• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Energi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak
  • Beranda
  • News
  • Renewable Energy
  • page. 4
Arsip:

Renewable Energy

PSE Selenggarakan FGD Pengembangan Green Hydrogen di Indonesia

NewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Thursday, 30 June 2022

Pengembangan Sistem Hidrogen Hijau sebagai Penopang Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia

Jakarta – Fokus Group Discussion (FGD) oleh PSE UGM, mengenai potensi dan tantangan pengembangan hidrogen di Indonesia digelar di Aryaduta Hotel Jakarta, pada 30 Juni 2022. Dalam kata sambutannya, Prof. Deendarlianto selaku perwakilan dari PSE UGM mengatakan bahwa PSE UGM telah bekerja sama dengan Kementrian ESDM dan Pertamina Energy Institute untuk membangun roadmap terkait energi baru dan terbarukan, salah satunya green hydrogen.

Dengan tantangan global dalam mencapai emisi nol pada 2040, Ardyanto Fitrady, Ph.D. dari PSE UGM menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan green hydrogen sebagai solusi energi bersih. Salah satu tujuan utama FGD ini adalah mendiskusikan potensi green hydrogen dari berbagai aspek, hambatan dalam pengembangannya, dan rekomendasi dalam pemanfaatannya. Ardyanto Fitrady, Ph.D. juga menyebutkan sejumlah negara lain yang telah mengkaji pengembangan hidrogen, termasuk China, Timur Tengah, Afrika Utara, Uni Eropa, dan Jepang.

Menanggapi isu emisi, Bpk. Satya Widya Yudha dari Dewan Energi Nasional menyoroti bahwa emisi gas rumah kaca Indonesia meningkat 157% dari tahun 1990 hingga 2018. Hal ini menunjukkan urgensi untuk subtitusi energi, khususnya dalam sektor pembangkit listrik. Namun, ia juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa serta merta menghentikan penggunaan fosil. Alih-alih, ada tahapan pengembangan yang harus dilalui, yaitu dekarbonisasi, desentralisasi, lalu digitalisasi.

Bpk. Tony Susandy, Dirjen ETBKE, menambahkan pandangannya dengan mengatakan bahwa pemanfaatan hidrogen hingga 2040 kemungkinan besar baru akan terfokus pada sektor penyimpanan energi. Meskipun biaya produksinya relatif tinggi saat ini, diperkirakan akan ada penurunan harga seiring dengan peningkatan permintaan.

 

Dari sisi pertahanan, Bpk. Pujo Widodo dari UNHAN mengingatkan pentingnya kesiapan negara dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk potensi konflik yang berpusat pada sumber daya energi. Hidrogen sebagai sumber energi terbarukan bisa menjadi solusi dalam mengantisipasi ancaman tersebut.

Bpk. Yahya Rachman Hidayat dari Bappenas menekankan visi pemerintah untuk menjadikan hidrogen sebagai komoditas ekspor utama di masa depan. Dengan proyek-proyek seperti “zinc hidrogen” yang saat ini sedang berjalan, Indonesia berpotensi besar untuk memanfaatkan kelebihan energi terbarukannya.

Mengakhiri sesi diskusi, Bpk. Faishal Basri, seorang ekonom dari UI, menyerukan kebutuhan regulasi yang kuat dan jelas dalam pengembangan green hydrogen untuk menghindari oligarki dan memastikan bahwa Indonesia memiliki paten teknologi produksinya sendiri.

FGD ini dapat menghasilkan rekomendasi konkret dan inisiatif strategis bagi Indonesia dalam mengembangkan green hydrogen sebagai energi masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

PSE Berkontribusi dalam UNFCCC Summit

NewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Tuesday, 7 June 2022

Pusat Studi Energi Berkontribusi dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) summit (COP26 dan COP27)

The Climate Compatible Growth (CCG) adalah sebuah program yang didanai oleh UK’s Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO) untuk mendukung energi berkelanjutan dan sistem transportasi yang menjadi prioritas pembangunan negara di daerah selatan (Global South). CCG juga mendukung persiapan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) summit (COP26), yang dilaksanakan di Glasgow pada November 2021. Kegiatan ini menjembatani gap antara penelitian akademik dengan kebutuhan kebijakan yang dibutuhkan pemerintah. Untuk memfasilitasi hal ini, CCG mengajak akademisi untuk menulis bukti akademik terkait dengan topik-topik kritis yang berhubungan langsung dengan transisi energi. Artikel akan dipublikasikan sebagai policy brief berseries yang diinisiasi oleh CCG. Proses pemilihan dan review policy brief dilakukan seperti review pada artikel akademik.

Peneliti PSE-UGM berhasil mempublikasikan tiga judul pada COP-26 pada tahun 2021 dengan judul sebagai berikut:

  1. The role of the energy–carbon–economy nexus and CO2 abatement cost in supporting energy policy analysis: multi-scenario analysis of a region in Indonesia. Penulis: Sarjiya, Lesnanto Multa Putranto, Tumiran, Rizki Firmansyah Setya Budi, Dwi Novitasari, Deendarlianto. Link: https://climatecompatiblegrowth.com/wp-content/uploads/1C-COP26-Policy-Brief.pdf.
  2. Generation Expansion Planning with a Renewable Energy Target and Interconnection Option: A Case Study of the Sulawesi Region, Indonesia. Penulis: Sarjiya, Lesnanto Multa Putranto, Tumiran, Rizki Firmansyah Setya Budi, Dwi Novitasari, and Deendarlianto. Link: https://climatecompatiblegrowth.com/wp-content/uploads/2021/08/1B-COP26-Policy-Brief.pdf.
  3. Investigating the Climate, Land-Use, Energy, Water Nexus for Hydropower Plants in South Sulawesi, Indonesia. Penulis: Dwi Novitasari, Sarjiya, Sasongko Pramono Hadi, Rachmawan Budiarto, Deendarlianto. Link: https://climatecompatiblegrowth.com/wp-content/uploads/3A-COP26-Policy-Brief.pdf.

Pada tahun 2022, beberapa paper dari peneliti PSE-UGM juga telah diterima untuk dipublikasikan lebih lanjut pada COP-27. Adapun judul dan penulis pada artikel ini adalah sebagai berikut:

  1. The Government’s Role in Providing Energy to Support Industrial Growth in Indonesia Based on the Net-Zero Emission Target in 2060. Penulis: Sarjiya, Dwi Novitasari, Deendarlianto,Wilson Susanto, Ekrar Winata
  2. Sustainability Framework to Design O&M Model for Renewable Energy System. Penulis: Rachmawan Budiarto, Dwi Novitasari, Dintani Naimah
  3. PV Supply Chain Readiness to Support the 2060 Net Zero Emission Plan in Indonesia. Penulis: Bertha M. Sopha, Wangi P. Sari, D. Novitasari, R. Budiarto, Sarjiya
  4. Transition Toward Clean Cooking by Considering Its Effectiveness, Competitiveness, and CO2 Emission Reduction: A Case Study of Indonesia. Penulis: Tumiran, Sarjiya, Sasongko Pramono Hadi, Roni Irnawan, Yusuf Susilo Wijoyo, Lesnanto Multa Putranto, Rizki Firmansyah Setya Budi

Serah Terima Jabatan Kepala PSE UGM

NewsPenelitianRenewable Energy Sunday, 29 May 2022

 

Jumat, 27 Mei 2022 telah dilakukan acara pisah sambut serta serah terima jabatan Kepala Pusat Studi Energi UGM. Kepala PSE yang semula dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Deendalianto, S.T.,M.Eng. sampai dengan akhir masa jabatan 1 Mei 2022,  dilanjutkan oleh Sarjiya, S.T.,M.Eng., Ph.D.

Saat ini PSE menunjukkan kemajuan pesat  baik internal maupun eksternal . Diharapkan keberlanjutan tongkat estafet kepemimpinan mampu membawa PSE dan UGM semakin berkibar dalam memberikan kemanfaatan bagi bangsa Indonesia.

 

FGD Green Hydrogen Sebagai Masa Depan Energi Terbarukan di Indonesia

NewsRenewable EnergySosial Energy Thursday, 21 April 2022

Yogyakarta, 21 April 2022 – Pusat Studi Energi UGM menggelar Focuss Group Discussion (FGD) dengan tema “Pengembangan Sistem Hidrogen Hijau sebagai Penopang Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia”. Acara ini berlangsung dari pukul 08:30 WIB hingga 11:00 WIB di Yogyakarta dan melalui video conference.

FGD diawali dengan sambutan dari Sarjiya Ph.D., Wakil Kepala PSE UGM. Dalam sambutannya, beliau menekankan dukungan penuh dari civitas akademik UGM terhadap pengembangan green hydrogen sebagai energi terbarukan di Indonesia.

Dr. Adhika Widyaparaga, Peneliti dari PSE UGM, memaparkan perkembangan energi green hydrogen di dunia dan di Indonesia. Beliau menyoroti sumber energi, biaya, dan penggunaan energi green hydrogen. Sementara itu, Prof. Eniya dari BRIN mengambil contoh transisi energi di Jepang yang menggunakan sistem desentralisasi, di mana setiap daerah memiliki beragam sumber energi sesuai potensinya.

Diskusi mendalam mengenai pengurangan emisi energi di sektor industri dan transportasi menjadi sorotan. Dengan harga rata-rata hidrogen hijau sebesar 2,8-4,6 dollar/kg dan target internasional 1 dollar/kg, green hydrogen diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dalam pasokan energi dunia dan khususnya di Indonesia.

Sesi diskusi menyoroti berbagai aspek, mulai dari upaya peningkatan efisiensi sumber energi green hydrogen, kesiapan dan adaptasi sumber energi di Indonesia, hingga pengelolaan hidrogen. Bpk. Oki Muraza dan Bpk. Haryo Oktaviano dari PT. Pertamina Persero memaparkan bahwa green hydrogen masih dalam tahap riset di Pertamina. Sementara itu, Bpk. Mohamad Husni Mubarok dari PT. PGE menekankan potensi geothermal sebagai sumber energi yang stabil dan berkapasitas tinggi untuk produksi green hydrogen.

Dalam sesi diskusi, berbagai pertanyaan dan tanggapan dari peserta FGD menggali lebih dalam mengenai potensi, risiko, dan tantangan dalam pengembangan green hydrogen di Indonesia. Salah satu poin penting yang disoroti adalah kebutuhan kerjasama antar stakeholder dan dukungan penuh dari pemerintah dalam pengembangan green hydrogen.

Bpk. Arie Susanto dari PT. PGN (Perusahaan Gas Negara) menyoroti bagaimana Jepang telah meminta kerjasama untuk pengadaan green hydrogen dalam bentuk amoniak. Pada tahun 2018, PGN mencoba mixing gas alam dan hydrogen dalam pipa PGN. Beliau juga menekankan pentingnya infrastruktur dalam pengembangan green hydrogen.

Bu Irine Handika menanyakan tentang kesiapan industri dalam menghadapi era green hydrogen. Menurut beliau, pengembangan green hydrogen di Indonesia membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah, baik dari segi regulasi maupun apresiasi.

Sebagai penutup, FGD ini menegaskan bahwa green hydrogen memiliki potensi besar sebagai sumber energi alternatif di masa depan. Namun, pengembangannya memerlukan kerjasama yang erat antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk mengatasi berbagai tantangan dan memaksimalkan potensinya bagi Indonesia.

Sebagai catatan, green hydrogen adalah hidrogen yang diproduksi melalui proses elektrolisis menggunakan energi terbarukan. Ini dianggap sebagai salah satu solusi untuk mencapai target emisi karbon rendah dan mendukung transisi energi ke arah yang lebih berkelanjutan.

Kepala PSE UGM Prof. Dr. Deendarlianto Dikukuhkan sebagai Guru Besar

NewsRenewable Energy Saturday, 18 December 2021

Kepala Pusat Studi Energi UGM, Prof. Dr. Ir. Deendarlianto, S.T.,  M.Eng., dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Teknik Mesin pada Fakultas Teknik UGM, Kamis (9/12) di Balai Senat UGM.

Pada upacara pengukuhan, Deendarlianto membawakan pidato berjudul “Inovasi Teknologi dan Keilmuan Multiphase Flow untuk Penguatan Kedaulatan Energi, Lingkungan, dan Pangan Nasional”.

“Ilmu multiphase flow memiliki peranan penting dalam rekayasa teknologi modern. Perancangan yang optimum, prediksi batas operasional yang aman, dan pengendalian sistem-sistem sangat bergantung pada ketersediaan model matematis yang realistis dan akurat,” paparnya.

Ia menerangkan, berbagai indikator kuantitatif menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dalam pengelolaan dan pemanfaatan energi dan pangan yang dimiliki. Berdasarkan data yang dirilis Dewan Energi Dunia, posisi ketahanan energi Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 129 negara pada 2014.

Akademisi, menurutnya, dapat berperan dalam mewujudkan kedaulatan energi, lingkungan, dan pangan melalui karya-karya keilmuan masa depan yang dikembangkan sesuai dengan konsep dasar riset di perguruan tinggi, yaitu “research for the world of tomorrow dan kompetisi industri nasional di tingkat global.

Selama dua dekade terakhir, perguruan tinggi di negara maju sangat berperan dalam membentuk proses input dan output dari inovasi keilmuan. UGM pun harus mengambil peran penting sesuai dengan amanat didirikannya UGM sebagai kampus perjuangan.

“Perencanaan energi yang matang juga perlu dikembangkan oleh perguruan tinggi dengan bekerja sama dengan pemerintah serta industri nasional untuk mewujudkan kedaulatan energi di masa depan,” imbuhnya.

Multiphase flow sendiri merupakan ilmu dasar di bidang teknik mesin dengan beberapa penerapan utamanya berhubungan dengan konversi energi yang mempelajari sebuah fenomena kompleks dari interaksi antar fasa atau wujud yang terlibat.

Beberapa aplikasi dari multiphase flow misalnya pada peralatan yang berhubungan erat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir, unit-unit ekstraksi dan distilasi, serta sistem pemompaan dan hidraulik.

Grup riset keilmuan multiphase flow, terangnya, telah dibangun di Departemen Teknik Mesin dan Industri pada tahun 2007 silam, dimulai dengan perancangan peta jalan penelitian, perancangan serta manufaktur aparatus penelitian, serta promosi grup riset dalam mendapatkan mahasiswa pascasarjana dan kerja sama internasional.

Grup ini telah melakukan penelitian strategis berdasarkan peta jalan penelitian yang dirancang serta disesuaikan dengan kebutuhan nasional serta kompetisi keilmuan global.

Beberapa topik penelitian yang dikembangkan di antaranya penelitian komprehensif untuk menghasilkan teknologi produksi gelembung udara berukuran mikro dalam rangka meningkatkan oksigen terlarut dalam air, serta penelitian kebijakan energi nasional yang berhubungan dengan sektor otomotif serta industri ekstraktif nasional.

Pada tahun 2016, peneliti di dalam wadah PSE UGM membuat peta jalan penelitian riset kebijakan energi, termasuk peta jalan industri otomotif nasional dalam rangka memenuhi target konsumsi energi nasional yang diamanatkan oleh Rencana Umum Energi Nasional.

Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian ini telah diadopsi oleh Kementerian Perindustrian dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 27 Tahun 2020 tentang spesifikasi, peta jalan, dan ketentuan penghitungan nilai tingkat komponen dalam negeri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

“Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran akademis dari kampus kerakyatan UGM dapat mewarnai kebijakan nasional dan merupakan perwujudan semangat UGM dalam konteks sociopreneur university,” ucapnya.

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/22073-kepala-pse-ugm-deendarlianto-dikukuhkan-sebagai-guru-besar

Melalui Facebook dan Instagram, PSE UGM meluncurkan dua akun media sosial resminya

NewsPenelitianRenewable EnergySosial Energy Friday, 9 July 2021

Yogyakarta, 09 Juli 2021 – Kepala Pusat Studi Energi UGM, Prof. Dr.Eng. Deendarlianto, S.T., M.Eng resmi meluncurkan dua akun media sosial dari Pusat Studi Energi, Universitas Gadjah Mada (PSE UGM). Dua akun media sosial ini yaitu laman Facebook (https://www.facebook.com/pse.ugm) dan akun Instagram yang dapat dikunjungi melalui alamat situs (https://www.instagram.com/pse.ugm/?hl=en). Beliau menambahkan bahwa peluncuran dua akun media sosial ini sebagai bagian dari sosialisasi knowledge di bidang Energi dari PSE UGM untuk masyarakat. Kedua akun media sosial ini dirancang dan dibangun serta merupakan salah satu program yang dipimpin langsung oleh Dr. Ardyanto Fitrady. Selanjutnya diuraikan pula oleh Prof. Deen bahwa pemanfaatan sosial media ini bersifat transformatif yang artinya memiliki unsur inovasi, transparansi, kolaborasi dan partisipasi semua peneliti dan penggiat energi di Universitas Gadjah Mada.

Akun Facebook PSE UGM

Akun Instagram PSE UGM

Kunjungi dua akun media sosial resmi dari PSE UGM sekarang juga dan dapatkan sharing pengetahuan dan aktivitas yang dilakukan oleh PSE UGM dalam bidang Energi di Indonesia.

Tim PSE UGM Studi kelayakan potensi Biomassa di Mantingan

NewsRenewable Energy Tuesday, 20 April 2021

Lenterakata.com – Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan menerima tim Studi Kelayakan dari Pusat Study Energi Universitas Gajah Mada (PSE UGM) Yogyakarta Rabu (10/03) di ruang rapat KPH Mantingan.

Tim studi dipimpin Tomi Listyanto ahli kehutanan yang didampingi ahli ekonomi Saiga Ilham Akbar serta  4 asisten ahli. Yakni Aditya Pranata, Bhaihati Elok Satiti, Ryan Wiratama B dan Pamungkas Yulianto. Tim akan bekerja selama 3 hari dari tanggal 10 sampai dengan 12 Maret.

Kedatangan tim PSE UGM diterima oleh wakil Administratur Dwi Anggoro Kasih yang didampingi Kepala Seksi (Kasi) Kelola Sumber Daya Hutan (SDH) Sulhadiyanto, Kepala Sub Seksi (KSS) Perencanaan Edy Pramono,KSS Produksi Salam dan KSS Perencanaan Tanaman Arif Yudiarko.

Administratur KPH Mantingan Widodo Budi Santoso melalui Waka Administratur Dwi Anggoro Kasih menyampaikan nota kesepahaman Direksi Perhutani, PT Perkebunan Nusantara dan PLN kerjasama nomor : 01/MOU/DIR/2021: DBBS/MOU/01/2021: 002.MoU/HKM.02.01/B01000000/2021 tanggal 22 Januari 2021.

“Kami sebagi penyedia bahan baku untuk tanaman biomassa ada di seluruh Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH). BKPH Demaan, Kebon, Medang, Sudo, Ngiri dan Kalinanas. untuk kejelasan di lapangan nanti akan didampingi dan dipandu  Arif Yudiarko,” jelas Dwi Anggoro kasih , Rabu (17/03/2021).

Sementara, Tomy Listiyanto menjelaskan mereka ditunjuk sebagai Konsultan Independen oleh 3 lembaga, Perhutani, PTP Nusantara dan PLN. Timnya  akan menyusun kajian bersama terkait penyediaan biomassa yang mencakup dari ketersediaan bahan baku, analisis rantai pasokan yang efisisian dan sustain.

“Bentuk kerjasama penyedia biomassa, analisis finansial dan ekonomi termasuk harga biomassa. Kami juga akan menganalisis resiko dan mitigasi usah serta rencana implementasi kerjasama pengadaan pasokan bahan bakar biomassa untuk PLTU Batubara,”terang Tomy.

Sementara Kepala Sub Seksi Arif Yudiarko sebagai pemandu lapangan menjelaskan ketika berada di petak 116  f- 1 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sendangharjo,Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Medangluas 6,4 hektar tanaman tahun 2019.

Tim memotong 3 pohon untuk  sempel untuk ukuran besar lingkar pohon 17 centimeter (cm) berat mencapai 7,5 kilogram (kg) untuk ukuran pohon sedang lingkar 14 cm berat  5 kg. Sedang untuk ukuran kecil lingkar pohon 7 cm  berat 1,5 kg.

‘’Untuk di petak 16 A-4 RPH Mantingan, BKPH Kebon luas 3,5 hektar rata-rata pertumbuhannya lilitnya mencapai 14-15 ,”terang Arif Yudiako.

Sampel terakhir petak 100 RPH Tlogo BKPH Nriri sempel pohon besar lingkar pohon 18cm  berat 7 kg,pohon sedang lingkar 13 cm  berat 6,5 kg untuk yang pohon kecil lingkar 6 berat hanya 0,5 kg.

‘’Untuk keluasan tanaman biomassa KPH Mantingan dari tahun 2019 luas mencapai 1.814,29 hektar, tahun 2020 luas 375,86 hektar dan tahun 2021 luasnya 311,98 hektar,’’ terangnya.

Tomy Listiyanto sangat terkesan dengan pertumbuhan tanaman biomassa KPH Mantingan. Rata-rata yang diambil sampel pertumbuhannya hampir berimbang dan rata. Karena sebelumnya tim mengambil sampel di KPH lain.

“Masih bagusan di sini. Kami tetap menghitung sekecil apapun agar nantinya tidak ada yang dirugikan dalam nota kesepahaman,’’ tandasnya.(*)

Sumber : https://www.lenterakata.com/peristiwa/tim-studi-kelayakan-pse-ugm-cek-lapangan-penyedia-biomassa-di-mantingan/

Kepala PSE Terima Penghargaan Pada Peringatan ke-75 Hari Listrik Nasional

NewsPenelitianRenewable EnergyUncategorized Wednesday, 4 November 2020

Desiminasi Hasil Kajian & Focus Group Discussion Day 01 (62 of 160)


Memperingati Hari Listrik Nasional ke-75, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyerahkan dua penghargaan kepada UGM. Dua penghargaan kepada UGM tersebut sebagai institusi dan penghargaan kepada Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng selaku kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM.

Kedua penghargaan tersebut diberikan karena sebagai institusi dan individu telah mendukung kegiatan strategis ketenagalistrikan nasional yang diselenggarakan oleh PLN. Penghargaan diserahkan Direktur Puslitbang PLN, Iswan Prahastono, dan diterima Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M, dan Kepala PSE UGM, Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng., secara daring, Selasa (3/11).

“Kami berterima kasih bahwa pada Hari Listrik Nasional kali ini bisa memberikan penghargaan pada stakeholder. Tidak terbatas pada individu, namun juga institusi atau kelompok. Karena diminta memilih satu, sempat bingung saya kemarin, karena kita banyak kerja sama dengan universitas dan bentuk kerja sama dengan UGM lebih dari satu maka kami memilih UGM untuk menerima penghargaan ini,” ujar Iswan Prahastono.

Iswan menuturkan, penghargaan yang diberikan pada UGM sebagai institusi karena berbagai kerja sama selama ini telah memberi manfaat pada PLN. Selain hasil-hasil kerjasama dapat dirasakan saat ini, hasil kerja bersama tersebut memberi dampak positif bagi PLN dan bangsa Indonesia kedepan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan General Manager PLN, Pusenlis Chairani Rachmatullah. Menurutnya, pemberian penghargaan kepada stakeholder ini merupakan penilaian hasil kerja sama sepanjang tahun ini (2020).

Dari sekian banyak kerja sama dan berbagai kriteria penilaian maka penghargaan pada akhirnya diberikan kepada Deendarlianto selaku kepala PSE UGM. Penghargaan ini karena dukungan dan dedikasi yang telah diberikan selama ini untuk membangun ketenagalistrikan nasional.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan pada PLN, profesionalisme juga fleksibilitas yang ditunjukkan dan pemahaman pada ketenagakelistrikan di Indonesia sehingga PLN sangat terbantukan,” ujar Chairani.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., menyambut baik penghargaan ini. Menurutnya, PLN sudah menjadi sahabat UGM sejak lama sekali.

Menurutnya, dalam jiwa PLN terkadung sifat pengabdian yang luar biasa. PLN di satu sisi harus membangun listrik di seluruh negeri untuk ratusan juta manusia, sementara PLN diminta menjual dengan harga murah.

“Sementara di sisi lain PLN juga harus membeli energi untuk bisa menggerakkan industri listriknya dan energi berupa minyak, gas, solar energi dan lain-lain itu dibeli dengan harga yang mahal. Nah, PLN ini kira-kira ada di tengah, jika tanpa dijiwai pengabdian yang tinggi kondisi ini bisa berakibat stres tinggi berkepanjangan,” ungkapnya.

Paripurna mengungkapkan UGM berbangga bisa bermitra dengan PLN mengingat posisi PLN sangat penting di kancah industri kecil, menengah maupun rumah tangga maupun industri besar. Jiwa pengabdian luar biasa yang dimiliki sesuai dengan jati diri UGM sebagai universitas perjuangan, universitas kerakyatan dan sebagai universitas nasional.

“Kolaborasi ini luar biasa, bagaimana mungkin UGM bisa maju apalagi dengan kuliah online, bagaimana laboratorium UGM bisa berjalan, semua atas bantuan PLN, dan UGM berkontribusi menyumbangkan tenaga ahlinya untuk PLN,” imbuhnya.

Kepala PSE UGM, Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng., merasa bersyukur mendapat penghargaan pada hari Listrik Nasional ke-75. Penghargaan ini sebagai wujud kerja sama yang telah berjalan dengan PLN, baik PLN pusat, PLN Yogyakarta dan di wilayah-wilayah lain serta dengan Pusenlis dan Puslitbang PLN.

“Semua berjalan dengan lancar dan kita kerjakan dengan tulus. Harapan kami kontribusi tersebut memberi kebaikan bagi bangsa Indonesia kedepannya. Secara pribadi mengucapkan terima kasih pada PLN atas penghargaan ini, kepada kami dan PSE UGM dan UGM pada umumnya sebagai stekeholders terbaik tahun ini,” ujar Deendarlianto.

Deendarlianto mengakui banyak kajian dan kontribusi serta kerja sama yang telah dilakukan bersama antara UGM dan PLN yang pada intinya tetap mendorong pada kemandirian listrik nasional. Selain itu, juga mendorong bagaimana agar industri listrik nasional bisa diperkuat beserta industri pendukungnya dengan kemandirian teknologi dalam negeri.

“Seperti yang telah kita lakukan di tahun-tahun kemarin antara PLN dan UGM bekerja sama dalam melakukan proses pembinaan dan pemetaan industri manufaktur lokal dalam rangka mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT) kedepannya. Jadi saya masih ingat, saya melakukan survei bersama teman-teman PSE UGM dan PLN dari Sumatra sampai ke Kalimantan, Sulawesi dan akhirnya kita mengeluarkan sebuah peta kapabilitas industri manufaktur nasional dan kita sudah berikan data tersebut ke PLN,” ucapnya.

Deen menambahkan, PSE UGM dan Pusenlis PLN saat ini sedang melakukan kerja sama untuk peningkatan ekonomi masyarakat berbasis kelistrikan dan berbasis ekosistem listrik kerakyatan. Kerja sama ini ditempuh karena percaya pasca setelah pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan industri sangat kecil demikian pula dengan ekonomi masyarakat.

“Oleh karena itu Pusenlis PLN dan UGM melakukan kajian bersama mengenai bagaimana kita meningkatkan energi terbarukan dan mengurangi bahan batubara, namun dengan melibatkan stakeholder masyarakat dalam mendukung ekonomi masyarakat di pedesaan. Karena itu, kita melaksanakan kegiatan yang sangat signifikan, diantaranya meningkatkan co-firing biomassa, juga dari limbah publik yang kita manfaatkan agar bisa mendorong pengurangan porsi batubara 5 persen di beberapa PLTU di Indonesia,” katanya.

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/20293-peringatan-ke-75-hari-listrik-nasional-ugm-terima-2-penghargaan

Peluncuran Buku “Transisi Energi Berbasis Komunitas Di Kepulauan dan Wilayah Terpencil”

PenelitianRenewable EnergySosial Energy Monday, 25 November 2019

 

peluncuran buku

Universitas Gadjah Mada meluncurkan buku dengan judul “Transisi Energi Berbasis Komunitas Di Kepulauan dan Wilayah Terpencil” di Hotel Aryaduta, Jakarta pada tanggal 21 November 2019. Buku ini merupakan hasil pembelajaran dari kajian “Studi Sosial dan Teknik Mengenai Energi Terbarukan” di Nusa Penida (Bali), Semau (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Gorontalo (Gorontalo) selama satu tahun. Buku ini disusun oleh penulis dari empat Lembaga di UGM, yaitu Direktorat Penelitian Kepada Masyarakat (DPKM), Pusat Studi Energi (PSE). Sekolah Vokasi, dan Youth Studies Centre (YOUSURE) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol).

Acara peluncuran buku ini dibuka oleh Yani Witjaksono selaku Pengarah Nasional the Global Environment Facility (GEF) Small Grant Project (SGP). Kajian ini bergerak dari kerentanan warga di pulau – pulau kecil dan daerah terpencil di Indonesia, terutama dalam hal energi. Hal ini bertambah buruk dengan masifnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karena itu, GEF SGP melalui kajian ini melakukan studi Sosial dan Teknik Mengenai Energi Terbarukan ini.

Acara peluncuran buku dihadiri juga oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D menyampaikan bahwa kajian ini merupakan bentuk nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Universitas Gadjah Mada, dimana penelitian juga menjadi bagian dari pengabdian masyarakat. Penelitian dan pengabdian masyarakat ini meneladani Prof Dr M Sardjito, rector pertama UGM yang baru saja dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 8 November 2019. UGM juga terus berusaha meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik melalui KKN, maupun melalui kajian seperti yang telah dilakukan oleh oleh tim Studi Sosial dan Teknik Mengenai Energi Terbarukan.

Keynote speech selanjutnya disampaikan oleh H. Charles Meikyansah, S.Sos, M.I.Kom, anggota Komisi VII DPR RI Bidang Energi, Sumber Daya Mineral, dan Lingkungan Hidup. Kehadiran H. Charles Meikyansyah mewakili Dr (H.C.) Rachmad Gobel, Wakil Ketua DPR RI yang berhalangan untuk datang. Melalui keynot speechnya, Rachmad Gobel menyampaikan apresiasi yang tinggi mengenai kajian yang dilakukan oleh tim UGM. Hal ini dikarenakan sistem energi terbarukan di Indonesia masih banyak menghadapi tantangan, baik dari segi teknis maupun sosial. “Saat ini bukan waktunya lagi berkampanye tentang pentingnya energi terbarukan, mengingat dampak-dampak energi fosil yang riil sudah berlangsung di berbagai penjuru nusantara dan telah dirasakan secara nyata (pemanasan global dan perubahan iklim). Yang diperlukan adalah langkah serius dan terukur, untuk memulai sebuah masa transisi menuju penggunaan energi yang lebih bersih dan lebih ramah lingkungan.”, ungkap H. Charles Meikyansah menyampaikan keynote dari Rachmad Gobel.

Acara kemudian dilanjutkan dengan talkshow dengan pembicara Yani Witjaksono selaku Pengarah Nasional the Global Environment Facility (GEF) Small Grant Project (SGP). Yani Witjaksono menyampaikan paparan dengan judul “Energi dan Komunitas”. Menyambung keynote speech yang disampaikan sebelumnya, Yani Witjaksono menggarisbawahi pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sistem energi terbarukan. Partisipasi aktif warga menjadi kunci keberlanjutan salah satu program biogas yang diinisiasi oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Melalui Staf Ahli Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bidang Hubungan Antar Lembaga Bapak Dr. Suprapedi, M.Eng.Sc mengungkapkan lebih dari 80% program biogas yang dicanangkan Kementerian Desa Pemabngan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi masih berkelanjutan karena adanya partisipasi warga. Bahkan kompor biogas yang digunakan sudah sering diganti dengan yang baru tetapi digester yang digunakan masih dengan sistem yang dibangun dari awal.

Rachmawan Budiarto, Dr., S.T., M.T., G.P. selaku Sekretaris Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) yang juga mewakili tim penulis menyampaikan pentingnya pendekatan transdisiplin dalam transisi energi. “Tidak mungkin ada satu disiplin ilmu pun yang sendirian bisa menjawab tantangan kompleks transisi energi”, ujar Rachmawan Budiarto, Dr., S.T., M.T., G.P. Transisi energi ini selaras dengan strategi pengembangan energi baru dan terbarukan dimana adanya target tinggi hingga 23% energi terbarukan dalam total suplai energi nasional pada tahun 2050.

Di sesi talkshow kedua, tim Lapangan UGM mempresentasikan “Lesson Learned
Energi Terbarukan di Kepulauan dan Kawasan Terpencil”. Pada sesi ini, tim bercerita mengenai corak unik masing – masing lokasi dalam segi kebutuhan energi dan segi sosial kelembagaan. “Terkadang studi sosial ini harus masuk terlebih dahulu untuk mengurangi adanya konflik, sebelum studi Teknik dilakukan”, ujar Irawan Eko Prabowo, S.T., M.T., mewakili tim lapangan UGM.

Kajian ini juga terselenggara dengan adanya kolaborasi dari Non-Government Organization (NGO) Lokal, yaitu Yayasan Wisnu (Bali), Perkumpulan Pikul (Nusa Tenggara Timur), Forum Kahedupa Toudani (Wakatobi), dan Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (Gorontalo). Acara peluncuran buku ini juga dihadiri oleh Senior Program Manager UNDP Indonesia Anton Sri Probiyantono, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo, Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango, Kepala Bidang Makro Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wakatobi, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Asean Centre for Energy (ACE), Institute for Essential Services Reform (IESR), The Purnomo Yusgiantoro Center, dan Konsorsium KEMALA.

KLIK DI SINI untuk mendapatkan e-book.

Buku Fikih Energi Terbarukan

Renewable EnergySosial Energy Friday, 17 May 2019

Dewasa ini, energi terbarukan (renewable energy, ath-thaqah almutajaddadah) merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak bisa ditunda lagi. Kita tidak bisa lagi terus-menerus bergantung pada energi fosil. Ketersediaan sumber energi fosil semakin menipis. Menurut ahli, dengan pola konsumsi seperti sekarang, dalam waktu sekitar puluhan tahun cadangan bahan bakar fosil akan habis. Oleh karena itu, demi keberlangsungan kehidupan dan mengantisipasi kelangkaan energi, ikhtiar ilmiah pengolahan energi terbarukan adalah pilihan terbaik untuk dilakukan. Buku ini mengkaji energi terbarukan dalam perspektif Islam (fikih). Pandangan ini sangat penting, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Hampir setiap masalah selalu dimintakan pandangan keislaman. Meski begitu, buku ini juga memuat pengertian, klasifikasi, urgensi, pengembangan, dan seluk beluk terkait dengan energi terbarukan. Buku ini sangat penting untuk meyakinkan bahwa inovasi energi terbarukan adalah sangat Islami dan didorong agama demi keterpeliharaan kemaslahatan umat manusia (mashalih al-‘ibad).

Buku Fikih Energi Terbarukan dapat diunduh disini.

1234567

Pusat Studi Energi
Sekip Blok K1.A Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta - Indonesia
Tel/Fax: +62-0274-549429 | e-mail : pse@ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Energi

Universitas Gadjah Mada

Sekip Blok K1-A Yogyakarta 55281

pse@ugm.ac.id
 +62 (274) 549429
 +62 (274) 549429

Pusat Studi Energi

  • Home
  • Tentang PSE
    • Pengantar
    • Visi dan Misi
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    • Personalia
  • Program Kerja
  • Jasa
    • Jasa Survei Geofisika untuk Eksplorasi Air Tanah
    • Jasa Survei Geofisika untuk Geoteknik
    • Jasa Audit Energi
  • PENELITIAN
  • Pelatihan
  • Kontak

© Pusat Studi Energi - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY