tidak akan mempengaruhi mesin kendaraan.

Kementerian Sekretariat Negara RI menekankan pentingnya kajian dan diskusi antar stakeholder terkait transisi menuju EBT. Sedangkan perwakilan SKK Migas berharap mendapatkan gambaran lebih detail terkait komposisi dan kapasitas plant.

Perwakilan BPI menekankan bahwa A20 dengan komposisi 15% Methanol dan 5% ethanol memiliki potensi ekonomi yang baik. Mereka berharap studi lebih lanjut dilakukan secara serentak oleh BPI dan Pertamina.

 

Dengan berbagai masukan dan diskusi yang telah dilakukan, diharapkan pengembangan bahan bakar A20 dapat menjadi solusi jangka menengah dalam upaya pencapaian target bauran energi pemerintah.

PSE Selenggarakan FGD Pengembangan Green Hydrogen di Indonesia

NewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Thursday, 30 June 2022

Pengembangan Sistem Hidrogen Hijau sebagai Penopang Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia

Jakarta – Fokus Group Discussion (FGD) oleh PSE UGM, mengenai potensi dan tantangan pengembangan hidrogen di Indonesia digelar di Aryaduta Hotel Jakarta, pada 30 Juni 2022. Dalam kata sambutannya, Prof. Deendarlianto selaku perwakilan dari PSE UGM mengatakan bahwa PSE UGM telah bekerja sama dengan Kementrian ESDM dan Pertamina Energy Institute untuk membangun roadmap terkait energi baru dan terbarukan, salah satunya green hydrogen.

Dengan tantangan global dalam mencapai emisi nol pada 2040, Ardyanto Fitrady, Ph.D. dari PSE UGM menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan green hydrogen sebagai solusi energi bersih. Salah satu tujuan utama FGD ini adalah mendiskusikan potensi green hydrogen dari berbagai aspek, hambatan dalam pengembangannya, dan rekomendasi dalam pemanfaatannya. Ardyanto Fitrady, Ph.D. juga menyebutkan sejumlah negara lain yang telah mengkaji pengembangan hidrogen, termasuk China, Timur Tengah, Afrika Utara, Uni Eropa, dan Jepang.

Menanggapi isu emisi, Bpk. Satya Widya Yudha dari Dewan Energi Nasional menyoroti bahwa emisi gas rumah kaca Indonesia meningkat 157% dari tahun 1990 hingga 2018. Hal ini menunjukkan urgensi untuk subtitusi energi, khususnya dalam sektor pembangkit listrik. Namun, ia juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa serta merta menghentikan penggunaan fosil. Alih-alih, ada tahapan pengembangan yang harus dilalui, yaitu dekarbonisasi, desentralisasi, lalu digitalisasi.

Bpk. Tony Susandy, Dirjen ETBKE, menambahkan pandangannya dengan mengatakan bahwa pemanfaatan hidrogen hingga 2040 kemungkinan besar baru akan terfokus pada sektor penyimpanan energi. Meskipun biaya produksinya relatif tinggi saat ini, diperkirakan akan ada penurunan harga seiring dengan peningkatan permintaan.

 

Dari sisi pertahanan, Bpk. Pujo Widodo dari UNHAN mengingatkan pentingnya kesiapan negara dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk potensi konflik yang berpusat pada sumber daya energi. Hidrogen sebagai sumber energi terbarukan bisa menjadi solusi dalam mengantisipasi ancaman tersebut.

Bpk. Yahya Rachman Hidayat dari Bappenas menekankan visi pemerintah untuk menjadikan hidrogen sebagai komoditas ekspor utama di masa depan. Dengan proyek-proyek seperti “zinc hidrogen” yang saat ini sedang berjalan, Indonesia berpotensi besar untuk memanfaatkan kelebihan energi terbarukannya.

Mengakhiri sesi diskusi, Bpk. Faishal Basri, seorang ekonom dari UI, menyerukan kebutuhan regulasi yang kuat dan jelas dalam pengembangan green hydrogen untuk menghindari oligarki dan memastikan bahwa Indonesia memiliki paten teknologi produksinya sendiri.

FGD ini dapat menghasilkan rekomendasi konkret dan inisiatif strategis bagi Indonesia dalam mengembangkan green hydrogen sebagai energi masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

PSE Berkontribusi dalam UNFCCC Summit

NewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Tuesday, 7 June 2022

Pusat Studi Energi Berkontribusi dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) summit (COP26 dan COP27)

The Climate Compatible Growth (CCG) adalah sebuah program yang didanai oleh UK’s Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO) untuk mendukung energi berkelanjutan dan sistem transportasi yang menjadi prioritas pembangunan negara di daerah selatan (Global South). CCG juga mendukung persiapan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) summit (COP26), yang dilaksanakan di Glasgow pada November 2021. Kegiatan ini menjembatani gap antara penelitian akademik dengan kebutuhan kebijakan yang dibutuhkan pemerintah. Untuk memfasilitasi hal ini, CCG mengajak akademisi untuk menulis bukti akademik terkait dengan topik-topik kritis yang berhubungan langsung dengan transisi energi. Artikel akan dipublikasikan sebagai policy brief berseries yang diinisiasi oleh CCG. Proses pemilihan dan review policy brief dilakukan seperti review pada artikel akademik.

Peneliti PSE-UGM berhasil mempublikasikan tiga judul pada COP-26 pada tahun 2021 dengan judul sebagai berikut:

  1. The role of the energy–carbon–economy nexus and CO2 abatement cost in supporting energy policy analysis: multi-scenario analysis of a region in Indonesia. Penulis: Sarjiya, Lesnanto Multa Putranto, Tumiran, Rizki Firmansyah Setya Budi, Dwi Novitasari, Deendarlianto. Link: https://climatecompatiblegrowth.com/wp-content/uploads/1C-COP26-Policy-Brief.pdf.
  2. Generation Expansion Planning with a Renewable Energy Target and Interconnection Option: A Case Study of the Sulawesi Region, Indonesia. Penulis: Sarjiya, Lesnanto Multa Putranto, Tumiran, Rizki Firmansyah Setya Budi, Dwi Novitasari, and Deendarlianto. Link: https://climatecompatiblegrowth.com/wp-content/uploads/2021/08/1B-COP26-Policy-Brief.pdf.
  3. Investigating the Climate, Land-Use, Energy, Water Nexus for Hydropower Plants in South Sulawesi, Indonesia. Penulis: Dwi Novitasari, Sarjiya, Sasongko Pramono Hadi, Rachmawan Budiarto, Deendarlianto. Link: https://climatecompatiblegrowth.com/wp-content/uploads/3A-COP26-Policy-Brief.pdf.

Pada tahun 2022, beberapa paper dari peneliti PSE-UGM juga telah diterima untuk dipublikasikan lebih lanjut pada COP-27. Adapun judul dan penulis pada artikel ini adalah sebagai berikut:

  1. The Government’s Role in Providing Energy to Support Industrial Growth in Indonesia Based on the Net-Zero Emission Target in 2060. Penulis: Sarjiya, Dwi Novitasari, Deendarlianto,Wilson Susanto, Ekrar Winata
  2. Sustainability Framework to Design O&M Model for Renewable Energy System. Penulis: Rachmawan Budiarto, Dwi Novitasari, Dintani Naimah
  3. PV Supply Chain Readiness to Support the 2060 Net Zero Emission Plan in Indonesia. Penulis: Bertha M. Sopha, Wangi P. Sari, D. Novitasari, R. Budiarto, Sarjiya
  4. Transition Toward Clean Cooking by Considering Its Effectiveness, Competitiveness, and CO2 Emission Reduction: A Case Study of Indonesia. Penulis: Tumiran, Sarjiya, Sasongko Pramono Hadi, Roni Irnawan, Yusuf Susilo Wijoyo, Lesnanto Multa Putranto, Rizki Firmansyah Setya Budi
1…4567

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

Pusat Studi Energi

  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY